10

3.5K 488 88
                                    

Someone pov :


Aku sudah memulainya , maka aku harus mengakhirinya . Tapi apakah aku sanggup melakukannya ? Wajah polos itu , senyum malaikat itu ? Apa bisa aku merenggutnya ? Entah sejak kapan aku merasa ada yang berubah dalam diriku . Aku hanyalah orang jahat yang berambisi untuk melenyapkan siapa saja yang menghalangi jalanku . Aku bukanlah orang lemah yang gampang merasa iba pada orang lain . Lantas perasaan apa ini ? Kenapa aku merasa terombang ambing bagai ombak di lautan . Dulu aku sangat yakin aku bisa melakukannya , tapi kenapa sekarang aku ragu . Apa aku bisa menorehkan luka di tubuh yang suci itu ? Apa aku bisa mengambil senyum manis dari bibir indah itu ? Apa aku masih pantas mengharapkan senyum darinya walaupun aku akan mengambil kebahagiaannya ?

Author pov :


Kyungsoo tampak seperti orang gila . Tak berhenti tersenyum dan terus melompat lompat di atas ranjangnya . Dia terus memegangi bibirnya begitu ia teringat sehun mencium bibirnya . Kyungsoo bahkan berguling-guling di atas ranjang , menelungkupkan badannya dan menutup kepalanya dengan bantal , menghentak hentakkan kakinya di ranjang , bahkan tawanya terdengar seperti psikopat .

Kyungsoo berdiri lalu menghadap ke cermin . Ia memegang kalung indah pemberian sehun . Kemudian ia teringat perkataan sehun beberapa waktu lalu .

" Pakailah ini , dan jangan sampai terlepas , kalung ini akan melindungimu saat aku jauh darimu "

Sehun memasangkan kalung indah itu di leher kyungsoo .

" Memangnya kau mau pergi ? Bahkan kita baru saja memulainya "

Sehun tersenyum lembut pada kyungsoo lalu memeluk tubuh mungil itu .

" Aku tidak akan pergi , hanya untuk berjaga jaga saja, kalung itu akan menunjukkan dimanapun kau berada , bahkan jika kau berada di lubang semut pun aku akan mengetahuinya "

Kyungsoo mempoutkan bibirnya lalu melepaskan pelukannya dari sehun .

" Jadi maksudmu aku kecil seperti semut gitu ? Cihh sementang punya tubuh menjulang tinggi  "

Gerutu kyungsoo yang kini melipatkan kedua tangannya di dada .

Sehun tersenyum sesaat lalu ekspresinya berubah saat kyungsoo melotot padanya .

" Bukan begitu maksudku princess , itu kan hanya perumpamaan saja , intinya dimanapun kau berada aku akan mengetahuinya ! Oke ? "

.

.

.

.

.

Lain kyungsoo lain pula sehun , ia kini sedang mengamati tingkah konyol kyungsoo melalui kamera tersembunyi yang diam diam dipasangnya di kamar gadisnya itu . Sehun berusaha untuk tidak tertawa , tapi akhirnya bibir tipisnya itu tertawa lebar . Sedang asiknya menonton kyungsoo dari laptop tiba tiba suho datang .

" Hey kau kerasukan setan cinta ya ? "

Suho menatap sehun yang tak berhenti tersenyum , sementara sehun tak menanggapinya .

" Cih sementang sudah punya kekasih sombong , pacaran si boleh tapi jangan berciuman di depan VIVI juga donk , kau mengotori otak VIVI yang masih polos ! Heyy kau dengar aku tidak ??? Aisshh menyebalkan ! "

Karena keberadaannya tidak dianggap akhirnya suho keluar dari kamar sehun sambil mengacak acak rambutnya . Walaupun robot tapi VIVI punya perasaan seperti manusia . Namun suho memprogramnya seperti anak berusia 8 tahun yang masih polos . Dan gara gara kelakuan sehun yang mencium kyungsoo di dapur , otak polos VIVI ternodai . Saat itu VIVI tidak sengaja melintas di dapur . Akhirnya suho yang kerepotan saat VIVI tak berhenti bertanya apa yang dilakukan tuannya itu ? Kenapa ia menggigit seorang gadis ? Apa tuannya itu seorang vampir ? Begitulah pemikiran polos VIVI . Sampai akhirnya suho kewalahan dan mematikan program VIVI sementara dan mengambil alih sistem keamanan rumah secara manual .

SHIELD - END (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang