Fight 8

1.2K 87 21
                                    

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto

.
.

Kedua mata emerald itu perlahan terbuka, sang pemilik kini sedikit menggosok pelan matanya, menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke kamarnya melalui jendela. Sakura masih memakai pakaian yang tadi malam, sejak kejadian Sasuke menyerangnya... Sakura menangis sampai tertidur. Dirinya kembali mengingat ekspresi Sasuke yang begitu marah padanya, namun seketika ia kembali mengingat saat dirinya dibawa pergi oleh Sai.

Sai... Setelah sekian lama dia menghilang dari hadapan Sakura, kini laki-laki itu muncul seenaknya dengan kata-kata yang tidak Sakura mengerti.

"Mulai saat ini, aku ingin kita saling memberi kabar, aku ingin minta maaf padamu dengan cara yang benar tentang kejadian dua tahun yang lalu. Besok aku tunggu di taman, aku mohon datanglah."

Itulah yang Sai katakan.

Walaupun terkesan Sai berbuat semaunya, Sakura yakin Sai melakukan ini semua pasti ada sebabnya. Karena Sai bukan tipe orang yang akan melakukan sesuatu yang fatal kalau bukan karena suatu hal yang penting.

Sakura bangkit dari tidurnya dan berdiri di depan cermin, dia melihat pada dirinya sendiri. Matanya yang masih sembab, terlintas ciuman Sasuke tadi malam yang begitu kasar, tanpa disadari Sakura kini menyentuh bibirnya sendiri. Dan mengingat bagaimana Sasuke sukses membuat dirinya klimaks hanya dengan satu jarinya, itu membuat Sakura merasa malu. Itu memang bukan ciuman pertamanya, tapi tadi malam adalah klimaks pertamanya dan pertama kali dia rasakan dengan cara yang menyedihkan.

Sakura berdoa agar hari ini tidak bertemu dengan Sasuke, walaupun kemungkinan itu sangat kecil karena kemanapun Sakura pergi Sasuke harus bersamanya. Sakura menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk mandi.

.
.

Ino kini berdiri tegang di depan pintu ruang dimana presiden bekerja, kedatangan presiden yang begitu tiba-tiba membuat seluruh pengguni istana itu heran, ditambah lagi sang presiden memanggil Ino secara pribadi tanpa Sakura, Ini berpikir apakag dirinya akan dipecat? Sementara ini Ino menyingkirkan pikiran buruk itu dan mengetuk pintu dengan cepat.

"Masuk." Suara presiden menjawab.

Ino membuka pintu dan melihat di dalam ruangan itu hanya terdapat sosok presiden seorang diri, "Duduklah."

Ini menuruti perintah presiden dengan menduduki kursi yang berhadapan langsung padanya.

"Mulai saat ini, kau dibebas tugaskan sebagai pengawal pribadi Sakura."

Ino tersentak, namun sebelum dia mengeluarkan protesnya, sang presiden kembali berucap, "Mulai sekarang kau akan melindungi putriku."

Ino memiringkan kepalanya, mencoba mencerna apa yang diucapkan presiden, "Tapi putri anda kan hanya nona Sakura."

Presiden Haruno menatap Ino dengan tatapan serius namun mengandung kesedihan, merasa paham apa yang presiden maksud, Ino menutup mulutnya dan matanya terbelalak lebar.

"Aku harus segera memberitahu kenyataan padanya."

"Tu-tunggu dulu, tidak bisa tiba-tiba begini, Sakura... Dia..."

"Jangan libatkan hubungan persahabatan kalian di sini, ingat kau berhutang banyak padaku yang sudah mengasuhmu. Sekarang tugasmu mengawal Sakura sudah selesai, nanti malam aku akan mengenalkanmu pada putriku yang asli."

"Ta-tapi..."

"Kau boleh keluar."

Seolah sang presiden tidak mau lagi mendengar pertanyaan macam-macam lagi dari Ino, akhirnya Ino berpamit untuk keluar, saat dia keluar dari ruangan tersebut, sosok Sakura lah yang muncul di hadapannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 05, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

World UndergroundWhere stories live. Discover now