Malam ini sangat indah
Bulan bintang bersinar
Menampakan senyum indahnya.
-Viallysa AiniMalam ini? Tepatnya tanggal 12 Agustus, Aini hilang bagai di telan angin malam (?) Yaa paling tidak itu yang Geraldo Fams pikirkan. Oh ayolah, kemana sebenernya Aini?
"Ck. Merepotkan!" Gerutu Ray sambil menyetir mobil nya. Melihat kanan kiri ku lihat saja banyak pohon cemara *Plak*. Melihat kanan kiri jalan untuk mencari seekor kucing yang hilang(?) *Abaikan*. Mencari Aini, yang dari pulang sekolah tadi tak menampakan Batang hidungnya. Hidung punya Batang kah? Ya mungkin kalau hidung punya Batang, trus telinga nya adalah daun *abaikan*.
"Ai Lo kemana sih elah" raut wajah kesalnya bercampur dengan raut wajah khawatir nya, itu membuat dia semakin errrrrr Seksi(?). "Kalau lo mau main kabarin ke rumah dulu kek" gerutunya berulang-ulang sambil tetap mencoba menghubungi nomor telepon nya. Dia mencari udah hampir satu jam lebih. Dan sialnya Ai belum juga ketemu. Sampai di taman kota dia berhenti dan turun dari mobil untuk beristirahat di kursi taman karena kelelahan.
"Cih. Awas lo kalau lo ketemu" belum lama dia mengucapkan itu. Tiba-tiba dia melihat sekelebat bayangan Ai(?) Dikira hantu kali ya.
"Tunggu-tunggu, bukannya itu Ai? Cih, kurang ajar. Semua sibuk cariin malah dia enak-enakan pacaran disini. Dasar kecambah kurang kedelai." Ray ngomel-ngomel sendiri saat melihat Ai dengan seorang pria. Dia mau nyamperin tapi dia urungkan niatnya.
"Itu mereka mau kemana dah? Ngerepotin aja cih" pelan-pelan Ray mengikuti Ai dengan perasaan was-was akan ketahuan.
Disisi inilah kamera berada(?) Kamera(?) Yakin? Perasaan ini cerita dah bukan film. So kamera apa? Mau tau? Mau tau jawabannya kamera apa? Ada dehh adadeh adadeh adadeh adadeh😜.
"Ai tutup mata lo ya?" Ucap Cakka sambil mengikatkan sepotong kain di kepala Ai (di urutan mata di ikatkan di belakang kepala. Bisa bayangin? Bayangin aja ya kalau galham, pura-pura paham aja udah).
"Eh? Lo ngapain sih kka?" Tanya Ai berontak.
"Udah sih nurut aja. Gue gak bakal culik lo, kga Untung juga gue culik lu"jawab Cakka santai yang membuat Ai mendengus kesal.
'Lo udah culik dia selama 6 jam. Dan lo bilang ga culik dia? Cih dasar bilang aja itu modus buat Deket-deket dia' batin Ray yang sedari tadi mengamati mereka dengan khusyuknya.
"Serah lo" ucap Ai cuek, jutek, bin bebek?
"Kok gue di bawa-bawa sih?" Tanya bebek.
"Gue gak tau beb. Tuh tuh tuh author yang bawa-bawa lo" jawab Ai angkat tangan macam orang tercyduk polisi(?) Sambil sesekali menunjuk-nunjuk author.
"Author kenapa lu...."
"Diem lu nyet gue lagi fokus nih!" Bentak author yang lagi bingung.
"Lahh gue bebek Thor bukan monyet" jawab bebek sambil nunjuk diri sendiri.
"Nggg anu.." author garuk tengkuk.
"Jadi lo itu bebek atau monyet?" Tanya Ai polos sambil nunjuk bebek. (Hadh lemotnya kumat)
"Dia bebek lo monyet Ai" jawab author asal.
"Gue bebek lo monyet Ai" jawab bebek ikut-ikutan.
"Huaaaaaa Rayyyyyyy gue dikatain monyet Rayyyyyyy huaaaaaaaaa keluar dong lo huaaaaaaaaa" Ai mewek.
"Oy ceritanya kan lo gak tau gue disini Ai, bego lo anjaaaaaaaaaaaaaaaaayyyyyyyyyyyyy" ucap Ray sambil menjitak kepala Ai.
"Aww gue kan lupa naskahnya Ray" watados.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Wife
Teen Fiction"Aku mencintaimu untuk itu aku bertahan disini!" (Anov Elsandyland) "Kamu berharga! Karena itulah aku mempertahankan cintamu" (Grissheandra Gilang) "Kalau cinta itu debu, aku ingin jadi kemoceng agar cinta itu hilang dari hati kalian" (Ryuga Devrasy...