kisah manis SMA

16 2 0
                                    

Tekadang fanya berpikir ia tak mau merasakindahnya kisah cinta di SMA karena ia tau, sebenarnya masa itu belum tepat untuknya mengenal cinta, ia lebih memilih untuk menyusun rangkaian impian demi tercapainya semua cita-cita.

"Jika aku harus memilih antara mempunyai kisah cinta putih abu-abu yang indah atau mempunyai kisah persahabatan putih abu-abu yang indah, maka aku akan memilih kisah indah dengan sahabat-sahabatku, jika mereka bertanya kenapa? Hanya aku dan orang-orang yang sepemikiran denganku yang mampu menjawabnya"

Itulah ungkapan isi hatinya yang ia tuliskan dalam buku biru mudanya yang menjadi seluruh curahan hatinya.

malam itu ia di ajak arman ke toko buku, ia sebenarnya malas pergi malam minggu karena sudah pasti malam itu menjadi malam yang penuhi pasangan yang tak jelas kehalalnya. Tapi karena ia juga ingin mencari buku terpaksa ia ikut.

"Assalamuallaikum, fan fanya.." suara arman terdengar di balik pintu.

"Bu fanya berangkat dulu ya arman udah dateng tuh" fanya berpamitan ke ibunya

"Hati-hati ya fan pulangnya jangan malem-malem, sekalian belikan adikmu buku ya" ujar ibu fanya.

"iya bu, fanya berangkat dulu ya" sembari pergi meninggalkan ibunya.

Fanya membuka pintu ia melihat arif suda menunggunya di teras.

"Sorry lama ya man"

"Ya tenang aja gue mah udah biasa nunggu"

"Ya udah ayu, lo ngga bawa motor"

"Ngga gue pengen jalan"

"Tumben, biasanya paling males di ajak jalan"

Arman hanya tersenyum tipis. Selama di perjalanan arman hanya terdiam seakan mengunci bibirnya, fanya merasa ada yang aneh dari sahabatnya itu.

"Man lo kenapa sih"

"Ngga papa, emang kenapa?"

"Abisnya dari tadi lo diem terus, ngga biasanya lo kaya gini"

"Mulut gue lagi sariawan" jawab arman sambil cengengesan

"Hubungan lo sama rita baik-baik aja kan" tanya fanya

"Hmm kurang baik sih.."

"Kenapa lagi man, ada masalah apa lagi?"

"Ngga tau akhir-akhir ini gue ngerasa bosen sama rita, dia itu manja banget, kalo bukan karena bokap gue pengen bales budi sama keluarganya gue sih ogah sama dia"

"Jangan gitu man, eh tapi kemarin gue liat di hp lu, ada foto lu sama dia, gue liat sih kalian itu pasangan yang serasi, armannya ganteng ritanya juga cantik"

Mata arman membulat ketika sahabatnya memujinya.

"Bentar deh ini gue ngga salah denger nih, lo bilang gue ganteng"

"Iya lo itu ganteng man"

"Ini pertama kalinya gue denger lo muji gue"

"Iya tapi gesrek"

"Ngga papa deh gesrek yang penting gue ganteng menurut lo"

Mereka berdua berjalan menusuri gelapnya malam yang hiasi oleh pancaran warna-warni lampu hiasan, tak hanya itu manusia bepasang-pasangan memamerkan kemesraan mereka.

"Kenapa sih lo ngeliatin mereka gitu amat, iri ya ngeliatin orang pacaran"

"Bukannya iri gue muak dengan tingkah polah mereka yang memamerkan kemesraan didepan umum tanpa ada ikatan yang jelas"

Realita cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang