#15

6.8K 279 24
                                    

Happy reading !!!

Pagi ini ada yang berbeda di keluarga prasetio, bagaimana tidak,  vero yang selalu dingin dan tak tersentuh pagi ini selalu mengembangkan senyumnya.

Bahkan Erina sampai mengecek suhu badan anaknya, barangkali vero sakit, tapi tidak ia sehat sehat saja.Pasalnya sejak anak keduannya pergi dari rumah mereka tidak pernah melihat senyum di wajah tampannya.

Viko dan vina juga heran melihat perubahan sang kakak. Tapi satu yang tidak berubah vero tetap saja cuek terhadap orang orang yang ada di dalam rumah itu.  Ia akan berbicara jika ada yang penting dan memilih tetap diam jika dikiranya tidak ada yang penting.

Sambil memakan sarapannya vero juga selalu mengecek ponselnya tak lupa dengan senyum yang bertengger di wajahnya.

Selesai sarapan ia langsung berpamitan pada erina dan pergi tanpa mau berbasa basi dengan penghuni rumah yang lain.

Yap walaupun vero dingin tak tersentuh tetapi ia masih menjaga sopan santunnya, ia akan selalu berpamitan jika akan bepergian meskipun hanya kepada sang mommy.

Sepeninggal vero vina yang memang tingkat kekepoannya tinggi lantas bertanya.
"Itu tadi kak vero bukan sih? Baru kali ini aku liat ekspresi mukanya berubah selain datar"

'TAK
Viko menjitak kepala adiknya"kalo bukan kak vero trus siapa dong? Masa iya hantu sih!! kakinya aja masih napak"katanya greget

"Uhh gak usah di jitak juga sih kak aku kan cuma nanya"bela vina sambil memanyunkan bibirnya.

"Udah gak usah bertengkar, bagus dong kakak udah bisa tersenyum, siapa tau dia bisa kembali seperti dulu sebelum vika gak ada"erina yang tadinya tersenyum kini berubah muram mengingat putrinya.

"Vika masih ada mom viko bisa rasain kalo dia masih ada"bantah viko mulai tidak suka mendengar momynya mengatakan bahwa saudari kembarnya sudah tidak ada.

Erina langsung terisak tidak mampu lagi menahan kesedihannya mengingat bahwa semua ini kesalahannya, dia yang salah faham dan mengakibatkan putrinya pergi. Adndai saja ia percaya kata kata vika semua tidak akan terjadi mungkin vika masih ada.

Dewa yang melihat istrinya menangis langsung merengkuhnya, menenangkan istrinya dan mengatakan semua bukan kesalahannya.

Viko yang tidak tahan melihat mamanya menangis karena hal yang sama setiap kali mereka membicarakan kakanya lantas berdiri mengambil kunci motor sportnya, dan pergi tanpa berpamitan lagi.

Yap viko memang sensitif dan emosian jika itu terkait vika kakak kembarnya, separuh jiwanya.

Vina yang melihat kakanya pergi langsung berpamitan dan menyusul kedua kakaknya untuk berangkat ke sekolah dengan mobilnya.

Yap keluarga prasetyo memang termasuk keluarga berada jadi mereka memiliki kendaran masing masing.

Arin pov

Seperti hari sebelumnya gue berangkat kesekolah dengan mengayuh sepeda. Sampai di sekolah gue memarkir sepedanya di tempat biasa. Tapi ada yang berbeda  kali ini motor yang biasanya terparkir tak jauh dari sepedaku bertambah, yang ku tau salah satunya milik viko dan kawan kawan.

Tak ambil pusing gue langsung berjalan menuju dimana kelasku berada. Tapi rasanya ada yang berbeda hari ini, gue tak lagi mendapat  tatapan sinis atau mendengar cemooh dari penghuni sekolah, yang ada mereka saling bergosip bahkan ada yang berteriak histeris sayup sayup gue mendengar mereka membicarakan siswa baru.

Lo tau gak siswa baru itu cogan.

Demi apa, seriusan..

Dua rius malah. Denger denger nih ya dia itu blasteran jerman indo.

FAKE NERDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang