Menunggu (Kembalinya) Bintang

19 1 20
                                    

Bukannya seharusnya semua begitu indah?
Lalu kenapa cobaan mengacaukannya
............

"Bukan gue tapi lo yang nyolot, gue cuma nanya" balas Rafly.

"Ck. Serah" balas Ai kesal. Kemudian dia kembali ke kegiatannya. Yaitu melamun dan senyum-senyum sendiri.

............

"

Lo gila ya Ai?" Tanya anov yang duduk diseberang bangkunya.

"Apaan? Enggak kok gue gue baik-baik aja. Inget! Baik-baik aja oke?" Jawab Ai dengan nada tinggi. Ups dia pasti lupa siapa yang tengah mengajar di kelasnya. Ckckck.

"Viallysa ada apa?" Tanya mr.Alvin dingin membuat wajah Ai panas dingin. Dalam hati dia sudah menyalahkan anov yang membuyarkan lamunan nya.

"Ah engga papa mr. Hehe" jawab ai cengengesan. Itu kebiasaannya kalau gugup ya cengengesan gitu.

"Bohong mr. Dia daritadi melamun bahkan tidak memperhatikan prlajaran mr." Adu anov yang membuat Ai ingin memakan nya hidup-hidup.

"Apa itu benar viallysa?" Tanya mr Alvin.

"Umh.. Iya mr hehehe maaf" Ai terus saja cengengesan.

Trus saja cengengesan? Ai waras? Hahahaha semoga.

"Khusus untuk Viallysa, tulis kata "Saya tidak akan mengulangi hal itu lagi" sebanyak dua puluh lembar dan minta tandatangan pada kepala sekolah, guru BP, saya, dan wali muridnya. Kumpulkan pertemuan selanjutnya" ucap mr.Alvin yang membuat Anov tertawa puas sedangkan Ai langsung murung.

'tu hukuman atau siksaan sih. Banyak bener. Huhh mimpi apa gue semalen' batin Ai kesal.

Padahal itu hukumannya simple, tapi Ai seolah mendengar Alvin mengatakan seperti ini...
"Viallysa kamu harus menulis kan kata "Saya tidak akan mengulangi hal itu lagi" diatas batu sebesar gunung Krakatau dengan berat 12,450 Milyar Ton. Dengan tinta dari lahar yang diambil langsung dari gunung Merapi. Dan meminta tandatangan artis luar negeri dengan tinta yang terbuat dari darah harimau yang kamu ambil sendiri. Dan tandatangan kakak kamu yang bisa saja membakar mu"(?) itulah yang didengar Aini, sungguh Aini tidak suka suasana ini.

'Apa kata Cakka nanti huaaaaa' batin Aini yang sudah nangis Bombay. Eh knp malah kata Cakka dah?-_________-

"Viallysa kamu dengar saya?" Tanya Alvin menyadarkan Aini.

"Dengar mr" jawab Ai lemes tak lupa Ai memberikan deathglare pada Anov.

_-_-_-_-_-_-

Rumah sakit GUNA SAKTHI(?). Nama rumah sakit apa itu? Udah ah anggap aja ada gitu kan rumah sakit itu. Wkwk author kan geniuz tingkat kutu(?) *Kecil amat dah kutu:(*

Disinilah sekarang Debo dan Ify berdiri. Di ruang tunggu. Bukan kah menunggu itu berat? Kenapa masih saja menunggu. Seharusnya kalian tidak perlu menunggu  *Abaikan*

Tampak tak tenang. Ya mereka tampak tidak tenang. Kenapa begitu? Tentu karna Ryuga. Ya mungkin agak susah membawa Ryuga kesini. Tapi akhirnya berhasil.

"A', aa makan dulu yuk. Dari tadi pagi aa belum makan apa-apa" ucap Ify sambil mengelus surai pendek suaminya (baca:Debo)

"Nanti aja ya sayang. Kamu makan duluan aja" jawab Debo tersenyum.

Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang