#1

15.7K 460 3
                                    

  Sampai di sekolah Arin memarkir motornya di tempat biasa disana sudah ada motor sport lain tepat di samping motornya. Ia memandangi motor tersebut dengan tatapan sedih. Ia mengingat kembali perkataan opanya bahwa waktunya hanya tinggal seminggu yang artinya tinggal seminggu juga ia dapat melihat motornya terparkir di samping motor tersebut.

Setelah beberapa lama memandangi motor tersebut dengan pandangan kosong ia bergegas menuju kelasnya karena sebentar lagi bel masuk berbunyi.

Skip kelas

Arin memasuki kelasnya dan menemukan kedua sahabatnya melambaikan tangan kepadanya.
"Tumben telat rin, " tanya andin sahabatnya.

Arin duduk di bangkunya yang berada di belakang bangku kedua sahabatnya" macet, " jawabnya singkat.

Siska yang mendengar kata macet  keluar dari mulut sahabatnya itu sontak berbalik dan menyentuh kening Arin dengan punggunng tangannya." Ngga panas,"  katanya selelah menjauhkan tangannya.

"Emang arin sakit, "  tanya andin dengan polosnya .

Arin hanya memutar bola matanya malas mendengar kedua sahabatnya mengoceh.

"Ya nggak,  makanya itu gue cek panas atau engga?  Tapi ngga panas tapi tumben tumbenan loh si Arin ngeluh masalah macet biasanya kan dia itu jagonya nyelip nyelip gitu ngga dengerin nasehat orang kalo ngga boleh ngebut," sahut siska mengingat kebiasaan buruk sahabatnya itu.

"Mungkin udah tobat kali, " andin nenimpali perkataan siska.
"Ya kali si Arin tobat," sahut siska kembali kemudian kompak tertawa bersama andin membayangkan Arin yang tobat.
Arin kembali memutar bola matanya jengah mendengar sahabatnya menertawakan nya tanpa mau membela diri karna ia tau sahabatnya akan lebih gencar meledeknya apabila ia menyahuti.

"Reza kemana?,"  Tanyanya entah kesiapa setelah menyadari disampingnya sudah ada tas tapi pemilik tanya tidak ada.

" kayanya kekantin deh tadi dia keluar sama tiga curut"siska menjawab pertanyaan dari Arin.Arin cuma mengangguk mendengar jawaban siska.

Kring...kring...kring...

Bel masuk berbunyi semua siswa bergegas masuk kelas begitupun Reza dkk.

Reza duduk di samping Arin.
Reza ini adalah kekasih Arin sejak kelas 7 jadi mereka sudah pacaran hampir 5 tahun tapi jangan salah dan berfikir hubungan mereka berjalan mulus mulus saja mereka juga sama seperti pasangan pasangan lainnya sering yang namanya perdebatan cekcok tapi tidak sampai putus juga sih paling diem dieman selama seminggu trus baikan kaya ga ada masalah apapun aneh memang tapi begitulah mereka ga bisa marahan lebih dari seminggu mungkin itu juga alasan mereka tetap bertahan sampai sekarang ini.

Reza juga tipe pacar yang protektif over malah tapi Arin ga mempermasalahkan itu karna baginya itu tanda bahwa Reza benar bebar menyayanginya tidak srperti  mereka yang katanya menyayanginya tapi nyatanya memperlakukan Arin malah sebaliknya. Ok back to topic

"Tumben telat rin,"  tanya Reza pada Arin setelah duduk di bangkunya "macet,"  jawabnya singkat tampa menoleh pada Reza dan melanjutkan kegiatannya menyiapkan buku serta keperluan belajarnya.

Reza yang melihat itu tau ada sesuatu yang di sembunyikan kekasihnya itu tapi ia tau pasti Arin akan memgatakannya kalau waktunya sudah tepat.

"Za pulang nanti kita ke danau dulu ya,"  kata Arin setelah bukunya ia letakkan di atas meja " Ok" jaeab Reza anggukan karna guru mapel hari ini sudah masuk.

     Skip pulang sekolah

"Guys ke kafe dulu ya sebelum balik bosen gue dirumah ga ada orang," ajak Reno ke sahabat sahabatnya saat menuju parkiran " ok deh gue juga lagi ga ada latihan hari ini," sahut Deren "lo pada gimana," tanya Reno pada Carlos dan Reza.

"gue ngikut aja," sahut carlos "gue ga bisa gue ada janji sama Ririn," sahut Reza yg sedari tadi hanya mendengarkan.

Ia memang yang paling pendiam diantara ketiga sahabatnya. "Ok dah," sahut Reno pengertian.

Sampai di parkiran sudah ada Arin dan kedua sahabatnya "lama amat sih gue udah gosong tau nunggu dari tadi," cerocos siska yang memang udah dari tadi nunggu mereka karena ia tadi di ajakin sama Reno ngumpul dulu sebelum balik.

"yauda sih maaf ini tuh gegara carlos ngapelin jasmin dulu jadi deh lama," sahut Reno mencari alasan karena kalu pacarnya itu udah marah beh bisa abis dia.

" ye salahin gue yang ada tu ya si Reno yang jelalatan ngintipin vita di toilet cewe," carlos tidak mau kalah di adukan oleh Reno sekalian juga di tambah bumbu bumbu tambahan jadi Reno kena omelan badak bercula satu.

"jadi gitu los," kata siska dengan penuh penekanan

"eh eh ga gitu yang carlos mah ngarang  aku berani sumpah yang kalo ga percaya tanya tuh sama Reza dia yang paling jujur" sahut Reno cepat cepat takut pacarnya bertranformasi menjadi badak bercula satu klo kata carlos mah.

"Jadi jalan ga sih berantem mulu dari tadi "Deren menengahi.

"emang mau kemana? " tanya andin lalod " mau mampir ke kafe dulu sebelum balik," jawab Deren.
Andin cuma ber O ria "untung sayang"  batin Daren mendengar jawaban Andin yang cuma ber O doang.
Daren ini memang menyukai Andin tapi belun berani mengungkapkan perasaannya jadi ya gitu deh sekret love  .

"Tapi Arin ga ikut dong kan katanya mau jalan sama Reza" tanya Andin lagi mengingat peekataan Arin kalo dia mau jalan sama Reza.

" ga papa  ndin siapa tau besok besok kita dapat ponakan "sahut Reno asal ceplos yang langsung dapat toyoran dari Reza dan tatapan tajam dari Arin.

"Aww" ringis Reno  "makanya kalalu ngomong tuh di saring " kata carlos melihat sahabatnya itu meringis.

sedangkan yang lain cuma geleng geleng melihat Reno yang memang sering asal ceplos." Yaudah berangkat yo keburu sore" Deren kembali menengahi.

"yaudah ayo"jawab mereka serempak dan menuju kendaraan masing masing.

Tbc

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang