"Ai pha... Apa kamu memakan pudingku?!" teriak kit.
"Ayolah... Aku akan menggantinya tidak perlu marah seperti itu kit" ujar phana.
"Ini bukan yang pertama kali kamu memakan pudingku"
Oh tuhan! Ini hari sabtu dan aku mencoba untuk tidur tapi kenapa mereka malah ribut di sebelah kamarku.
"Lalu kamu ingin aku memuntahkan kembali pudingnya" ujar phana kesal.
Cukup
Aku bangun dari tidurku dan berjalan keluar sambil menatap phana dan kit yang sedang bertengkar di depan pintu kamar phana. Mereka menatapku terkejut.
"Ini masih pukul 7 pagi dan kalian bertengkar soal puding!" teriakku kesal. Phana dan kit menatapku bersalah.
"Beam... Aku lapar dan dia memakan pudingku" rengek kit. Dia memberikanku wajah memelasnya. Dia berjalan ke arahku dan menggoyangkan tanganku.
"Please masakkan sesuatu untukku na~" pintanya lagi. Kit memelas dan memperlihatkan lesung pipinya. Dia tahu kelemahanku. Aku tidak bisa menolak permohonan mereka.
"Fine~" ujarku kesal. Kit tersenyum senang. Aku berjalan turun dan menatap tajam ke arah phana sebelum turun. Dia hanya nyengir sambil mengikutiku.
"Kupikir kamu sudah kenyang karena makan puding pha" tuduhku.
"Aw beam... Aku masih lapar. Masakkan untukku juga na~" aku merasa seperti mempunyai dua anak dewasa. Aku memutar bola mataku dan berjalan ke dapur. Mereka duduk di meja makan sambil menatapku penuh harap. Aku mengambil bahan makanan di kulkas dan mulai memasak nasi goreng untuk mereka.
Phana dan kit tinggal denganku. Phana, kit, forth dan aku adalah sahabat dari kecil ketika aku tinggal di chiang mai. Kami berpisah ketika aku harus pindah ke bangkok. Aku pindah ke bangkok ketika SMA karena orang tuaku bercerai. Ibu membawaku ke bangkok. Aku pikir aku akan kesepian selamanya di bangkok sampai phana, kit dan forth memutuskan untuk kuliah di bangkok. Karena aku memiliki rumah yang cukup besar mereka memutuskan untuk tinggal dirumahku. Ibuku senang mereka ada disini menemaniku karena dia sendiri jarang ada dirumah. Dan semenjak itu kehidupanku kembali ramai.
Aroma nasi goreng mulai tercium kemana-mana. Aku meletakkan nasi goreng di meja sambil membuat kopi. Phana dan kit sudah mempersiapkan meja dan duduk dengan manis di meja sambil menungguku. Aku membawa tiga cangkir kopi ke meja makan. Mereka terlihat damai di depan makanan.
"Makanlah" ujarku dan mereka mulai makan dengan tenang.
"Ai beam... Apa yang akan kamu lakukan nanti siang?" tanya kit sambil makan.
"Dia ada janji kencan denganku" tiba-tiba forth menjulurkan tangannya dari belakang melewati bahuku dan memelukku. Ia mencondongkan badannya melewati bahuku dan memegang tanganku untuk mengarahkan tanganku ke mulutnya dan memakan nasi goreng yang ada disendokku.
Shit
Aku merasakan jantungku hampir copot karenanya. Aku mencoba menahan nafas agar dia tidak merasakan debaran jantungku.
"Enak" bisiknya lalu dia duduk disebelahku. Aku kembali bernafas lega. Yup, Forth juga tinggal bersamaku. Tapi dia jarang di rumah. Jika dia tidak bersama geng tekniknya maka dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan apple, pacarnya. Tadi malam dia jelas menginap di tempat apple. Aku bisa mencium aroma apple. Dia pasti menggunakan sabun dan shampo yang apple gunakan.
"Kencan?" tanya phana sambil menatap kami berdua.
"Sebagai uang tutup mulut" jelasku sambil memperlihatkan luka di wajah forth. Phana berdecak.
![](https://img.wattpad.com/cover/140987408-288-k550426.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hot Blood Engineer and The Charming Doctor
FanfictionApa yang akan kamu lakukan ketika kamu menyukai seseorang yang seharusnya tidak kamu sukai? Kamu bahkan tidak bisa melarikan diri darinya? Karakter yang berasal dari 2 moons sepenuhnya milik chiffon_cake saya tidak memiliki hak apapun atas karakte...