Bagian 9

118 4 0
                                    

Hari ke 22
(Tenot tetot tew Tenot tetot tew Tenot tetot tew) hp Bintang bernyanyi.
*halo*
*bro lu dimana*
*di bangku kantin depan*
*oke*
*ted? Kenapa lu? Ted? Halo?*

"Eeh dimatiin ni anak!"

        "Woy bro, darimana aja lu baru keliatan"
"Dari ruang senirupa"
"Waaah kayaknya ada yang habis apelin pacar nih"
"Heheh... lo bisa aja"
"Gapapa sih kalau lu mau deket sama Mentari, tapi inget! hukuman taruhan lo tinggal 9 hari lagi"
       Tangan bintang mengepal, seolah dia tak ingin mendengar kalimat itu.
"Lo kenapa? Kok diem si?"
"Brisik lu!"
"Eh lo kenapa?"
        Bintang meninggalkan teddy deengan wajah kusut. Entahlah dia pergi kemana, yang jelas dia kesal pada sahabatnya itu.

<><><>

Di bangku kantin, mentari melihat Bintang, melamun dalam kesendirian.
"Bintang!"
..
"Bintang!"
..
"BINTAAANG!"
"ehh, Mentari, ada apa, sini duduk"
"Bintang kamu kenapa? Ada masalah?"
"Engga kok, cuma lagi ngantuk aja"
"Oh gitu, Bintang, nanti sore temenin aku ke taman yaa sekalian ngajarin kamu ngelukis lagi"
"Aduhh, sory mentari kayanya aku ga bisa"
"Loh kenapa?!"
"Sory."
Bintang meninggalkan Mentari begitu saja,

<><><>

(Priiiiiiiiiit)!!!
"Bintang!!! Kenapa permainan kamu jadi kaya gini! Konsen dong! Ini kan udah deket2 lomba gimana sih?"
"Maaf pak saya se.."
"TIDAK ADA ALASAN!"
"Maaf pak"
"Keluar dari lapang sekarang! Istirahat di rumah!"
"Terimakasih pak"

<><><>

"Bintang Bintang!... BINTANG TUNGGU!"
"apalagiiiii?"
"Kamu kenapa dimarahin sama pelatih?"
"Bukan Urusan Kamu!"
"Bintang aku khawatir!!!"
"INI GARA GARA KAMU!!!, PUAS?!"
"jadi bener ini gara gara aku?"
"Aaaarghh bukan gitu mentariii ta.."
"Oke oke, stop, aku minta maaf, mulai sekarang, aku janji aku gaakan nonton kamu latihan lagi!" Mentari memotong omongan bintang.
"Mentariii dengerin dulu heh! Mentari! Arrgghh"

Mentari pergi seolah sakit hati dengan kata kata yang telah bintang lontarkan.


          

31 Day Of Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang