Bab XIV: I want you to want me

11K 640 119
                                    

Saya berusaha mencoba membuat cerita ini aman buat yang dibawah umur tapi maafkan 

*Mature Content* (sigh)

Aku menatap phi ice dan forth yang sedang saling pandang di ruang tamu

"Biarkan aku tinggal, hanya untuk beberapa hari" ujar Phi Ice

"Tidak" Forth bahkan belum mendengar alasan Phi Ice.

"Ayolah, aku bisa tidur di sofa" tawarnya.

"Kenapa tidak pergi ke apartemen Phi Mark" Forth menatap Phi Ice dingin. Entah apa yang membuat Forth tidak menyukai Phi Ice.

"No way... Dia tinggal bersama pacarnya. Aku tidak ingin mendengar aktivitas malam mereka"

Aku tidak yakin apa aku boleh mendengarkan pembicaraan mereka.

"Lalu Phi Jenny?" ujar Forth lagi.

Phi Ice berpikir sejenak "Aku senang bisa melihat para model seksi tapi Jen terlalu aneh, aku tidak bisa hidup dengannya"

Aku tertawa pelan. Phi Ice dan Phi Jenny saudara kembar, tapi mereka tidak pernah akur. Walau mereka tidak seekstrim Phi Ice dan Forth.

"Jika kamu tidak mengizinkanku tinggal aku akan mengatakan pada Mae kalau kamu dan beam berpacaran"

Aku menjatuhkan sendok yang sedang kupegang dan menatap Phi Ice terkejut. Lalu aku bisa merasakan pipiku dan kupingku memanas. Aku menutup kedua pipi dengan tanganku.

"Aw~ manisnyaaa.. " Phi Ice hendak menyentuhku tapi Forth dengan kasar menepis tangan Phi Ice.

"Kamu tidur dikamarku, aku akan tidur bersama beam" ujar Forth.

"Hah!" ujarku dan Phi Ice berbarengan.

Forth tertawa melihat reaksiku.

"Jangan khawatir babe, aku tidak akan melakukan sesuatu tanpa izinmu" ujarnya sambil tersenyum jahil.

Plak

Phi Ice memukul kepala Forth dengan kuat

"What the fuck" protes Forth.

"Kamu...ikut denganku...." ujar Phi Ice. Lalu phi ice menarik leher kemeja Forth. Mereka berjalan keluar ke arah halaman. Phi Ice menutup pintu yang terbuat dari kaca. Karena dinding dan pintu ruang tamu ini terbuat dari kaca aku bisa melihat mereka sedang berdebat tapi aku tidak bisa mendengar jelas apa yang mereka perdebatkan.

Phi Ice menatap marah pada Forth. Dia menunjukku lalu menunjuk Forth. Forth menatapku dengan tatapan lembut lalu berbicara pada Phi Ice, wajahnya telihat serius. Aku menatap mereka penasaran. Aku tahu aku seharusnya tidak mendengarkan mereka tapi hei...mereka membicarakanku. Aku seharusnya dilibatkan. Aku berjalan mendekati halaman samping.

"Apapun yang aku dan Beam lakukan, tidak ada hubungannya denganmu" ujar Forth dingin. Phi Ice lagi-lagi memukul forth dan Forth tidak pernah menghindar darinya.

"Beam sudah seperti adik bagiku jadi aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya. Jangan pikir aku tidak tahu apa yang ada dipikiranmu!" Phi Ice menatap tajam ke arah Forth.

Forth berdecak "Apa salahnya jika aku menginginkan pacar sendiri?" protesnya.

"Seperti yang aku bilang, tubuhnya tidak didesain untuk itu, kamu akan menyakitinya" Phi Ice terlihat geram

Tubuh?

Desain?

Apa mereka sedang membicarakan pelajaran anatomi?

"Oh ayolah...seperti kamu tidak pernah saja melakukannya dengan fangirlmu yang mengantri untuk ditiduri" Forth tersenyum sinis ke arah Phi Ice.

"Kau...." Phi ice mengepalkan tangannya tapi dia urung memukul Forth.

The Hot Blood Engineer and The Charming DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang