"Ehm ag jadi emang kenapa kalau gue pacaran sama debo? Sah-sah ajakan?" tanya ify penasaran saat berada di dalam mobil shilla. agni yang tadinya memejamkan matanya langsung bangun mendengar partanyaan ify tadi
"gini fy dulu rio itu bersahabat sama debo malah mereka udah kakak-adik beneran tapi persaudaraan mereka hancur setelah mamanya rio meninggal, semenjak itu, semua yang disayang sama debo pasti rio ambil" jelas agni panjang, ify malah makin bingung terus apa hubungannya sama dia ?
"ngapain juga rio ngelakuin itu? Terus apa hubungannya gue sama debo?" tanya ify lagi, agni kemudian menghela nafas kemudian kembali memejamkan matany, moodnya tidak baik sekarang ini
"tanya shilla aja" ucap agni malas, ify mengerucutkan bibirnya melihat kelakuan sahabatnya yang satu itu kemudian ify memandang shilla dengan senyum lebar, shilla yang sedang sibuk menyetir dan merasa sedang diperhatikan akhirnya mengeluarkan suara
"apa ?" tanya shilla malas
"ceritain dong shill" pinta ify manja, shilla lalu menggeleng-gelengkan kepalanya pertanda tidak bisa. Berbahaya kalau bercerita sambil menyetir mobil
"aduh fy lo tanya aja sama via gue lagi nyetir nih, lo mau kalau kita kecelakaan" tolak shilla sambil terus fokus pada jalanan yang dilaluinya, ify yang mendengar itu langsung melongos dan memandangi via dengan muka memelas, via yang sadar dengan tatapan ify akhirnya menyerah, dan membuka suara
"soal rio kenapa lakuin itu, gue juga ngk tau, terus soal lo sama debo kalo lo sampe beneran jadian sama debo, hidup lo bisa gawat, rio pasti ngincer lo dan nyakitin perasaan lo, sebaiknya itu ngk terjadi" jelas via, ify mengangguk-angguk mengerti
"lagian siapa juga yang mau pacaran sama debo dan soal rio walaupun nantinya itu bener-bener terjadi gue bakal ngk mau terima rio" kata ify mantap
"lo jangan bilang gitu fy, pesona rio selalu ngk pernah gagal" kata shilla memperingati. Ify memandang shilla dengan tatapan yang-bener-aja-shilla
"pesona? Maksud lo pesona rio? Ngk salah denger tuh? orang rio jelek gitu masa punya pesona! No way!" kata ify menggebu-gebu.
"eh jangan ngomong gitu fy" kata via sambil memandangi ify dengan pandangan serius
"benci itu beda tipis sama cinta jangan sampe lo rasain itu karena itu bisa nyakitin perasaan lo" kata agni serius
"kayak lo pernah ngerasain aja" kata ify malas
"emang agni lagi ngerasain itu" ceplos via, agni yang mendengar itu langsung melotot kearah via sedangkan via yang sadar dengan ucapannya langsung menutup mulutnya sendiri
"maksud lo vi apa??" tanya ify penasaran, dari gelagat kedua temannya ini sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu
"emm gue Cuma becanda kok fy" kata via berusaha setenang mungkin, ify menyipitkan mata memandang curiga dengan sikap via yang gelagapan dan lagi ada agni yang terus melotot kearah via
"lo berdua nganggap gue sahabat ngk sih? Kenapa lo ngk mau cerita ke gue? Kalo lo sedih bagi-bagi dong ke gue. Itu tugas sahabatkan?" kata ify dengan nada kecewa, agni yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas kuat-kuat sebenarnya ia ingin cerita apa sebenarnya yang terjadi tapi bukan hari ini, belum saatnya.
"maaf fy mungkin suatu hari nanti gue baru bisa cerita ke lo tapi kalo hari ini gue ngk bisa" kata agni lirih
"yaudah terserah lo aja, kapanpun gue siap ngedenger cerita lo" kata ify pasrah ia tak menyangka seorang agni bisa serapuh ini Cuma gara-gara seorang cowok, kasian agni pikirnya.
"coba lo ngk mainin perasaan cewek pasti semuanya bakal lebih mudah" kata agni dalam hati. Mengingat-ingat kembali kelakuan seseorang yang sangat disayanginya, rasanya sangat sakit jika mengingat itu apalagi menceritakannya ke orang lain walaupun ify adalah sahabatnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa-Masa SMA
Teen FictionMasa-Masa SMA Karya : Faradhiba Syamsuddin NOTE : Tulisan ini murni milik Amelia Faradhiba Syamsuddin. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari sang pen...