3

148 27 0
                                    

Sekarang tanggal merah. Sesuai dengan jadwal yang Via dan teman-temannya buat. Mereka sekarang sudah kumpul di ruang tv rumah Via. Amel dan Via sedang menonton film spongebob, sedangkan Laysa asik membaca novel.

"Mell gue mau tanya dehh, itukan spongebob nya lagi kesasar dihutan, trus dia kan di air tuhh, nah pertanyaannya kenapa bisa spongebob bikin api disitu coba?" Tanya Via dengan polosnya.

Amel yang sedang memakan kacang pun greget mendapati pertanyaan seperti itu, lantas dia melemparkn kacangnya ke Via.

"Yee si bege, itu tuhh cuman film kartun anak-anak, jadi sutradaranya mikir kalo anak-anak gaakan mikir sampe kesana." Jelas Amel.

"Siapa tau ada anak yang pinter kaya gue, pasti udah nanya tuh anak." Ucap Via tak mau kalah.

"Terserah lo lahh dasar bege." Ucap Amel menyerah, percuma saja meneladeni Via yang keras kepala ini.

"Sutradaranya dong yang bege bukan gue." Ucap Via lagi. Amel berniat mengalungi Via dengan segenggam kulit kacang ditangannya, tiba-tiba Laysa berseru.

"Udah-udah masalah spongebob aja digede-gedein. Biarlah dia bahagia dengan caranya sendiri." Ucap Laysa.

"Sok puitis lo sya" Kata Amel sambil mengalungi Laysa kulit kacang.

Via yang mendengar ada suara berisik diluar, ia langsung pergi keluar.

"Bentar gue liat dulu." Ucap Via kepada kedua temannya.

Saat sudah sampai diluar Via melihat ada Naufal, Arka, dan juga Ilham, mereka berjalan kearah Via yang berada di depan pintu.

"Ehh yayang Via, abangnya ada?" Tanya Arka dengan gaya genitnya itu.

"Yayang-yayang pala lo peyang. Lo tuh ganteng, tapi jangan alay ya, gue gasuka. Btw abang ada dikamar."

"Kalo ngomong kok nyelekit buu." Ucap Arka dramatis.

"Harus jujur walaupun sulitkan?"

"Iya terserah lo deh Vi, minggir orang ganteng mau lewat." Ucap Arka sambil melebarkan tangannya, dan itu membuat Via mundur, kemudian ketiganya masuk menuju kamar Naufal.

"Dasar tamu gaada sopan santun!" Oceh Via sambil menutup kembali pintu.

Via kembali lagi ke ruang tv menghampiri temannya.

"Siapa Vi?" Tanya Amel penasaran.

"Itu si muka datar, kecebong, sama hamham." Balas Via tak minat.

"Kebiasaan lo ganti-ganti nama orang." Celetuk Laysa yang daritadi hanya mendengarkan.

****

Saat Arka membuka pintu kamar Vino, betapa terkejutnya dia melihat Vino masih tidur dengan selimut tebal ditubuhnya.

"Dia yang ngajak main, dia yang kebo." Cerocos Arka tak sabaran. Kemudian dia menggoyang-goyangkan tubuh Vino dengan kuat, tapi tidak bangun juga.

"Gimana cara bangunin ini anak coba, kebo gini." Saat yang lain sedang sibuk dengan pikirannya masing-masing, tiba-tiba Arka menyeru.

"Ahaaaa gue punya ide." Ungkap Arka dengan antusias.

"Paan?" Tanya Ilham heran.

Tiba-tiba Arka membuka sepatunya dan terdapat kaos kaki pendek yang ia kenakan.

"Buset baunya sampe ke Amerika ini." Ucap Ilham sambil menutup kedua hidungnya dan diikuti oleh Naufal.

"Berapa hari lo gak cuci itu kaos kaki kampret." Ucap Naufal sambil menutup hidung.

"Baru juga sebulan, belum setaun." Jawab Arka santai.

"Baru kata lo. Dasar kampret." Merekapun tertawa, ntahlah menertawakan apa, tapi menurut mereka itu lucu.

Tiba-tiba Arka naik ke atas kasur dan mendekatkan kaos kaki itu ke hidung Vino, dan ajaibnya Vino langsung terduduk diatas kasur dengan mata yang terbuka lebar.

"Tadi gue mimpi nyium bau apa yak? Kaya bau kombinasi antara terasi dan ikan asin?" Tanya Vino kedirinya sendiri.

Ilham dan Naufal yang mendengar itu tertawa terbahak-bahak. Sedangkan Arka cemberut sambil memajukan bibirnya.

"Gila bau terasi sama ikan asin gimana coba, gak kebayang kampret." Ucap Ilham yang masih disertai dengan tawanya, sama seperti Naufal.

"Kaos kaki orang ganteng masa dikatain bau terasi, kombinasi sama ikan asin lagi. Dasar lo semua teman laknat!!" Ucap Arka tak terima.

"Buset, ternyata yang tadi itu bau kaos kaki lo Ar, gila bau nyaa nauzubilah." Ucap Vino dramatis.

"Lagian lo si dibangunin gabangun-bangun. Yaudah gue gaada cara lain lagi selain pake kaos kaki ajaib ini."

"Gila kaos kaki ajaib." Ucap Ilham terbahak lagi

"Jin kali ajaib." Sambung Naufal.

"Kenapa gue yang slalu ditindas kenapaa?!" Tanya Arka sambil memegangi dadanya, dan bergaya seolah dialah orang paling nista dimuka bumi ini.

"Yaudah sana lo mandi Vin, lo yang ngajak kumpul, lo juga yang kebo" suruh Ilham kepada Vino.

"Yaudah gue mandi dulu, kalian terserah mau ngapain disini, asal jangan yang aneh-aneh oke." Vino memperingatkan.

"Aelah mau aneh-aneh apaan coba?" Tanya Arka tak mengerti.

"Yaudah terserah lo pada aja, gue mau mandi." Vino bergegas ke kamar mandi, dan menjalankan ritual pagi yaitu mandi.

****


Jan lupa vote yaa:)

Salam dari putri. Duyung:v

Choice Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang