Ku langkahkan kaki ini menuju rumah,yang satu hari tidak ku tempati. Saat aku sudah berada di dalam tak ku lihat oppa menyebalkan itu. Karena ku rasa badanku perlu di bersihkan ku putuskan untuk menaiki tangga menuju kamar ku.
Ah ini sangat segar,ku rebahkan tubuhku di dalam bath up. Sesekali memejamkan mata ku berusaha menikmati kesegaran air ini.
Saat bertemu Jungkook aku tak menyangka dia akan mengatakan hal manis seperti itu.
Flashback on...
Aku turun dari bus yang mengantarkan ku ke tempat yang tadi di katakan oleh Jungkook,sungai han.
Manik kembar ku beredar mencari keberadaanya,hingga akhirnya aku melihat seseorang yang tengah berdiri tak jauh dariku. Aku sedikit berlari mendekatinya.
Mungkin dia merasakan keberadaan ku,Jungkook membalikkan badannya ke belakang. Dengan sekali gerakan Jungkook langsung memeluk ku. Meletakan kepala ku ke dada bidang miliknya.
Sekarang aku merasakan lagi pelukan hangat yang selama ini ku ridukan. Ku rasakan dia mengelus lembut surai hitam ku. Aku benar benar tak bisa menahan cairan ini untuk tidak jatuh. Jika pertama hanya sebuah tetesan namun sekarang berubah menjadi deraian air mata.
"Kau jahat hikkss..." ku pukul pelan dadanya.
Jungkook melepaskan pelukannya dan beralih menangkup wajahku dan menghapus air mata ku yang kini sudah sangat banyak dengan tangan kekarnya.
Ia nampak tersenyum lembut padaku,aku tak bisa menolak pesonanya sekarang.
"Maafkan aku" lirihnya dengan suara lembut namun masih terdengar tegas.
Lalu dia mengajakku duduk di bibir sungai. Tangannya terangkat untuk membereskan rambutku yang sedikit berantakan.
Jungkook kembali merenhkuh tubuh kecilku. Aku dapat merasakan kerinduannya. Bukan akau terlalu percaya diri hanya saja naluriku selalu benar.
"Katakan apa yang membuatmu seperti ini Jieun-ah? aku tak mengerti apa yang terjadi padamu" ucapnya ketika di rasanya aku sudah mulai tenang.
Ku tarik nafasku dan membuangnya perlahan.
"Maaf aku tak ikut menjemputmu kemarin. A-aku sebenarnya sudah ada di rumah sakit untuk menemui mu. Tapi.." aku memberikan jeda di perkataanku,aku benar benar malu jika harus mengatakan kalau aku..... cemburu?
Jungkook tampak menunggu lanjutan penjelasan ku.
"Tapi.. aku urungkan niat ku karena sesuatu telah membuat hatiku sakit" suara semakin pelan,ku tundukkan kepala ku.
"Sesuatu apa?" Jungkook mensejajarkan kepalanya dengan ku dan tangannya mengangkat kepala ku untuk melihatnya.
"Aku melihat k-kau merangkul perempuan dengan.. mesra"
Mendengar penjelasan ku Jungkook seperti menahan tawanya. Aku mengernyit heran,apa ada yang lucu dari perkataanku?
"Jadi kau cemburu?" tanya Jungkook yang sengaja menurun naikkan alisnya."Ti-tidak untuk apa aku cemburu" dasar menyebalkan.
"Hei aku hanya becanda Jieun-ah"
Aku tetap membuang muka pada Jungkook,dia pikir itu lucu.
"Hei kau tau? itu IU" mendengar perkataannya aku pun menoleh padanya. IU? sepertinya aku pernah mendengarnya.
"Dia membantuku untuk menuju mobil,karena saat itu kaki ku tak kuat untuk berjalan" ah aku rasa itu hanya tabiatnya untuk berdekatan dengan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Believe In My Love√
Fanfic[END] -Ku mohon ingatlah aku kembali,aku tak sanggup melihat cintaku redup karena awan hitam yang menutupnya. Aku tak ingin kau bersamanya,sungguh hatiku rapuh melihatnya. Lepaskan dia dan kembalilah padaku,karena aku yang kau cintai- -Apa yang haru...