Chap 2

5.6K 808 64
                                    

Jaejoong menggertakkan gigi kesal. Sejak tadi ia terus mengumpat dan menyebut nama Yunho sambil memegang ponsel pria itu. Ia sangat terkejut saat melihat notifikasi ponsel Yunho. Karena tadi ia menaruh ponsel Yunho di dalam tasnya dengan keadaan silent. Sampai dirumah betapa banyaknya pesan yg masuk dan juga notifikasi sosmed. Jaejoong tidak menyangka jika kekasihnya seperti ini.

Ia kembali ingat tadi saat di kampus, ia tak sengaja melihat Yunho yg berjalan di koridor kampus. Pria itu masih saja mengedip genit pada setiap wanita yg berjalan melewatinya. Jaejoong menggeram marah mengingat hal itu. Ia harus menanyakan ini pada Ummanya.

Jaejoong beranjak bangun dan mencari Heechul. Ia menemukan Ummanya tengah menonton tv. Jaejoongpun menghampiri Umma cantiknya dan duduk di samping Heechul.

"Umma." Ucapnya.

"Iya sayang?" Heechul menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari tv di depannya.

"Yunho Umma."

"Ada apa dengan Yunho?" Heechul mengalihkan pandangannya setelah mendengar nama calon menantunya.

"Dia masih sama. Playboy! Lihat aku sita ponselnya. Dan Umma tau? Banyak sekali chat dari wanita lain disini." Jaejoong memperlihatkan ponsel Yunho.

Heechul tampak tenang. Ia sudah terlebih dahulu menghadapi pria sejenis Yunho.
"Kau tenang saja. Umma akan memberimu saran." Heechul mendekatlan wajahnya. Ia berbisik di telinga Jaejoong.

Jaejoong sedikit terkejut. Ia mulai ragu apa saran Ummanya berhasil?
"Umma, apa Umma yakin?" Tanyanya setelah Heechul menjauhkan wajahnya.

"Umma sangat yakin sayang." Heechul tersenyum yakin.

"Baiklah. Aku akan coba besok."

Yunho saat ini tengah uring-uringan. Ia benar-benar tidak tenang. Bagaimana jika Jaejoong marah melihat semua isi ponselnya? Habislah ia besok. Yunho menatap ponsel Jaejoong. Ia saat ini tengah menunggu pesan atau telepon dari Jaejoong. Tapi ponsel itu sepi, seperti kuburan. Yunho meringis, biasanya ponselnya selalu seperti club yg tidak pernah diam.
Tiba-tiba ia tersadar. Club? Bibir Yunho tersenyum.
'Daripada di rumah, lebih baik aku mencari udara segar.' Ia beranjak dan bersiap.

***

Yunho melirik ke kanan dan ke kiri memastikan jika Jaejoong tidak ada di belakangnya seperti kemarin. Ia melihat mangsa baru yg cukup menggoda. Bibirnya menyeringai, ia berjalan cepat ke arah gadis yg sekarang tengah membawa setumpuk buku.

Bruukk!!!

Buku di tangan gadis itu jatuh setelah sebelumnya Yunho dengan sengaja menabrak bahu gadis itu. Ia segera berjongkok membantu si gadis memungut bukunya.

"Ahh.. mian saya tidak sengaja." Ucapnya lembut.

"Tidak apa-apa." Gadis itu tersenyum manis begitu melihat wajah pria yg menabraknya. Pria di depannya cukup tampan.

"Anda dosen? Buku sebanyak ini tidak cocok dibawa oleh gadis secantik anda." Ia mulai mengeluarkan rayuannya lagi.

"Saya asisten dosen yg baru." Ucap gadis itu malu-malu. Pipinya memerah saat Yunho mengambil alih buku-bukunya, tak sengaja tangan mereka bersentuhan.

"Ahh.. begitu. Perkenalkan nama saya Jung Yunho. Boleh saya tau nama anda?" Mereka berjalan beriringan.

"Saya Jessica Jung."

"Marga kita sama! Apa ini hanya kebetulan atau..." Yunho menggantung kalimatnya saat dilihatnya Jaejoong datang dari arah berlawanan. Pria cantik itu melangkah dengan tatapan datar. Yunho sedikit takut melihat itu. Ia berjalan pelan sampai membuat Jessica menjadi heran.

Playboy Yunho.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang