4

88 14 2
                                    

"Putri?"

Curtis tersenyum. "Putri Lord memiliki kebiasaan seperti anak laki-laki, itulah sebabnya wajar jika kau menganggapnya sebagai anak laki-laki cantik."

Dertha terdiam.

Menatap Dertha, Curtis menghela nafas. "Dan karena pertemuan itu, kau membuat sebuah ikatan dengannya."

"Ikatan?"

"Keturunan Lord bukanlah keturunan biasa saja, siapapun itu tidak boleh sembarangan menyentuh lawan jenis. Dan itulah sebabnya disini hanya ada bawahan buatan darah Lord, jika keturunan Lord menyentuh lawan jenis ikatan akan terjadi..yang membuat apapun jadi terhubung bahkan jiwa sekalipun."

Curtis menghela nafas panjang. "Tapi daripada itu semua yang membuat Lord khawatir adalah resiko dari ikatan itu, seperti rasa sakitmu sekarang itu adalah resikonya. Dan untuk putri.."

Curtis menutup matanya sebentar. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ayah akan pergi."

Curti berdiri dan hendak berjalan saat suara dingin menusuk jiwa milik Dertha menghentikannya.

"Apa yang terjadi dengannya?"

Curtis menoleh.

'Apa yang terjadi dengan anak ini, biasanya dia akan selalu acuh bahkan terhadap Lord sekalipun. Tapi mengapa..'

Curtis menyunggingkan senyum. "Tidak terjadi apa-apa."

"Ayah katakan padaku.."

Curtis menatap putra satu-satunya, berharap menemukan sikap acuh. Tapi yang ia temukan hanyalah kekhawatiran yang terlihat dari matanya.

Curtis berkata dengan pasrah. "Rasa sakit yang kau alami dan yang dialami putri berbeda. Kau memang sangat menyakitkan tapi itu tidak mengancam jiwa dan hanya sebentar, dan untuk putri rasa sakit yang ia terima sangat-sangat jauh lebih besar dari apa yang kau rasakan. Es akan membekukan tubuh dan organ dalamnya, jiwanya terancam dan itu tidak akan pernah berhenti sebelum es melahap seluruh tubuhnya."

Dertha membuka matanya lebih lebar, rasa sakit menusuk hatinya.

'Mengapa?, mengapa kodok darat itu yang harus merasakannya?, tidak bisakah rasa sakitnya ditukar denganku?'

"Tidak perlu khawatir..Lord sudah menanganinya."

Perasaan lega muncul dihati Dertha entah dari mana.

"Baiklah.."

Dertha berdiri kembali dan berbalik.

"Jaga dirimu baik-baik, ayah akan pergi.."

Curtis segera menghilang dari pandangan Dertha.

Hening..

Hanya suara nafas Dertha yang terdengar.

"Ini aneh, kenapa aku gelisah?"

🌼

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang