Pahitnya cinta

4 1 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi satu persatu siswa meninggalkan kelas, sedangkan fanya masih asik dengan pena dan buku catatannya. Arah bola matanya tertuju ke arah jendela, ia melihat kehadiran arif yang sepertinya akan menuju kearahnya.

"Assalamuallaiku" arif berdiri ditengah pintu.

"Waallaikum salam" tetap rasa itu tidak dapat ia hindari

"Fan masih lama ngga, saya mau ngambil jaket"

"emmm kan tadi pagi saya udah bilang jaketnya ketinggalan"

"Ya maka dari itu saya mau ngambil jaketnya sekalian pulang" agak sedikit kesel karena lawan bicaranya gagal faham.

"Oh ya udah" sambil memasukan bukunya kedalam tas.

Suasana sekolah tampak  sepi, arif berjalan didepan dan fanya mengikutinya dari belakang.

"Kamu bawa motor ngga?" Arif bertanya tanpa membalikan badanya

"Saya naik angkot"

Arif menuju ke parkiran sementara fanya berjalan ke arah gerbang sekolah, disana ada sebuah angkot yang mulai jalan.

"Angkot, tunggu.." fanya berlari kecil dan berteriak agar sopir angkot tersebut menghentikan lajunya.

"Maaf mas ngga jadi" suara teriakan arif yang menyusul fanya.

Angkot itupun pergi dengan cepat karena mungkin sang sopir kesal akan prilaku dua anak itu.

"Kamu itu ya, itu angkot terakhir malah di suruh pergi!!" Ucap fanya yang tampak geram.

"Hari ini kamu pulang sama saya aja"

"Maksudnya?"

"Ya kan saya mau ngambil jaket dirumah kamu, jadi sekalian aja pulang sama saya"

"Ya tapi kan saya bisa pulang sendiri, kalo tadi kamu ngga nyuru angkotnya pergi"

"Ya udah maaf deh, udah cepet naik udah sore nih"

selama dalam perjalan tak ada perbincangan diantara mereka yang terdengar hanya suara mesin motor yang sedang melaju.

Sesampainya dirumah fanya, ia bergegas mengambil jaket arif, dan mengembalikan pada pemiliknya.

"Nih, jaketnya makasih ya" sambil menyodorkan sebuah jaket berwarna hitam.

Arif hanya membalasnya dengan anggukan kepala dan masih dengan muka datarnya itu.

"Saya pulang ya.. assalamuallaikum" ucap arif sembari menyalakan kembali motornya.

"Iya hati-hati"

Arif pergi, tanpa menjawab ucapan fanya.

***

Saat ia sedang asik bermain dengan tugas-tugas sekolah, benda pipih kotak di sampingnya bergetar, nomor asing, tak ada nama.

"Assalamuallaikum?"sapa fanya.

"Waallaikum salam" jawab sesorang yang ada di telfon itu, suara yang sudah tak asing lagi baginya.

"Maaf ini dengan siapa ya?"

"Yaelah lu fan masa ngga ngenalin suara gue, ini gue aletta, gue pake hp arif, hp gue mati"

Hati fanya tertancap sebuah jarum, ketika mendengar bahwa aletta sedang bersama arif di bawah pekatnya sang malam.

"Hallo fan.. fan lo masih denger gue" suara itu mebuyarkan lamunannya.

Realita cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang