Dukk..
Dukk..
Dukk..
Yoochun terheran-heran melihat kelakuan sahabatnya pagi ini. Yunho tadi datang ke kantin dan duduk di depannya, tanpa mengatakan apapun pria itu malah membentur-benturkan kepalanya ke meja kantin kampus sampai sekarang. Tapi Yoochun sempat melihat raut gelisah di wajah Yunho. Yoochun hanya diam sambil terus menatap Yunho yg sibuk membentur-benturkan kepalanya. Ia tidak berniat untuk menanyakan masalah apa yg sedang dihadapi Yunho.
"Bagaimana ini?" Pertanyaan yg terlontar di bibir Yunho membuat Yoochun mengernyit heran.
"Bagaimana apanya Yun?" Yoochun sungguh tak mengerti dengan sikap Yunho yg sekarang. Pria itu berubah banyak, ia tidak lagi merayu wanita kesana kemari seperti dulu. Jangankan merayu, melirik dan mengedippun sekarang ia sudah tidak pernah. Jika Yunho berjalan di koridor kampus, ia hanya akan menatap fokus ke depan. Dan Yoochun juga melihat jika sekarang Yunho sudah tidak lagi aktif di media sosial. Sekarang Yunho lebih sering menghabiskan waktunya bersama Jaejoong. Kadang Yoochun juga melihat ia datang ke kampus bersama Jaejoong. Yoochun fikir semuanya baik-baik saja mengingat Yunho selalu tersenyum senang.
"Chun." Lamunan Yoochun buyar saat mendengar Yunho memanggil namanya. Ia mengalihkan pandangannya pada Yunho yg sekarang terlihat ingin menangis.
"Ada apa Yunho?" Yoochun sebenarnya penasaran dengan yg terjadi pada Yunho dua bulan belakangan ini dan sekarang masalah apa yg tengah dihadapinya.
"Apa Umma Jaejoong bermasalah lagi?" Yoochun mulai menebak masalah apa yg kini dihadapi sahabatnya. Yunho menggeleng sebagai jawaban, bahkan sekarang Umma Jaejoong sangat baik padanya. Yunho tidak mengerti, ia ingat dulu saat mengantar Jaejoong pulang pagi itu setelah kejadian di hotel. Ia sudah mengira akan dihabisi oleh Heechul, namun ia malah disambut hangat bahkan diajak sarapan bersama. Yunho tidak ingin memikirkan alasan apa yg membuat Heechul berubah drastis, yg penting sekarang ia hanya harus menepati apa yg ia ucapkan pada Heechul yaitu menikahi Jaejoong."Tidak Chun." Ucap Yunho lemas. Ia meremas rambutnya sampai berantakan.
Apa yg membuat Yunho seperti itu?"
Rupanya Yunho tengah bingung sekarang karena Jaejoong terlihat biasa saja, tidak ada tanda-tanda ia mual-mual atau mungkin lesu seperti tanda-tanda kehamilan pada umumnya. Yunho takut jika Umma dan Appanya pulang dari osaka dan Jaejoong tidak hamil. Ia pasti akan ketahuan jika sudah berbohong dan mungkin saja ia akan dikirim ke afrika oleh Appanya. Ia masih ingat dulu bagaimana Appanya jika sudah marah.
Yunho bingung mau cerita dengan siapa selain Yoochun karena hanya Yoochunlah sahabat seplayboy'annya. Tapi ia juga sedikit heran melihat Yoochun sangat beruntung, tidak seperti dirinya yg kena karma karena salah membawa ketampanannya.
"Chun. Kenapa bisa orang yg sudah sering berhubungan intim tidak juga cepat hamil?" Pipi Yoochun kembung karena tidak bisa menelan jus yg baru saja disedotnya. Matanya melotot kaget mendengar pertanyaan yg keluar dari bibir sahabatnya.
BRUUUSSHHH...
UHUKK.. UHUKK..
Wajah Yunho terkena semburan jus Yoochun. Dan Yoochun sukses terbatuk-batuk.
"Sial! Ketampananku berkurang 50% karenamu Chun. Dasar!" Yunho dengan cepat mengambil tissu dan langsung mengelap wajahnya.
"Mian Yun. Aku tak sengaja. Kau menanyakan pertanyaan yg aneh." Yoochun juga ikut mengambil tissu dan mengelap wajah Yunho.
"Jangan sentuh aku." Yunho malah menyilangkan tangannya di depan dada seperti akan diperkosa. Yoochun menggertakkan gigi melihat kelakuan absurd Yunho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Yunho.
FanfictionIni adalah kisah Jung Yunho si playboy. Humor. Romance.