Fight 3

574 80 1
                                    

Disclaimer : Naruto itu selalu milik Masashi Kishimoto

Story : V3Yagami

Genre : Angst, Romance, Tragedy, Hurt/comfort, Mystery

Rated : M

Notes : Tolong jangan meng-copy atau memindahkan cerita ini pada bentuk apapun (Blog, FP, FFN, LJ, DLL) tanpa se-izin aku.

.

.

Suasana ruangan yang begitu luas, namun juga begitu kosong membuat Sakura bertanya-tanya pada dirinya, sebenarnya untuk apa ruangan ini? Kini Sakura dan Ino tengah duduk di sofa nyaman, mereka menatap pada sosok laki-laki yang kini menghampiri mereka. Ketika sosok itu berlutut satu kaki di hadapan Sakura, langsung saja Ino mengambil tindakan mengambil kuda-kuda agar bisa melindungi Sakura apabila laki-laki itu menyerang.

"Tenang saja, aku tidak akan menyakiti Sakura," ucapnya sambil tersenyum lembut.

"Bisa langsung pada intinya saja?" pinta Sakura dengan tegas, "kalian sudah membuang waktuku, aku gagal ikut ujian, seharusnya saat ini aku sedang bersama teman-temanku."

"Maaf atas kelancangan kami," ucap laki-laki yang dikenal sebagai Itachi, "kita langsung saja pada intinya, apa benar ayahku yang memberikanmu Memory Card tersebut?"

Sakura mengangguk dan menatap mereka satu per satu.

Mereka? Ya, karena saat ini, di ruangan ini ada Sasuke, Naruto, Shikamaru dan Shino selain Sakura, Ino dan Itachi. "Tapi aku tidak akan menyerahkan Memory Card ini padamu."

"Walaupun aku adalah anak kandungnya?" tanya Itachi.

Sakura kembali mengangguk, "Walaupun kau adalah anak kandungnya."

Itachi berdiri dan menatap Sasuke. Seolah tahu arti tatapan tersebut, Sasuke menghampiri Sakura dan memberikan cincin pada gadis yang masih duduk di bangku SMA itu.

"Eehh??!! Apa ini?!" Sakura yang gugup langsung menjauhi Sasuke dengan menggeser dirinya mendekati Ino.

"Di cincin itu terdapat alat pelacak yang akan menyambungkanmu pada laptop Shino, jadi kita bisa terus mengawasimu dua puluh empat jam," jawab Sasuke dengan ekspresi datar.

"Woaaa woaaa! Tunggu dulu tuan-tuan sekalian," ujar Ino yang membangkitkan dirinya, "aku tidak yakin presiden menyetujui tindakan ini."

"Aku sudah menghubungi beliau, dan beliau dengan senang hati mengizinkannya. Apapun caranya agar putri semata wayangnya ini selamat," jawab Itachi dengan senyuman ramahnya.

"Kau menghubungi ayah tanpa seizinku!!" protes Sakura.

"Dan satu lagi, presiden juga meminta Sasuke untuk ikut ke istana agar melindungimu," ujar Itachi yang membuat Sakura dan Ino menganga kaget, mengabaikan ekspresi kedua gadis itu, Itachi melanjutkan, "aku juga akan meng-ikut sertakan Shino agar melindungi Ino."

"Tidak! Aku sendiri cukup melindungi Sakura!" tolak Ino.

"Lalu siapa yang melindungimu saat kau melindungi Sakura?" kini Naruto yang membuka bicara.

Sakura mengerutkan dahinya, dia sama sekali tidak setuju pada keputusan yang benar-benar mendadak seperti ini. Lalu Sakura menoleh pada Sasuke yang kini memasang wajah datarnya, "Aku tidak mau dia," ucap Sakura sambil menunjuk Sasuke, "siapa saja kecuali dia."

Itachi kembali ke kursi-nya dan membuka layar laptop, "Sayang sekali, Sasuke lah yang presiden inginkan. Karena Sasuke yang paling kuat diantara semuanya."

World UndergroundWhere stories live. Discover now