Kringg....kring....kringg
Suara alarm begitu nyaring terdengar saat pagi menyambut.
"Uhh...baru juga jam tujuh udah ganggu aja tuh alarm, ga tau apa gue masih ngantuk!" Gadis itu pun mengoceh sampai dia ingat,"Ohhh iyaa sekarangkan MOS pertama gue...duhh gawat nih bisa telat gue."
Gadis itu buru-buru ke kamar mandi. Tak memerlukan waktu 10 menit, dia sudah siap dengan pakaian MOS yang ditetapkan di sekolah barunya itu.
"Pagi Pah, Mah, bang." Sapa gadis tersebut saat sampai di meja makan. "Kamu dek masa perempuan bangun nya kesiangan mulu" kata Vino ke adiknya itu.
"Apa sih bang baru juga telat sekali, lagian abang ga bangunin Via tadi," kata gadis tersebut sambil memajukan bibirnya yang sedang melahap makanannya.
Kedua orang tuanya hanya geleng-geleng kepala saat mendengar perdebatan kedua anaknya "Udah-udah ga usah ribut. Kalian mau papa anterin ke sekolah?atau gimana?" Tanya papa ke kedua anaknya.
"Gausah pah biar Vino bawa mobil aja, yuk dek berangkat, takut telat ini."
"Pah, mah kita berangkat yaa. Assalamualaikum" pamit keduanya. "Waalaikumsalam, hati-hati nak",mereka hanya mengangguk dan langsung memasuki mobil.****
Sesampainya di sekolah yang elit di Jakarta yaitu sekolah Taruna Bangsa,mereka langsung di sambut dengan bisikan-bisikan di telinganya itu.
"Ehh ehh liat dehh itu yang cowok ganteng amat yak."
"Ga kuat dedek bang"
"Itu kayak nya ade kaka deh,kembar gitu muka nya."
Dan masih banyak lagi celotehan-celotehan keluar dari orang-orang tersebut.
"Dek abang di kelas X-Ipa2 nih, kamu di kelas apa?"tanya abangnya itu yang sedang melihat daftar nama-nama murid baru di sekolahnya.
"Hmm, Via di kelas X-Ipa1 bang. Yah kita gak sekelas dong" jawab adek nya itu malas, "Yaudah sih gapapa, yang penting kan masih satu sekolah."
Kenapa mereka seangkatan?yaa karna mereka lahir hanya beda 5 menit saja.
Pengumuman MOS pun telah selesai dan para peserta langsung berhamburan untuk mencari kelas mereka. "Duhh, dimana sih kelas gue." Via sibuk mencari-cari dimana letak kelasnya itu.
Brukk
Via menabrak seseorang yang mungkin seangkatan dengannya, karna mereka sama-sama menggunakan perlengkapan MOS.
"Ehh sorry yaa gue gak liat" ucap Via sambil senyum yang bisa membuat laki-laki meleleh karena melihat senyumnya itu, kepada orang yang dia tabrak tadi. Orang itu pun hanya memasang wajah cool nya yang bisa membuat para wanita tak kedip sekalipun.
Via pun sama, tak kedip setelah memandang wajah lelaki tersebut. Bukan, bukan karna terpesona, tapi Via merasa heran kenapa dia diam terus daritadi. Apa mungkin sakit karna tertabrak Via tadi? Atau memang dia tidak punya ekspresi lagi selain wajah datarnya itu?
"Udah liatinnya?" Tanya laki-laki tersebut. Via hanya memasang wajah cengonya.
Terlalu pede dia. Batin Via.
Lelaki tersebut pun langsung melenggang pergi tanpa mempedulikan Via, belum sempat jauh, tiba-tiba dia berucap lagi.
"Gausah ngomongin gue dalam hati, gue denger." Dan lagi-lagi Via dikejutkan dengan pernyataan tersebut.
Bodo amat mana ada orang kek gitu. BatinVia.
"Dibilangin jangan ngomongin."
"Terserahh!!" Ucap Via pada akhirnya.
Via melanjutkan langkahnya untuk mencari kelasnya, saat Via sudah tau dimana kelasnya, ia pun langsung masuk ke kelas tersebut yang lumayan rame, karena sibuk mencari teman dan tempat duduk baru.
Via memilih tempat duduk di bangku ketiga paling pojok. Tiba-tiba ada yang mengajaknya bicara "Hey, gue boleh duduk disini ga?",tanya seorang cewek itu. Via mengangguk sambil tersenyum ramah "Boleh kok, duduk aja""Kenalin gue Laysa permana." Ucap teman barunya sambil mengulurkan tangan. Via membalas uluran tangan Laysa "Gue Davia aulia putri."
Mereka berbincang-bincang sampai ada guru yang masuk ke kelas tersebut.
"Pagi anak-anak."
"pagi buuu."
"Saya di sini selaku wali kelas kalian, perkenalkan nama ibu Sri Julianti, ibu sebagai guru Ipa di sini. Dan sekarang kita akan membahas tentang bla...bla..bla"
Teng...teng...teng.
Tiba-tiba bel pulang sekolah berbunyi. Bu Sri pun mengakhiri pelajaran. Setelah Bu sri keluar anak-anak pun ikut berhambur keluar kelas.
"Ehh Vi, lo pulang bareng siapa?" Tanya Laysa saat sudah sampai di parkiran.
"Gue pulang sama abang gue kok"
"Ohh yaudah gue duluan yaa, supir udah nungguin tuhh, bye Viaaa"
"Iyaaa, byee Syaa"
"Duhh abang mana sih, lama amat, gatau apa kalo waiting itu cape." Kata Via sambil celingukan.
"Yuk pulang" tiba-tiba abangnya muncul dibelakang.
"Enak banget lo bang kalo ngomong, Via tungguin daritadi juga. Yaudah ayo Via laper."
Vino gemas melihat tingkah kembarannya itu, ia mengacak-acak rambut Via sampai si empu berdecak kesal.
****
Ini cerita pertama aku yak:v
Ditunggu Vote dan komen nya:)Salam dari putri. Duyung:v

KAMU SEDANG MEMBACA
Choice Of Heart
Ficțiune adolescenți**** "Udah liatinnya?" Tanya laki-laki tersebut. Via hanya memasang wajah cengonya. Terlalu pede dia. Batin Via. "Gausah ngomongin gue dalam hati, gue denger." Ucapnya sambil berlalu begitu saja. Bodo amat mana ada orang kek gitu. Batin Via lagi. "D...