Tentang prisipnya

38 3 5
                                    

Prisipnya mulai goyah, ketika seorang pria menghampiri hatinya, seketika ada goncangan yang dahsyat di dalam hatinya yang hampir saja meruntuhkan prisip yang telah ia bangun selama ini, arif namanya pria yang menyapanya lewat mata, hanya lewat mata tapi ia berhasil menjatuhkan sebuah bom untuk menghacurkan semua yang telah ia bangun,

Fanya seorang gadis yang tidak pernah mengenal cinta, seketika berubah menjadi sosok wanita yang sangat peka terhadap cinta, ketika seorang lelaki datang dalam hidupnya.

Ketika ia berjalan di koridor sekolah, ada kebiasaan baru yang ia lakukan akhir-akhir ini, matanya yang biasanya hanya menatap jalan dan tidak memperdulikan keadaan disekelilingnya, namun sekarang mata itu sibuk melihat kesana kemari, hingga tiba mata itu terkunci ketika ia menemukan apa yang ia cari, yaitu sepasang mata sudah tak asing lagi baginya, ia tak bisa menahannya, ia menikmati keindahan dari kedua bola mata itu.

"Woy kalo jalan jangan sambil nglamun dong" suara itu merusak semua angan-angan suara itu tak asing baginya itu pasti suara arman cowok yang hobinya ngusilin orang. "Apaan sih lo, ganggu aja?"
Fanya merasa kesal
"B aja dong, masih pagi bawaannya udah pengen sewot aja lo, pantes ngga ada cowok yang mau sama lo." Ledekan andalan arman untuk menganggu fanya
"Ngga peduli tuh." Fanya selalu menanggapinya cuek karena dia tau sahabatnya itu hanya bercanda.

Mereka berdua memang sudah lama bersahabat, dan arman adalah satu-satunya temen cowok fanya.

"Eh fan gue mau nanya deh sama lo"
"Iya sok mau nanya apa, yang penting jangan nanya yang aneh-aneh."

"Gue perhatiin akhir-akhir ini kamu sering nglamun sambil senyum-senyum sendiri, kamu kenapa sih, lagi jatuh cinta ya, eh tapi ngga mungkin lah seorang fanya cewek pemilik hati mati rasa masa bisa jatuh cinta." Arman terus menganggu fanya dengan banyolan-banyolannya itu.

"Tuh kan mulai lagi, ngga perlu gue jawab deh lo pasti udah tau jawabannya kan cuma lo yang ngerti gue." Jawab fanya sembari mengelius meninggalkan arman.

Namun karena merasa pertanyaannya belum terjawab arman mengerjar fanya.

"Fan ... fanya tunggu dong, gue masih ngga mudeng nih sama jawaban kamu" bujuk arman.
"Udah lah nanti aja, ntar juga lo ngerti kok." Teriak fanya sembari mempercepat laju jalannya.

mereka memang tak pernah akur walaupun mereka bersahabat tapi mereka selalu bertingkah seperti anak kecil. Persahabatan mereka itu termasuk hubungan yang sangat langka karena mereka bagaikan kucing dan tikus kalau sudah bersama, walaupun demikian mereka selalu bersama, banyak yang mengira mereka itu pacaran karena kemana-kemana selalu barengan.

Walaupun sebenarnya arman sudah punya pacar, tapi mungkin perempuan yang mau jadi pacar arman harus siap dengan kehadiran fanya, dan hampir semua mantan arman memustuskannya gara-gara tak sanggup menahan dengan sikap arman yang terlalu sibuk dengan sahabatnya itu, tapi arman pernah menyesali semuanya, karena baginya fanya itu seperti ibu, kakak, adik, dan guru baginya.

Sedangkan fanya cewek cuek bebek, judes, galak, dan tegas itu, tidak pernah menjalin hubungan laki-laki manapun selain arman, karena kejudesan, dan kegalakannya tak ada satu laki-laki pun yang berani mendekatinya, apalagi berniat untuk menjalin hubungan dengan cewek itu. Padahal fanya itu cantik, walaupun dia sedikit hitam tapi dia cantik ditambah lagi dengan bulu mata yang letik dan hidung mancungnya itu sekilas ia seperti orang india. Banyak pria yang jatuh hati padanya, tetapi dia selalu menolak lelaki yang mendekatinya dengan cara yang kasar. Hal itu dilakukan bukan karena ia tak punya cinta, namun baginya cinta itu belum waktunya untuk besemi sekarang, mungkin bagi sejumlah remaja mereka tak akan menyia-nyiakan masa putih abu-abunya dengan bermain cinta, bergonta-ganti pasangan, jalan bareng pasangannya, atau hal yang lainnya yang menjadi kebiasan anak remaja, namun tidak dengan fanya prisipnya yang tidak ingin menjalin hubungan cinta dengan siapapun sebelum ia menjadi seorang sarjana dan membahgiakan ibu dan adiknya.

sering terbesit di pikirannya bahwa seorang pria hanya dapat menghancurkan impian wanita, namun ia pun tak munafik dan belajar mengakui bahwa tak semua laki-laki seperti itu, buktinya ia mempunyai seorang sahabat laki-laki yang selalu ada buatnya, ya ... itu arman. Ia percaya arman tak seperti ayahnya yang tega meninggalkan ibunya. Sampai sekarang mungkin fanya tidak mengenal seorang ayah, entah dimana ayahnya sekarang pun ia tak tahu, yang ia lihat selama ini yaitu hanya kegigihan seorang ibulah yang selalu menemani hari-harinya.

Itulah yang menjadi penyebab fanya menjadi cewek cuek bebek, galak, dan judes.

Realita cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang