Complicated

128 18 1
                                    

Bel pulang telah berbunyi,para murid berhamburan keluar dari gerbang. Tak sedikit dari mereka yang menghela nafas leganya,karena telah menyelesaikan ujian di hari pertamanya.

"Jieun-ah,apa kau bisa mengerjakannya"

"Ish tentu saja bisa,aku kan pintar" jawab Jieun dengan nada sombongnya.

"Kalau begitu lihat saja penilaian akhirnya,jika salah satu dari kita ada yang lebih ia boleh meminta apapun,bagaimana?" Jungkook menaik turunkan alisnya. Jieun mendelikkan manik,ia tengah mempertimbangkannya.

"Baiklah aku setuju" jawab Jieun sambil mengulurkan tangannya pada Jungkook,dengan mantap Jungkook pun meraih tangan mungil itu.

Mereka tak segera melepaskan tautan tangannya,Jungkook dan Jieun saling melempar senyuman yang sulit di artikan. Hingga tak sadar ada sepasang mata yang tengah melihat mereka bingung.

"YA! Kalian sedang apa?" Itu Lisa,dia berteriak tepat di depan Jungkook dan Jieun.

"Ah tidak" ucap bunny couple itu serempak.

"Katanya kalian akan menemui Seokjin oppa,kenapa kalian masih disini? Dan lihatlah tadi apa yang sedang kalian lakukan,saling menatap?"

"Tentu saja kita akan menemui oppa ku,apa kalian mau ikut?"

"Bagaimana Jim?"

"Boleh juga,lagi pula aku mau berkenalan dengan Seokjin hyung"

Lalu mereka pun bergegas untuk masuk ke mobil Jungkook.

Tak perlu memakan waktu yang lama untuk sampai di rumah. Mereka berempat kini telah di lantai dua,ruang rawat Seokjin ada disana.

"Oppa" Jieun langsung berlari memeluk Seokjin yang sedang memainkan ponselnya.

"Ah Jieun kau sudah pulang"

"Oppa,apa kau baik baik saja? Apa masih ada yang sakit? Kau sudah makan belum? Kau meminum obatnya kan?" Ya begitulah Jieun,dia akan sangat protektif jika menyangkut orang yang di sayanginya.

"Kau ini cerewet sekali,aku baik baik saja disini. Kau tak perlu khawatir tadi ada suster cantik yang menjaga ku"

Jieun menjengahkan manik kembarnya. Memang kadang kadang Seokjin itu sangat genit pada perempuan.

"Ehheemm.." itu Jungkook,ia berdehem karena sedari tadi dia dan kedua temannya di abaikan begitu saja.

"Oh iya oppa aku kesini dengan Jungkook dan teman teman ku"

"Hyung apa kau baik baik saja?" tanya Jungkook.

"Aku baik" ucap Seokjin tersenyum.

"Ini Jimin dan Lisa oppa mereka juga teman sekelas ku"

"Jimin imnida"

"Lisa imnida"

Mereka membungkukan badannya pada Seokjin. Karena Seokjin masih terbaring ia membalasnya dengan anggukan.

Jimin,Lisa dan Jieun tengah asik mengobrol sambil menyantap beberapa cemilan yang di beli saat menuju rumah sakit. Sedangkan Jungkook duduk di kursi di sebelah kasur Seokjin. Nampaknya mereka tengah membicarakan sesuatu yang penting.

"Jungkook-ah apa aku boleh meminta sesuatu padamu?"

"Oh tentu saja,apa yang kau inginkan?"

"Aku minta jangan pernah kau meninggalkan Jieun"

Jungkook menatap Seokjin dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Aku mempercayakannya padamu,jangan pernah meninggalkannya apapun alasannya. Aku tak mau melihatnya menangis,jangan sia sia kan ketulusannya" manik kembar milik Seokjin penuh dengan harapan dan kesungguhan.

Believe In My Love√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang