4

33 6 0
                                    

Sekarang hari minggu, Via sudah siap dengan setelan legging nya. Ia berniat mengajak abangnya jogging mengelilingi komplek rumah.

"Bang jogging yuk!" Ajak Via sambil terus mengguncang tubuh abangnya yang sedang tertidur. Siempu hanya menggelit dan kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Aelah kebo banget jadi orang. Bang bangun bang! Kebo dasar! Anak perawan jangan suka tidur sampe siang!"

"Berisik elahh! Siapa juga yang perawan, situ kali. Udah ahh jogging aja sendiri, abang masih ngantuk, mau lanjut tidur, ada bidadari abang yang lagi nungguin." Ucapnya panjang lebar, dan berbalik memunggungi adiknya.

"Dasar jomblo. Kelamaan jomblo suka gitu tuhh. Terhadap kalian fansnya Via, jangan kelamaan jomblo, malu sama umur. Hahaha" ucap Via sambil terbahak dan hendak meninggalkan kamar abangnya, tiba-tiba sebuah bantal mendarat tepat dibelakang kepalanya.

"Adohh, siapa si yang banting?!" Via meringis memegangi kepalanya.

"Berisik curut! Jomblo kok teriak jomblo!" Ucap Vino sambil menutup telinganya.

"Apasih bang, Via gak jomblo tau, cuman jodoh Via lagi nyasar aja dihati orang."

"Najis!"

****

Saat Via sedang jogging, ia bertemu dengan Laysa dan.

Naufal.

Yaa, Via bertemu dengan Laysa dan Naufal. Dan seorang anak kecil diantara keduanya.

Udah berasa kek keluarga bahagia aja. Batin Via.

"Ehh Syaa ngapain Lo bareng ni Curut?"

"Hai Vi, iya kebetulan papanya Naufal sama papa gue rekan bisnis, sekarang lagi ada kumpul-kumpul, ehh si Naufal ikut juga." Jelas Lasya panjang lebar. Sedangkan Naufal hanya diam sambil melipat tangannya didepan dada.

"Ohh terus ini?" Via melirik anak kecil yang berada diantara mereka.

"Ohh ini anaknya paman, tadi dia nangis terus suruh gue bawa jalan-jalan. Lo sendiri aja Vi?" Tanya Laysa.

"Iya nihh Abang mah susah kalo pagi dibawa jalan, tidur mulu kek kebo."

"Nahh situ adenya kebo."

Bukan Lasya yang menimpali ucapan Via melainkan Naufal.

"Apasi kek listrik nyamber mulu." Balas Via sengit. Naufal hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Yaudah mau ikut bareng kita?" Tawar Lasya.

"Ngga Syaa, ogah gue bareng sama Curut  satu ini."

"Ehh kebo siapa juga yang mau bareng sama Lo." Balas Naufal tak terima.

"Yaudah kalo gitu kita duluan ya Vi."

****

Suasana kantin cukup sepi pagi ini, hanya orang-orang yang sedang tidak ada kerjaan di sana. Saat turun dari motor, Via dan Vino menuju kantin. Karena kedua orang tuanya ada bisnis diluar kota, mereka hanya tinggal berdua dirumah, dan tidak ada yang memasak sarapan untuk keduanya, jadi terpaksa harus ke kantin.

"Bang, Via pesenin bubur aja yaa, jangan pake pedes."

"Yaudah Abang pesenin."

Saat keduanya sedang asik makan, tiba-tiba datang Naufal, Arka, beserta Ilham. Mereka duduk didekat Vino.

"Gaada yang masak nih ceritanya?" Tanya Arka.

"Iyaa, bonyok lagi keluar kota biasa."

"Punya ade cewe gaada gunanya yaa." Tambah Naufal sambil melirik Via yang sedang menyuap bubur.

"Bacot Lo." Timpal Via tak terima.

"Yaudah yuk ahh kekelas, udah bel tuh." Ucap Ilham.

Mereka berlima pun meninggalkan kantin dan berjalan beriringan dengan Via yang ada di tengah, sedangkan disebelah kanannya ada Vino dan Naufal, disebelah kirinya ada Arka dan Ilham. Dan mereka menjadi pusat perhatian murid-murid yang sedang berlalu-lalang.

Udah berasa kek selebriti gue. Batin Via sambil menaikkan satu sudut bibirnya dan mengibaskan rambutnya kebelakang.

"Awas tuh kutu Lo loncat semua." Ucap Arka yang memperhatikan gerak-gerik Via.

"Gue? Jadi duta sampo lain? Haha. Dulu gue kutuan, sekarang gue ketombean." Ucap Via sinis.

"Najis!!" Ucap mereka kompak kearah Via.

"Ahh kesel!! Gue duluan deh bang. Males jalan bareng temen-temen Abang mah. Gila semua."

"Bye!!" Ucap Via sambil mengibaskan kembali rambutnya.

"Awas tuhh ketombenya ketiup angin!!" Kata Arka akhirnya dan merekapun tertawa karena melihat tingkah lucu Via yang sedang kesal.

****

Segitu dulu yaa manteman:)

Jan lupa vote yaa:)

Salam dari putri. Duyung:v

Follow
@dea.putri25

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Choice Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang