Jangan lupa vote dan coment ya, bagi pembaca yag baik
...**....
Dilain tempat pun terjadi perdebatan. Dimana sang anak juga diharuskan menikah segera karena meningat umurnya yang sudah tidak muda lagi.
"Tapi bi, Abdullah kan baru aja kerja masa udah disuruh nikah sih." Ya dia adalah Abdullah yang dituntut kedua orang tuanya untuk segera menikah
"Tidak ada tapi-tapian, abi sudah punya calon untuk kamu" bantah abinya Abdullah
"Nggak bisa gitu dong bi, masa main jodoh-jodohin Abdullah sih, Abdullah kan udah dewasa" jawab Abdullah
"Kalo kamu merasa dewasa, harusnya kamu udah nikah. Tapi apa buktinya sampa sekarang kamu belum juga menikah."
"udah lah nak nurut aja apa kata abimu." Ujar uminya Abdullah menenangkan anknya sambil mengusap lengan anaknya lembut
"Ya udah deh Abdullah mau bi, Abdullah ngerti abi dan umi ingin yang terbaik untuk Abdullah." Pasrah Abdullah
"Gitu dong, coba aja dari tadi langsung terima jadikan nggak ada perdebatan." Ucap abinya Abdullah seraya senyum bahagia.
...**...
AUTHOR POV
Hari ini adalah hari yag telah diunggu oleh kedua belah pihak dimana keluarga laki-laki akan mengkhitbah sang wanita. Tapi disini yang bahagia hanya kedua orang tua mereka tidak dengan anak-anak mereka.
Dirumah Zahra sudah ramai sejak pagi tadi, karena sedang masak untuk acara mala ini. Tak henti-hentinya uminya Zahra tersenyum karena anknya hendak di khitbah hal yang telah ditunggu-tunggu oleh uminya Zahra.
Azan maghrib telah berkumandang, "Zahra ayo kita sholat dulu nak" ucap umi Zahra sambil mengetuk kamar Zahra
"iya umi ini Zahra lagi siap-siap" sahut Zahra dari dalam kamrnya
"umi tunggu di bawahnya, jangan lama" jawab umi Zahra
"iya umi bentar lagi kok"
Sholat maghrib pun telah usai dikerjakan, setelanya Zahra dan uminya meyiapkan menu makanan yang tlah dibuat dari tadi pagi, mereka menata makananan diatas meja makan tak terasa azan isya pun telah berkumandang. Setelah selesai melaksanakan sholat isya keluraga Zahra sedang bersiap-siap untuk menyambut keluarga dari Abdullah.
Tok tok tok
"Zahra umi boleh masuk" Tanya umi Zahra
"iya umi masuk aja" sahut Zahra
Uminya Zahra pun masuk kedalam kamar Zahra seraya duduk di tepi ranjang Zahra
"dandan yang cantik ya nak" ucap uminya Zahra sambil tersenyum
"iya umi"
"umi mau ngomong ra"
"iya bicar aja umi"
"maafkan umi sama abi ya karena udah maksa kamu untuk nikah sama anknya sahabt abi kamu, umi sama abi nggak ada maksud apa-apa kami Cuma ingin yang terbaik untuk kamu, umi sama abi mau ada yang jaga kamu dan membimbing kamu kalo nanti umi sama abi udh nggak ada lagi" nasehat uminya Zahra panjang lebar. Tak merasa Zahra menitikkan air matanya karena nasehat uminya, Zahra langsung memeluk tubuh uminya dengan erat
"iya umi Zahra ngerti, umi sama abi pasti menginginka yang terbaik untuk Zahra, insyaallah Zahra ikhlas kok umi menerima perjodohon ini"
"makasihnya kamu udah ngerti maksud kami, umi sayang banget sama Zahra" ucap uminya Zahra sambil mencium kepala Zahra sayang
YOU ARE READING
Imamku Guruku
SpiritualFatimatuzzahra: Seorang siswa kelas XII IPA, sholehah, berbakti, cantik, dan berprestasi. Mempunyi cita-cita menjadi guru Bahasa Arab, tapi apakah cita-citanya akan tercapai???? Abdullah: Seorang guru yang tampan, banyak dikagumi oleh banyak kaum ha...