18- DATANG KE RUMAH

8.7K 249 4
                                    

Setelah kejadian di rumah Pradipta tadi, Rainna mengajak Yansen menuju kedai ice cream. Yansen sangat senang ice cream, sama seperti Rainna. Thomas masih tetap setia berada di samping Rainna sejak keluar dari kediaman Pradipta.

Thomas tau betul bahwa Ptradipta adalah orang yang gak akan diam begitu saja dengan kejadian ini. Ia tau Pradipta pasti akan menemui nya cepat atau lambat. Thomas harus segera mengambil langkah.

"Pah, apa yang kau pikirkan?" Rainna memecah keheningan di ruang keluarga William.

Sudah setengah jam lamanya mereka sampai di rumah. Berganti baju lalu kumpul di ruang keluarga bersama semuanya.

"Papah gak apa- apa kok, hanya berfikir sejenak akan hal yang di lakukan Pradipta nanti."

"Rainna sudah pikirkan ini baik-baik pah. Papah tenang ya. 2 minggu lagi Rainna akan ujian. Selama 2 minggu itu Rainna sudah izin pada sekolah untuk menjadi hari tenangnya sebelum ujian. Tinggal menunggu acc nya besok."

"Lalu ujian mu gimana Rain?"

"Baik pah, tenang saja aku akan tetap belajar kok. Aku selalu ingat bahwa pendidikan adalah hal utama."

"Papah percayakan semua padamu nak."

"Oh iya bagaimana? Apa sudah ada info terkait orang tua Yansen pah?" Tanya Rainna.

"Papah masih terus mencari nak, belum dapat karna tak mudah. Sepertinya anak ini memang di culik dan orang tua nya belum tau. Tapi entahlah, di pencarian orang hilang juga belum ada."

"Ya sudah kalau begitu, semoga cepat ketemu ya. Kasian Yansen jika terus seperti ini pah."

"Iya nak, sudah nikmati saja minggu ini ya."

Rainna dan keluarga bersenang-senang di rumah. Mendengan celotehan Yansen dengan ketiga Aunty kecilnya membuat gelak tawa di ruang keluarga. Bella dan Thomas sangat senang melihat anak-anak nya kompak.

Hari semakin siang, dan keluarga William pun sangat menikmati Quality Time nya sampai pada makan siang tiba.

"Sudah yuk mainnya kita makan dulu semua. Makanan sudah siap di meja makan." Bella mengintrupsi seluruh keluarga William.

Thomas dan yang lainnya berjalan santai menuju meja makan. Kehangatan di meja makan tetap sama bahkan lebih hangat ketika ada Yansen. Yansen adalah malaikat bagi keluarga William.

Usai makan siang Rainna mengajak Yansen tidur siang di kamarnya. Sedang yang lain melakukan aktivitasnya masing-masing.

"Ayo Yansen kita ke kamar, kamu istirahat ya."

"Ayo mom"

"Aku duluan ya semua." Rainna pamit pada keluarganya.

"Dah Yansen" Grandma mengucapkan perpisahan.

"Dah oma yut"

Rainna dan Yansen melangkahkan kaki menuju kamar Rainna di lantai 2. Gak butuh waktu lama bagi Yansen masuk ke alam mimpi. Rainna pun ikut terhanyut dalam mimpinya.

Kediaman William hening, karna sebagian besar penghuninya beristirahat siang. Hanya terdengar kegiatan para maid yang membersihkan sedang membersihkan rumah dan memasak.

William yang masih terjaga mencoba memerintahkan pak Budi melalui ponselnya. Setelah itu ia mencoba beristirahat bersama sang istri yang sudah lebih dulu masuk ke alam mimpi.

Di lain tempat di kediaman Pradipta, sang pemilik rumah sedang pusing memikirkan nasib perusahaanya dan silaturahim yang terjadin antara keluarganya dengan William Group.

Langit yang sadar akan kekhawatiran papahnya pun menghampiri sang papah.

"Apa yang akan papah lakukan setelah ini?" Tanya Langit saat berada di ruang kerja papahnya.

Rainna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang