bismillahhirohmanirohim. selamat membaca dan semoga suka.
***
6maret 2018
Oke akan aku mulai, hari ini tepatnya jam 22.55 WIB aku sedang bersemangat untuk membagikan sedikit kisahku kepada kalian,Diatas kasur kapuk yang sudah kadaluarsa sehingga sudah membuat pantatku perih karena kasurnya sudah tidak layak pakai lagi dan ditemani kopi panas juga leptop kakakku yang kupinjam dengan alasan membuat tugas, karena kakakku itu orangnya pelit dan cerewet jadi aku tidak ingin memperpanjang ,lalu kubilang saja ingin membuat tugas.
Akan kukenalkan diriku dulu. Aku adalah Adara Meisyila kalian bisa memanggilku dara , kata ibuku dara dari unisex adalah bintang, aku tidak tahu apa itu unisex tapi aku okekan sajalah, yang penting punya arti yang bagus. Sedangkan mei itu adalah bulan lahirku , kata ibu dia sangat bahagia pada waktu aku lahir dan dia tak ingin melupakan moment itu jadilah dia mencantumkan bulan lahirku dinamaku, lalu syila adalah bunga yang indah dan cantik, seperti diriku yang cantik hatinya cantik juga rupanya.itu menurutku tak tahu pendapatmu, hehe.
Aku adalah gadis yang ceria atau sengaja kubuat ceria, kadang-kadang kalian bisa juga sebutku gila. Karena memang begitu nyatanya. Caraku menyelesaikan masalah selalu dengan tawa, karena menurutku itu obat paling ampuh sejagat raya.
Hobiku banyak sekali . salah satunya adalah makan ,kalian bisa lihat sendiri dari pipiku yang chubby ,aku suka berpetualang, mencari ketenangan dengan cara bercerita dengan alam, itulah alasan kulitku tidak seputih salju, melainkan mirip dengan coklat susu, tapi tenang aku tetap manis kok menurutku hehe, alditya juga bilang begitu kemarin.
Sekarang aku sedang menggoreskan tinta hitam sembarangan di kertas putih yang bersih, mencemari tintanya dimana-mana, berharap kertas itu merasakann sedikit bagaimana harimu yang putih ternodai dan menghancurkan segalanya. Sudah 4 tahun tinta itu mengobrak ngabrik hatiku,tak ada warna lain selain hariku dan hal yang menyakitiku.
Hari ini akan kutumpahkan semua , tentang hal yang membuatku hancur melebur, dan tentang dia yang menambah warna baru dikertas putihku, entah warna apa tapi aku sedikit suka dan sedikit kecewa.
YOU ARE READING
Dear Alditya
Teen Fictionizinkan aku menuliskan sedikit perasaanku di secarik kertas putih ini, menodainya dengan tinta pena hitam yang kupegang, siapa tahu kisah hidupku yang abuabu ini bisa memotivasi suatu hari nanti, kalau aku pernah melewati masa pilu. Aku si gadis b...