Dimana ada orang yang iseng
Korban pasti ada......
"Dokter-dokter. Dokter, cepat dokter" teriaknya dari ruangan.
Debo langsung berlari kedalam ruangan untuk memastikan kenapa Gilang sampai berteriak-teriak seperti itu. Sedangkan Ify langsung berlari menuju ruangan dokter, untuk memanggil dokter yang mengoperasi Ryuga tadi.
"Lang, ada apa? Ryuga kenapa?" Tanya Debo yang langsung cengo melihat semuanya.
"Ry.. Ryuga"...
JJJJJJJJJJJJJJJJ
"Ry,, Ryuga?" Debo tergagap, yang dipanggil pun hanya memanyunkan bibirnya saja.
Gilang hanya terkekeh melihat drama (?) Yang di lakukan oleh Debo saat mengetahui adiknya sadar.
Gilang POV
Hari ini adalah hari yang paling gue gak suka. Dimana gue harus sekolah, di kantin, pulang sekolah tanpa Ryuga. Gue harap Ryuga udah sadar saat gue sampai di rumah sakit nanti.
Gue buru-buru banget saat pulang. Gue ngebut, gue bahkan hampir lupa aturan lalulintas. Bahkan lampu lalulintas aja gue terobos, untung gak Anda petugas pengamanan.
Gue tau, gue tau gue salah. Tapi di dalam hati dan otak gue cuma ada satu. Pengen cepet ketemu Ryuga. Sempet hampir kejebak macet, langsung Ae gu turun dari Caviga kesayangan gue. Gue lari sekuat yang gue bisa buat cepet sampai di rumah sakit.
Saat sampai di rumah sakit gue lari langsung ke arah ruang operasi, disana gue liat kak Ify sendiri duduk di kursi tunggu. Bang Debo dimana? Entahlah.
Gue ngobrol sama kak Ify bentar. Beberapa saat berselang bang Debo keluar dari ruangan Ryuga. Gue langsung masuk kedalam ruangan tempat dimana Ryuga terbaring.
Dari dalam sayup-sayup gue dengar kak Ify dan bang Debo mengingat masalalu yang bisa jadi kelam saat itu. Dan Blam, seketika gue langsung senyum bahagia. Sampai-sampai gue gak sadar air mata gue jatuh sendiri.
"Kenapa nangis? Gak suka liat aku?" ucap orang di depan gue.
Rasanya gue bener bener mimpi. Langsung aja gue usap air mata gue dengan kasar dan langsung lari Ketempat dimana dia terbaring, langsung gue cium punggung tangannya dan gue cium dahinya yang lumayan jenong(?).
"Kamu udah sadar?" Tanya gue.
Cih kenapa harus pertanyaan gila itu yang keluar sih? Gue udah tau jawabannya cih klasik banget otak gue. Gue liat dia cuma monyongin bibirnya karna pertanyaan gue.
"Kenapa manyun?" Pertanyaan gue yang daritadi sangat-sangat klasik itu membuat kesan bodoh didepannya. Gue yakin itu, tapi dia pasti ngerti kenapa gue laya gitu(hahahaha).
"Kalau aku belum sadar ga akan ngomong" jawabnya sambil memalingkan wajahnya. Ucucucu lucu kali pacar gue nih.
"Hahahaha" tawa gue pun meledak, dan secara tiba-tiba gue sadar kalau gue harus panggil dokter.
Gue teriak-teriak manggil dokter, gak lama gue denger pintu ruangan kayak di dobrak orang.
"Ry.. Ryuga" gagap orang itu yabg ternyata adalah bang Debo.
Gue pikir gue udah keterlaluan teriak-teriak kayak orang ketakutan padahal seharusnya gue teriak-teriak seneng bukan ketakutan.
Gue lirik ke arah Ryuga ternyata dia lagi-lagi manyun atas panggilan spontan dari Debo. Gue cuma terkekeh aja melihat drama didepan gue ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife
Teen Fiction"Aku mencintaimu untuk itu aku bertahan disini!" (Anov Elsandyland) "Kamu berharga! Karena itulah aku mempertahankan cintamu" (Grissheandra Gilang) "Kalau cinta itu debu, aku ingin jadi kemoceng agar cinta itu hilang dari hati kalian" (Ryuga Devrasy...