Begitu Rumit

129 6 10
                                    

"Indah Senyummu menyapa pagiku
Mencerahkan suasana hari baru ini
Kisah kita yang berjalan dalam waktu
Menjadikan sebuah cerita yang berarti"

..........................................

Seorang gadis duduk diam, berpangku tangan di bangku kelasnya. Tatapannya kosong tanpa arah dan tanpa sasaran. Begitu lama ia merenung sampai...........

"Ryyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy" Teriak seorang gadis yang tak pernah menjaga penampilan itu, Haha dia cewek preman disekolah.

"Apa sih kak Ai brisikk" Jawab gadis yang dipanggil 'Ry' tadi dengan masam.

"Eh kenapa lo? Ada masalah sama cowok lo?" Tanya gadis yang teriak tadi yang tenyata bernama Ai(nama panggilan) sambil mengernyit.

"Bosen gue kak, sepiiii" Ucap Ry memanyunkan bibirnya. Ya seperti itulah Ry.

"Bosen? Eh main yuk" Ajak Ai

"Malas ah paling game lagi" jawab Ry. Sedangkan yang mengajaknya hanya nyengir kuda.

"Morning Ryuga sayang" sapa Anov yang baru datang.Seorang gadis duduk diam, berpangku tangan di bangku kelasnya. Tatapannya kosong tanpa arah dan tanpa sasaran. Begitu lama ia merenung sampai...........

"Morning nov" blas Ryuga kemudian mengajak Ai bercakap-cakap lagi.

'Diabaiin lagi gue' batin cowok itu kesal.

--------------------------------

Disisi lain

"Lang, lo siap buat tanding basket sama sekolah lain?" Tanya Rafly pada cowok disampingnya sebut saja dia Gilang.

"Always siap Raf" jawab Gilang sambil memainkan jarinya diatas layar handphonenya.

"Selamat pagi sayang" ucap gadis yang baru datang dengan genitnya dan langsung memeluk lengan Gilang. Sungguh pemandangan yang Errrrrrr menjijikan..

"Ck apa-apaan sih lo?! Gue bukan pacar Lo!!" bentak Gilang lada gadis itu. Tentu saja Gilang meraja risih karena gadis itu selalu dan selalu mengganggu paginya. Tak sedikit dia slalu mengandai-andai kalau dia tak pernah satu kelas dengan Cindai (sigadis gila kata Gilang) "Lo gak capek apa ngejar-ngejar cowok yang udah punya cewek? Kayak orang gak laku tau gak lo!" Lanjut Gilang yang udah benar-benar tak terkendali emosinya.

"Kamu kok gitu sih lang? Kamu tuh aneh tau gak, disaat semua orang ngejar-ngejar aku. Kamu malah benci sama aku" ucap Cindai pura-pura (hampir/mau) nangis sambil memukul-mukul dada Gilang.

