Bab I: Perasaan Terlarang

17K 799 92
                                    

Semua Bab akan ditulis dalam Beam POV. Entahlah jika nanti akan ada Forth POV atau tidak.

Panas~

Siang ini benar-benar panas. Aku mengendarai mobilku secepatnya agar aku bisa kembali ke rumah. Aku ingin menghidupkan AC kamarku dan tidur. Tapi ketika aku melewati taman diseberang fakultas teknik aku melihat seorang pria sedang dikeroyok oleh beberapa orang. 

Aku mengenali pria itu!

Reflek aku memarkirkan mobilku lalu meraih telpon genggamku sambil mengamati pria didepanku yang dengan gesit menghindari setiap pukulan dan membalas pukulan lawannya. 

"Yo beamy~" ujar suara diujung telponku.

"Hei asshole,  dimana kamu?" ujarku marah.

"Kampus" ujarnya santai.

"Bagaimana kamu bisa tenang duduk dikampus sementara forth di taman kampus kalian sedang berusaha menghadapi lima orang asing sendirian" ujarku kesal.

"Apa!..... " pria diujung telponku terdengar marah.  Dia berbicara dengan temannya.  Lalu tiba-tiba sambungan telponku terputus.  Aku masih mengamati pria didepanku, forth. Lawannya berhasil memukul wajahnya tapi Forth masih terlihat baik-baik saja.  Dia mengusap darah dibibirnya. Matanya memancarkan kemarahan. Lalu membalas pria yang memukulnya dengan pukulan bertubi-tubi. Satu orang tumbang.  Tinggal empat orang lagi.

Hah~

Kenapa dia selalu saja membuat masalah?

Mae jane pasti akan marah jika dia tahu.

Aku keluar dari mobil dan berjalan ke arah mereka.

"Hei~ bukankah ini tidak adil!" teriakku. Mereka berhenti berkelahi dan menatapku terkejut.  Aku tidak mengenali seragam sekolah lima orang yang menyerang forth. 

"Be~ apa yang kamu lakukan disini?  Pergilah!" forth menatapku terkejut dan terlihat khawatir.  Dua orang lawannya saling bertatapan dan memberi isyarat lalu berjalan ke arahku.

Shit.

Ini akan menjadi hari yang panjang.  Aku benci perkelahian. Aku tidak mengerti kenapa orang-orang menggunakan tangan mereka untuk bicara bukan dengan mulut mereka.

"Hei jangan menyentuhnya.  Lawan kalian adalah aku" forth terlihat berang.  Dia berjalan ke arahku tapi dua orang didepannya menghalanginya dan mulai memukulnya kembali.  Aku mengalihkan perhatian pada dua orang pria yang berjalan cepat ke arahku.  Seseorang mencoba memukulku.  Tapi aku berhasil menghindar.  Aku membungkuk sedikit dan memukul tulang rusuknya kuat. Dia mengerang dan tergeletak ditanah.  Ketika aku berdiri tegak seseorang sudah didepanku.  Aku bisa melihat dia melayangkan tinjunya ke wajahku. Aku tidak sempat menghindar.  Jadi reflek aku menggunakan kedua tanganku untuk menutupi wajahku dan memejamkan mataku.

Aset berhargaku, wajah tampanku, tidak boleh terluka. Aku bisa merasakan jantungku berdebar tapi tiba-tiba aku bisa merasakan pria didepanku terhempas ke samping. Suara berdebam keras terdengar karena pria tersebut terhempas ke mobilku. Aku membuka mataku dan melihat forth sudah didepan pria tersebut.  Mencengkram leher pria yang hendak memukulku dengan tangan kanannya.  Pria itu terlihat kesakitan. 

"Jangan menyentuhnya!" teriak forth marah lalu dia memukul pria tersebut di wajahnya berkali-kali.  Dia lepas kendali.  Aku berlari ke arahnya dan memeluknya dari belakang.

"Hentikan forth~ dia bisa mati!" pintaku.  Aku bisa merasakan forth berhenti bergerak.  Dia melepaskan cengkraman tangannya dari pria didepannya. Pria tersebut jatuh terkulai ke tanah.  Aku melepaskan pelukan dari forth dan berjalan ke arah pria yang jatuh tersungkur ke tanah.  Wajahnya penuh darah. 

The Hot Blood Engineer and The Charming DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang