#02. Anak Basket.
*Author pov.
Pagi ini gue berjalan dikoridor yg masih sepi. Gimana gak sepi, orang gue datengnya jam 06.00. Tapi ada beberapa juga yg datengnya lebih awal lagi. Entah apa tujuan mereka.
Hari ini gue berpenampilan seperti biasanya. Pake ransel warna hitam. Jaket biru abu-abu. Rambut coklat alami yg lurus terurai. Sepatu adidas putih garis gold. Dan jam tangan putih melingkar di tangan kiri gue. Serta tidak lupa aroma parfum wangi bubble kesukaan gue.
Selama di perjalanan menuju kelas, gue sempet disapa siswa/siswi yg mungkin kenal gue dan gue gak kenal dia. Kok terbalik ya? Gue kan stalker, harusnya kenal banyak orang. Kok malah banyak orang yang kenal gue?.
"Hai atha". Gue hanya tersenyum kikuk.
"Apa kabar tha?". Gue hanya menjawab "ba-baik kok, hehehe".
"Hello agatha". Ada seseorang yg melambaikan tangan ke gue, dan gue juga bales lambaiannya.
"Good morning agatha". Gue bales "morning too". Sambil kikuk.
Gue heran kenapa semua nampak sokap sama gue?. Bodoamatlah gak bakal gue pikirin. Memang agatha itu orangnya malu nyapa, tapi kalo disapa dia pasti dengan senang hati membalas sapaannya. Karna gue tau kalo dikacangin itu sakit.
Sesampainya dikelas, gue celingak-celinguk mencari sosok best friend nya. Dan gue liat dia lagi ngobrol sama ika dan aisyah yg duduknya tepat dibelakang bangku gue. Otomatis icha menghadap kebelakang dan tidak menyadari kehadiran gue. Muncul lah niat jail di otak mulus gue.
Gue berjalan mengendap-endap menuju icha. Dan meng-kode ika dan aisyah supaya diem. Ika dan aisyah pun peka dan mengedipkan sebelah mata ke gue.
"Kenapa sih? Mata lo kelilipan ka? Mata lo kenapa sih syah?". Tanya icha heran ke ika dan aisyah.
"Engga.... anu, ada kecoak di mata gue". Alibi ika.
"Iya nih, kayaknya ada batu kali dimata gue". Aisyah ikut nyahut yg engga-engga.
"Ohh... gue kira-
"DORR!!".
"MONYET MAKAN KODOK MANGAP!!". icha kaget. Gue, ika, dan aisyah tertawa terbahak-bahak sambil pegang perut dan mukul-mukul meja. "Sue lu tha, untung gue gak punya penyakit jantung. Kalo gak gue udah koit dari tadi".
"Hwahaha.... gilak! Mukanya kayak maling sendal mesjid terciduk ama warga!". Ucap gue yg masih tertawa.
"Bisa aja lo tha, tapi sumpah! Pecel dora mukanya kocak njirr,,". Ucap ika dan membuat kita bertiga tertawa lebih kencang.
"sungguh tegak ya kalian, aku tuh masih kecil tau gak, aku tidak ingin jadi bahan bully kalian, aku kecewe, sungguh kecewa, amat kecewa. Mulai sekarang, kita PUTUS". drama icha yg membuat kita bertiga ingin muntah.
Kebiasaan icha itu cerewet, rempong, suara kek toak mesjid, bawel, dramatis, alay. Tapi kalo gak ada dia rasanya sepi. Sepi karna gak denger suaranya yg cempreng.
"Sorry cha, gue kilap. Engga sering gitu lagi deh, tapi jarang". Ucap gue yg langsung nyengir kuda.
"Itu mah sama aje tong".
Gue pun menaruh tas gue ke bangku sebelah icha. Dan mulai bergabung untuk bergosip. Hobi gue stalker, ica hobinya gosip sama kayak ika dan aisyah.
Gue sih gak terlalu tertarik untuk gosip. Menurut gue, gosip itu mendapatkan informasi dari mulut ke mulut, tapi belum tentu bener informasinya. Dan kalo stalk itu kita mencari sendiri informasi untuk diri kita sendiri, dan informasinya juga dapat memuaskan kita juga. Jadi, stalker sama gosip itu beda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Stalker
Ficção Adolescente~Agatha priskila clouren Gue biasa dipanggil 'agatha' atau 'atha'. Kebiasaan gue adalah nge-stalking orang. Tidak hanya satu orang saja yg dia stalk.banyak. Gue sekolah di SMA bintang, kelas XI ipa-3. Gue punya sahabat namanya 'Rachel fedora' biasa...