"Cih" Gilang hanya berdecak kesal sambil melangkah keluar kelas. Siapa yang tak kesal jika ada yang seperti itu padanya. Gilang berjalan menyusuri koridor sekolah den hanya satu tujuannya saat ini IPA1, ya kemana lagi dia kalau bukan kejelasan kekasihnya yang udah nemenin dia selama hampir 4 tahun ini.

~~~~~~~~~~~~

Seorang pria tengah mengutak-atik laptopnya dimeja kerjanya, wajahnya tampak serius dalam mengerjakan beberapa dokumen. Ia adalah CEO muda, yang terlibat kisah cinta yang rumit dan hidup yang (menurutnya) penuh dengan masalah. Alasannya tentu saja, satu usianya baru menginjak 24 tahun saat dia harus menikah dengan seorang wanita yang lebih tua 2 tahun dibandingkan dia, dan itupun mantan istri dari kliennya bahkan wanita itu adalah kekasih kakaknya. Dia merasa dunia benar-benar gila saat dia memutuskan untuk melakukan hal keji pada wanita itu hanya untuk membuat wanita itu sadar akan kebodohannya yang tak sadar saat sudah dibohongi kakaknya. Ia tau caranya salah namun ia tak punya ide lain selain hal itu. Hanya ulasan senyum yang mengungkapkan seluruh kebahagiaan dan kesedihan dalam sebuah rumah tangga yang didasari atas perasaan bersalah sang pria.

Saat ini pria itu masih berkutik didepan laptopnya, saat seorang wanita masuk membawakan makan siang untuknya bersama dengan bayinya yang berada digendongannya.

"A' udah makan belum? Ini Ify bawain makanan" sapa wanita itu dengan senyum manis yang tersungging di bibirnya.

"Eh kebetulan sayang tadi gak sempat ke kantin karena pekerjaan terlalu numpuk" pria itu hanya bisa memperlihatkan deretan giginya(baca: nyengir).

"Yaya aa kan selalu gitu, pekerjaan adalah segalanya, gak memikirkan kesehatan" jawab Ify dengan nada khas wanita dewasa.

"Maaf fy kan gak sempat tadi, eh Niel ikut sayang?" Tanya pria itu melihat putranya (itulah hasil dari perbuatannya yg tidak lazim itu).

"Iya a' Dari tadi Niel rewel gak tau deh kenapa" jawab Ify sambil menata makanan didepan suaminya.

"Udah kamu bawa ke dokter fy?" Tanya pria itu lagi.

"Udah tadi a' sambil jalan kesini" Ify fokus pada makanan.

"Apa kata dokter?"

"Gak papa kok a', Niel rewel karena gusinya gatal. Kata dokter giginya mulai tumbuh. Ayo a' makan dulu" ucap Ify kemudian duduk di kursi depan suaminya.

Tanpa berkata lagi akhirnya pria itu melahap makanan yang dibawakan oleh istrinya. Ify hanya memandangi wajah suaminya dalam diam.

'Inilah wajah Malaikat ku, yang selalu melindungi dan menjaga ku' gumanan hati Ify.

**********************

Seorang laki-laki tengah sibuk memainkan bola ditangannya. Melakukan berbagai gaya shot, dia adalah guru olahraga yang terjebak dalam perjodohan yang dianggapnya tidak adil karena ia tak ingin dijodohkan, sedangkan usianya saja baru menginjak 19 tahun. Usia ideal untuk menikah bagi seorang laki-laki adalah 25 tahun(menurut guru olahraga tadi), namun lain yang diucapkan orang tuanya. Tapi takdir tidak bisa dibaca, bisa jadi dia mendapatkan jodoh 9/10 tahun lagi, atau lusa, mungkin besok, bahkan hari ini. Sejenak terlintas di benaknya untuk mencari pacar yang benar-benar dicintainya agar dia bisa mempunyai alasan untuk menolak perjodohan itu.

'Kamu ke mau nikah umur berapa? Umurmu sing 19 tahun itu wis waktunya menikah. Semakin tua umurmu le bakal semakin susah kamu cari istri' kata-kata ibunya kemarin selalu terngiang-ngiang di telinganya. Ditangkapnya bola yang memantul kemudian dilemparnya dengan frustasi.

"Yang mau ngejalanin kan gue, kenapa ibu sama ayah yang ngebet" gumanan kesal terucap dari mulutnya. Setelah itu ia berniat menuju kantin untuk membeli minuman karena badannya terasa panas setelah ia bergulat dengan bola basket tadi.


$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

"Aku kembali bukan sebagai sahabatmu
Tapi sebagai pengisi hatimu." Gumanan keluar dari laki-laki yang kini tengah dibandara VandraGaruda. Laki-laki itu berjalan keluar dari bandara sampai mobil sport putih menghampiri nya.

"I'm back for you baby"batinnya sambil memainkan handphonenya. Tak henti-hentinya dia berharap bisa bertemu dengan gadis pujaannya. Ia juga berharap gadis yang begitu dicintainya itu belum mempunyai kekasih hati. Setelah mengatakan sesuatu pada sang supir mobil tadi, mobil langsung menuju tempat yang ditujunya.

Ia tak tau bahwa gadisnya itu telah bahagia dengan saudaranya sendiri. Walau begitu menyerah bukanlah hal satu-satunya yang bisa dia lakukan. Selama belum melengkung janur kuning dia akan berusaha mendapatkan gadis pujaannya.

//////////////////////////////////////

Tak ada yang menduga bahwa semua itu cinta❤️.
Tak ada yang mengira bahwa cinta itu sebuah kegalauan itu sendiri 🤦.
Dan tak ada yang menyangka bahwa cinta itu adalah musibah 😫.


Typo bertebaran ✌️

Read and vote Jgn lupa kritik😊😊😘

See next part👋

Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang