27

2K 395 80
                                    

SHIELD Trailer Unofficial



________________

Hari ini tepat 3 tahun peringatan kematian sehun. Kyungsoo memandang wajahnya sendiri di pantulan cermin. Wajah itu terlihat sangat layu. 3 tahun telah berlalu, namun ia masih menyimpan kerinduan pada orang yang sama. Padahal dulu,  ia berharap sehun bisa menjadi pendampingnya saat ia wisuda. Namun nyatanya tak sesuai dengan ekspektasi. Berapa kalipun kyungsoo mencoba memikirkan tentang semua hal,  namun ia tak mungkin bisa mengembalikan sehun  disisinya . Kyungsoo memoleskan bedak tipis diwajahnya,  ia berniat pergi. Bersamaan dengan itu minseok masuk sambil menggendong xean.

" Mau kemana kyung ? Di luar sedang hujan? "

Minseok tetap bertanya dengan pertanyaan yang sama meskipun ia sudah tau jawabannya.

" Aku ada janji kencan unnie, dengan sehun "

Minseok merangkul bahunya.  Mengelus rambut adik kecil yang ia sayang. Ia sangat mengerti perasaan kyungsoo. Ini sudah yang ke tiga kalinya kyungsoo bersikap seperti ini. Kehilangan seseorang yang kita cinta memang sangat berat. Kyungsoo masih terlalu muda untuk merasakan semua penderitaan ini. Kyungsoo tak setegar yang terlihat dari luar,  hatinya sangat rapuh bagaikan kaca tipis yang bisa kapan saja pecah.

Kyungsoo masuk ke dalam mobilnya dan tak lama mobilpun bergerak meninggalkan halaman rumah. Minseok bisa melihatnya dengan jelas dari jendela kamarnya.

' sampai kapan dia akan terus begini ? '

Lirihnya dengan hembusan nafas kasar,  lalu menutup tirai jendela.

Kyungsoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, hari sudah larut jalanan lumayan sepi karena hujan. Ia menatap ke depan dengan pandangan fokus pada jalanan. Mobil telah melaju kurang lebih selama 1 jam. Sampai ia berhenti di tempat yang ia tuju. Disebuah halte bis yang letaknya di pinggiran seoul. Halte itu nampak kosong,  karena bis sudah tidak beroperasi lagi di jam segini. Kyungsoo menghentikan mobilnya tepat di seberang halte. Tanpa mematikan mesin, ia turun dari mobil tanpa memakai penutup kepala. Membiarkan tubuhnya dijatuhi air hujan yang mengguyur bumi. Ia menyeberang tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri. Beruntungnya jalanan dalam keadaan sepi. Kyungsoo duduk bersender di bangku panjang yang disediakan halte untuk menunggu bis. Matanya menatap kosong ke depan. Memejamkan mata sejenak, menikmati nostalgia di masa masa puncak kebahagiaannya.

Flashback

Tampak sepasang kekasih berlarian menghindari titik titik air yang jatuh dari langit . Terlihat pancaran kebahagiaan di wajah mereka. Sang pria menutupi kepala sang gadis dengan jaket denim yang ia lepas beberapa saat lalu . Mereka terus berlari sampai disebuah halte bis. Sang pria mengelap wajah gadisnya yang basah dengan sapu tangannya.

" maaf ya sayang ,  kamu jadi kehujanan ! "

Gadis itu menggeleng dengan senyuman menawan,  yang selalu membuat si pria jatuh cinta padanya setiap saat.

" bukan salah oppa koq,  kan tadi aku yang maksa buat naik bis , kalau bukan sama oppa,  appa gak akan kasih ijin kyung buat naik bis "

Si pria pun tersenyum mendengar jawaban si gadis,  lalu ia mengelus pipi putih berisi itu dengan penuh rasa sayang. Situasi dingin dan sepi membuat gejolak aneh itu timbul dengan sendirinya. Mereka saling bertatapan cukup lama,  hingga jarak diantara mereka terkikis habis. Pandangannya belum turun dari bibir  merah berbentuk hati yang selalu membuatnya candu. Dengan berani ia  meletakkan kedua telapak tangannya di rahang tirus sang gadis. Menatap matanya dengan tatapan teduh. Mata bulat yang selalu bersinar saat melihat dirinya.

" Aku mencintaimu kyungsoo "

Bisiknya dengan nada rendah. Lalu kecupan lembut di bibir kyungsoo menandakan perasaan tulusnya. Menghantarkan segala rasa yang ia punya. Tulus, setia,  dan melindungi. Walaupun pertemuan mereka singkat tapi cinta mereka akan tetap ada untuk selamanya.

Kyungsoo beralih turun,  duduk di pinggiran trotoar,  bersender dengan tiang halte. Tubuhnya sudah basah kuyup dan menggigil. Bibirnya yang biasanya berwarna merah telah berubah membiru. Pandangannya pun mulai mengabur bersamaan dengan kepalanya yang terasa ringan. Namun sebelum kesadarannya melayang, ia mendengar decitan suara ban mobil yang berhenti . Sebuah langkah jenjang yang melangkah mendekat. Lalu kemudian dunianya gelap.





_____________

" kau sudah lakukan yang aku minta? "

Pria muda itu mengangguk hormat lalu menyerahkan sebuah map dokumen berlogo rumah sakit.

" pastikan mereka tidak akan buka mulut tentang ini,  atau nyawamu yang menjadi taruhannya! "

" baik tuan "


#tbc


Hai 😊
Bagaimana perasaan kalian tentang cerita ini yang akan mendekati ujungnya?
Semoga gak kena serangan jantung ya
Oh iya jangan lupa baca cerita ini, kemudian vote dan juga komen ya 😁
Dan silahkan kunjungi channel youtube twilly,  Twilight93
Please like,  coment and subscribe 😄
Thank you

SHIELD - END (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang