21

1.8K 403 110
                                    

Tiga hari sudah ia terbaring di ranjang. Tidurnya terlihat sangat damai. Hanya terdengar hembusan nafasnya yang teratur. Ia bahkan tidak tau siapa saja yang sudah menjenguknya. Dari sekian banyak pengunjung,  hanya 1 orang yang selalu menemaninya. Dia hanya pergi untuk mengurus hal hal penting saja.

Dokter dan perawat masuk. Memang ini waktunya untuk visit. Mereka mengecek kestabilan kondisinya .

" Bagaimana kondisinya dok? Apa belum ada tanda tanda dia akan segera bangun? "

" Hasil CT-Scannya normal,  tidak menunjukkan komplikasi apapun! Cepat atau lambat dia pasti akan bangun "

Dokter itu menepuk pelan bahunya,  seolah memberikan sedikit harapan. Ia hanya tersenyum kecil lalu kembali memandang wajah damai sang putri tidur.

" Cepatlah bangun kyungsoo! "

.
.
.
.
.
.

Dimana aku?

Kenapa hanya ada aku disini?

Aku terus melangkahkan kakiku menyusuri jalan setapak ini. Entah apa yang membuatku penasaran, tapi hatiku seolah tergerak untuk kesana. Disini hanya ada perbukitan hijau yang luas. Semilir anginnya pun sangat sejuk.

" Apa dia belum mau bangun? "

" Ya,  dia masih betah tidur! "

Suara siapa itu?

Tapi rasanya tak asing di pendengaranku.

Aku mencari cari ke sumber suara,  namun nihil.

Aku berjalan terus, aku sudah sangat jauh berjalan tapi tidak sedikitpun merasa lelah.

Tunggu!

Siapa itu?

Hanya siluet bayangan punggungnya yang terlihat

Aku berjalan mendekat

Semakin dekat aku,  namun dia semakin jauh.

" ANDWAEEEEEE!!!!  "

Jantung ku rasanya berhenti saat ku lihat dia jatuh ke laut. Air mataku jatuh bercucuran begitu saja.

Mungkinkah ?????

Sumpah demi tuhan,  aku tidak ingin mempercayai ini.

.
.
.
.
.

" Kyungsoo!!  "

Jongdae terkejut saat ia melihat kyungsoo membuka matanya. Kyungsoo masih diam . Ia sedang beradaptasi dengan cahaya sekitar. Ia melihat sekeliling. Dan yang ia temukan,  hanyalah Jongdae dan seorang gadis.

" Dimana sehun? "

Pertanyaan itu telak menghantam jantung jongdae. Ia benar benar tak tahu harus bagaimana menjawabnya. Sebenarnya ia tahu jawaban apa yang harus di dengar oleh kyungsoo,  namun nuraninya menolak. Bisa saja kyungsoo shock jika mendengarnya.

" Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa kau merasa ada yang sakit?  "

Jongdae mengalihkan pembicaraan.  Kyungsoo baru bangun dari istirahat panjangnya,  ia tak ingin kyungsoo terguncang.

Kyungsoo memegangi kepalanya yang berdenyut,  bahkan tangannya pun masih sangat lemah. Wajar saja,  ia sudah 10 hari terbaring di ranjang rumah sakit. 

" Kepalaku.  Pusing "

Ucapnya dengan suara parau.

" Tunggu sebentar,  aku akan panggilkan dokter! "

SHIELD - END (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang