3. Duduk Sebangku?

45 12 0
                                    

Semakin dekat wajah keduanya membuat Gley memicingkan matanya tajam.

"Lo anak baru ya disini?" ucap Gley tiba-tiba.

Yaa, Gley dari tadi mengamatinya hanya karena untuk memastikan saja jika Bram anak baru. Bram yang mendengar ucapan Gley pun tetap diam ditempatnya.

Sial. Gue kira dia mau berbuat..

"Eh, lo kok malah diem aja sih?" pikiran Bram langsung menghilang dan batinnya berhenti bicara.

Entah mengapa kedua mata Bram masih tak berkedip memperhatikan Gley.

"Sakit ni orang." ujar Gley sekali lagi. Ia sudah malas berbicara pada cowok sinting itu, lebih baik ia masuk kelas sebelum ada orang yang melihatnya.

Gley rasa, guru matematika nya sudah keluar kelas karena memang sudah pergantian jam pelajaran.

Gley sengaja datang terlambat agar terhindar dari jam pelajaran pertama yang sangat dibencinya, Matematika.

Bram tersadar akan kepergian Gley didepannya. Ia pun ikut pergi meninggalkan tempat terkutuk itu, yang mempertemukan dirinya dengan cewek aneh itu.

Gley merasa ada yang mengikutinya berjalan. Betul saja, saat ia menengok ke belakang, ia menemukan Bram yang sedang berjalan ke arahnya.

Gley berhenti dengan tangan yang dilipat didadanya. "Lo ngapain sih ngikutin gue?"

Bram melangkah melewatinya begitu saja tanpa dosa.

Cih, siapa juga yang ngikutin lo. Batin Bram.

"What the.." ucapan Gley terpotong karena ia langsung buru-buru mendahului Bram tidak mau kalah.

Sampai didalam kelas, sudah tidak ada lagi sosok bu Mina.

Gley mempercepat lajunya agar sampai pada kursinya, dan terhindar dari cowok sinting yang mengintilinya tersebut.

Brukk

Gley menghempaskan tasnya dengan kasar diatas meja. Semua orang langsung terkejut tetapi enggan untuk menoleh, mereka tidak ingin jadi korban kekesalan Gley.

Ia pun langsung menidurkan kepalanya diatas tasnya juga memejamkan matanya. Mood-nya hancur hanya karena cowok tersebut.

Srekkk

Ekhemmm

Gley membuka matanya, mendengar bunyi deritan kursi, dan suara deheman seorang cowok membuatnya langsung menengok ke samping.

Cowok tadi yang sampai sekarang masih mengintilinya, sedang duduk santai dikursi.. tunggu.. dikursi sebelah Gley. Apa-apaan ini?.

"Lo itu ya! Nyebelin banget sih! Dari tadi ngikutin gue apa belom puas?! Sampe-sampe lo ngikutin ke kelas gue dan duduk dikursi sebelah gu-" belum sempat Gley meneruskan semprotannya, Bram tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Gley secepat kilat.

Sangat dekat hingga Gley bisa merasakan hembusan nafas kasar yang keluar dari hidung Bram.

"Shut up! Pertama, gue anak baru disini dan ini juga kelas gue, kedua, kursi ini tempat duduk gue karena ini kosong, dan ketiga, tutup mulut lo atau gue bakal-"

"Wow.. wow.. santai bro santai.. belum saatnya lo melakukan ritual lo pagi-pagi begini!" serobot Ipang yang sekarang sudah berada ditengah-tengah mereka entah darimana asalnya. Dengan kedua tangan dibentangkan lebar-lebar ke arah Bram dan Gley yang membuat mereka berdua tidak lagi berdekatan.

Ada baiknya keberadaan Ipang disini, Gley bisa cepat-cepat menghirup oksigen dengan rakus setelah adegan menahan nafas nya tadi.

Udah gue duga dia anak baru, mimpi apa gue semalem ketemu cowo sinting ini, dan... gue duduk ama dia? Oh God. Batin Gley.

Bad Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang