Author POV
Sesampainya Jieun di rumah dia terlihat sedih,mungkin dia masih ingin bersama Jungkook dan menemani namja itu di rumah sakit,tapi dia harus pulang karena besok sekolah. Jieun mendengus pelan di depan pintu kamarnya,dia sempat berdiri sambil memegang pintu kamarnya,entah apa yang dia pikirkan sampai membuka pintu kamar pun enggan. Jieun putuskan untuk masuk k kamar untuk mandi dan istirahat. Tap langkahny terhenti ketika ada yang memanggil nya.
"Jieun-ah" ternyata itu Seokjin,dia langsung menghampiri Jieun ketika yeoja itu datang.
"Ahh oppa,ada apa?" sahutnya Lesu.
"Kau kenapa? Wajahmu terlihat kusut,bukankan yang sakit Jungkook?" ucap Seokjin terkekeh.
"Aku hanya lelah oppa"
"Kalau begitu cepat bersihkan badan mu,lalu turun untuk makan malam,oppa sudah menyiapkannya untuk mu"
"Aku tidak lapar oppa" jawab Jieun dengan malas.
"Aku tidak menerima penolakan" timpal Seokjin cepat.
"Aahh yasudah nanti aku menyusul mu oppa"
Jieun menghempaskan badannya di sofa kamarnya,ia menghela napas pelan. Pikirannya masih pada Jungkook yang masih terbaring lemah di rumah sakit.
At hospital..
Nyonya Hyenim yang sedari siang setia menamani putranya di rumah sakit selalu memperhatikan wajah tampan anaknya itu,dia selalu memikirkan perkataan dokter padanya. Wajar saja dia khawatir meskipun Jungkook bukan anak kandungnya tapi dia sudah menganggap Jungkook sebagai darah dagingnya sendiri. Matanya pun tak sengaja melihat gelang yang terlingkar di pergelangan tangan nya. Dia jadi teringat ketika pertama kali melihat Jungkook kecil betapa lucunya dia saat itu. Setetes air mata pun jatuh pada pipinya dan terukir pula senyum yang mengembang. Dia terus menatap Jungkook dengan mata yang sayu. Nyonya Hyenim merasa tangan Jungkook bergerak,dia langsung mengahapus air matanya. Jungkook dengan pelan membuka matanya.
"Jungkook-ah kau sudah sadar?" Nyonya Hyenim tersenyum senang ketika Jungkook sadar.
Jungkook tampak melihat ke sekeliling ruangan dengan kerutan di dahinya.
"Aku Dimana Eomma?" tanya Jungkook bingung.
"Kau di rumah sakit sayang" jawab Nyonya Hyenim lembut. "Tadi siang kau kecelakaan" lanjutnya.
Jungkook tampak bingung dia mencoba untuk bangun dari tidurnya. Tapi kepala Jungkook terasa sangat sakit dan berat.
"Jungkook-ah kau jangan dulu banyak bergerak keadaan mu belum pulih" Nyonya Hyenim mengingatkan Jungkook dengan raut wajah khawatir.
Tak lama seorang dokter pun datang dengan seorang suster yang berniat untuk memeriksa keadaan Jungkook.
"Kau sudah siuman" ucap dokter itu dengan senyum ramahnya. Jungkook hanya tersenyum menananggapinya.
"Kapan saya bisa pulang dok?" celetuk Jungkook yang masih terbaring. Hal itu membuat eomma nya langsung melirik Jungkook kesal.
"Ya! Kau ini masih belum sembuh,sudah ingin pulang saja" seru eomma cerewet nya itu. Jungkook hanya diam menanggapi omelan eomma nya. Dokter itu hanya senyum melihat anak dan ibu itu bertengkar.
"Jika Jungkook rajin meminum obatnya,dia bisa cepat pulang" ucap dokter sengaja untuk melerai Jungkook dan nyonya Hyenim.
"Dengar itu Jungkook-ah" seru nyonya Hyenim mengingatkan Jungkook. Jungkook tak bisa menjawab apa apa dia hanya diam dan senyum yang nyatanya terpaksa.
Setelah dokter dan suster itu keluar kini tinggal Jungkook dan Eomma nya. Nyonya Hyenim kembali duduk di kursi sebelah Jungkook. Dia mengelus surai rambut lembut Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe In My Love√
Fanfiction[END] -Ku mohon ingatlah aku kembali,aku tak sanggup melihat cintaku redup karena awan hitam yang menutupnya. Aku tak ingin kau bersamanya,sungguh hatiku rapuh melihatnya. Lepaskan dia dan kembalilah padaku,karena aku yang kau cintai- -Apa yang haru...