Chap 7

5.4K 720 50
                                    

Keempat keluarga Jung kini tengah menatap tajam pria paling muda diantara mereka yg sedang menunduk takut. Yunho sedari tadi terus saja menunduk tak berani menatap salah satu dari keluarganya.

"Ceritakan kepada Appa." Yunho merasa ia seperti akan mengatakan salam perpisahan sebelum dieksekusi. Ia menggeleng pelan membuyarkan hayalannya tentang apa yg akan terjadi padanya nanti. Mungkin saja Appanya saat ini sedang memikirkan hukuman apa yg pantas didapatnya.

"A-aku berbohong tentang Jaejoong hamil saat mengajaknya kesini waktu pertama kali." Ucap Yunho dalam sekali tarikan nafas. Il Woo yg mendengar itu memijit kepalanya pening memikirkan tingkah putranya. Ia memang sekarang sedang memikirkan hukuman apa yg cocok untuk putranya.

Sejujurnya banyak yg difikirkan Il Woo saat ini. Ia tau Yunho takut kehilangan pria cantik yg sekarang masih terbaring di kamar putranya. Ia juga tau tentang kekasih pura-pura Jaejoong dengan sepupunya Kim Hyunjoong itu demi mengubah Yunho, ia mengetahui itu beberapa waktu lalu saat di osaka. Ia bertemu dengan Hyunjoong, pria itu menceritakan semuanya dan sekarang ia tengah menjalin bisnis dengan pria tampan itu. Jika ia mengatakan siapa Hyunjoong sebenarnya, Il Woo takut Yunho akan marah dan menjadi playboy lagi. Ia tidak mau nanti calon menantunya sampai keguguran hanya karena stres menghadapi tingkah putranya.

Ok! Fikiran itu terlalu jauh. Il Woo yakin calon menantunya itu adalah pria yg kuat. Ia hanya harus memikirkan hukuman untuk Yunho. Il Woo menggeleng pelan menyingkirkann bayang-bayang tidak enak yg terlintas di benaknya.

Il Woo menatap kembali putranya. Ia menghela nafas panjang.
"Baiklah. Appa sudah memikirkan semuanya. Besok Appa akan menemui orang tua Jaejoong. Dan menentukan tanggal pernikahan kalian."
Dalam hati Yunho bersorak senang. Akhirnya rencananya berhasil, ia akan segera menikah dengan Jaejoong. Yunho tersenyum samar.

"Tapi setelah menikah kau harus kuliah sambil bekerja di kantor Appa."
Yunho melebarkan matanya tak percaya. Ia kan paling benci dengan urusan kantor. Di kampus saja ia selalu sibuk membalas chat atau sekedar melirik gadis cantik yg satu jurusan dengannya daripada mendengarkan penjelasan dosen. Sekarang ia harus berurusan langsung dengan file-file menyebalkan itu.
Big No!!! Dia tidak mau.

"Apa tidak ada hukuman lain Appa?" Yunho berusaha menawar lagi. Kenapa ada dua orang yg sangat tega merampas kebebasannya?

"Kau harus berusaha mandiri Yunho. Appa akan membelikanmu sebuah apartemen dan satu mobilmu boleh kau bawa, ingat hanya satu. Pikirkan Jaejoong yg sekarang tengah mengandung anakmu. Kau tidak bisa terus bergantung pada Appa. Bagaimanapun sekarang atau nanti kau harus tetap menggantikan Appa mengurus perusahaan kita."

Yunho meneguk salivanya berat. Memang ucapan Appanya ada benarnya juga. Yunho kembali mengingat dirinya yg daridulu memang selalu bermain-main dan tak pernah memikirkan tanggung jawab apa yg akan ia pikul di kemudian hari. Yunho mulai menyesal, ia menyesal telah mengikuti jejak Yoochun.

Ketiga keluarga Jung saling melirik dan mengangguk senang dengan keputusan Il Woo.

***

"Ini semua gara-gara kau!" Yunho menunjuk-nunjuk wajah Yoochun. Kembali Yoochun bingung dengan tingkah Yunho yg datang ke apartemennya lalu marah-marah padanya dengan mengatakan semua gara-gara dirinya. Apa lagi yg dihadapi Yunho? Apa Jaejoong tidak hamil gara-gara dirinya? Atau ia perlu 'menyumbang' sedikit agar Jaejoong hamil? Itu tidak mungkin, bisa-bisa besok ia hanya tinggal nama saja jika berani 'menyumbang' pada Jaejoong.

"Ada apa Yun?" Yoochun masih berusaha sabar walaupun dalam hati ia ingin sekali menonjok muka tampan di depannya ini.

"Chun.~" kali ini suara Yunho malah seperti orang menangis. Yoochun semakin tidak mengerti.

Playboy Yunho.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang