#05. Bullying.

190 10 0
                                    

#05. Pembullian.


*Agatha pov.

"Bang, gue bareng lo ya?". Ucap gue menggelayut di lengan daffa. Lawan bicaranya tetap fokus sedang mengoles selai di roti.

"Bang! Ya? Ya? Yaa?". Ucap gue yg terus mengguncang tubuhnya daffa sehingga ia tidak bisa bersarapan dengan baik.

"Yaudah. Tapi pulangnya abang ada rapat osis. Jadi gapapa kan nunggu?". Ucap bang daffa sambil tersenyum manis padanya. Gue pun mengangguk.

Ini yg membuat bang daffa tidak sempat memiliki pacar. Karna kasih sayangnya sepenuhnya dia berikan untuk gue. Cuma dia anggota keluarga yg gue punya dirumah ini. Bang daffa sudah terlalu sabar merawat gue selama ini. Menurut gue, dia laki-laki yg paling tampan yg pernah gue temui.

Tidak hanya tampat dia juga baik hati, pinter, tanggung jawab, sopan, mudah gaul. Perfeck. Siapa coba yg gak mau. Banyak yg ngefans dan suka sama dia. Tapi dia hanya sayang sama gue. Hasilnya setiap pulang sekolah dia slalu bawa coklat banyak dari fansnya dan diberikan semua ke gue. Enak kan?.

"Makannya yg banyak. Nih aa...". Daffa menyuapkan sepotong roti ke mulut gue. Dia terus menyuap sampai mulut gue penuh roti dan gak bisa ditutup. Daffa cekikkikan. Gue cemberut dan menelan semua sekaligus. Lalu meminum susu supaya tidak serat.

"Yaudah ayo berangkat". Daffa berdiri dan pamit sama bi ainun. "Bi, daffa berangkat dulu ya? Titip rumah ya bi? Assalamualaikum".

"Wa'alaikum salam. Hati-hati ya nak, jangan ngebut bawa motornya". Ucap bi ainun yg kita anggap sebagai ibu dirumah ini.

"Agatha berangkat juga ya bi? Assalamualaikum".

"Wa'alaikum salam. Hati-hati".

"Iya". Jawab gue dan daffa.

daffa menstater motor metic nya. Gue pun naik dengan posisi miring. Daffa mulai melaju dengan kecepatan sedang.


---o0♡0o---




*Malik pov.

Pagi ini gue dateng agak pagi. Sengaja, ada hal yg ingin gue urus. Tentang seorang cepu yg berani-berani nya ngelapor saat geng gue dan gengnya aldo berantem.

Gue berjalan menelusuri koridor sambil memanggil orang itu lewat telefon. gue dapet nomernya karna temen gue kenal dan tau nomernya. Yg gue tau namanya Andira, cewek kelas x ipa-2. Akhirnya panggilan pun terjawab. Gue langsung membuat suara palsu.

"Hallo, ini siapa?". Ucapnya di sebrang sana.

"Kalo lo mau tau siapa gue, temuin gue di taman belakang sekolah".

"Ada urusan apa ya?".

"Gue mau nanya sama lo tentang sesuatu. Gue tunggu".

"Tapi gue-".

Bip!

Gue memutuskan panggilan secara sepihak. Dan tidak terasa gue sampai di taman belakang sekolah. Dan duduk dikursi panjang. Gue sengaja langsung kesini tanpa naro tas dulu, biar jadi surprise dong kalo yg ditemuainya malik argha putra. Seorang yg sangat ditakuti satu sekolah. Gue juga tau kalau korbannya iti tipe anak rajin berangkatnya pagi. Jadi ia hanya perlu berangkat pagi juga.

"Hei". Seseorang menepuk pundak gue dari belakang. Sontak gue langsung menengok.

Gue pun berdiri dan mendapatkan wajah ketakutan dari gadis di depan gue.

Love In StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang