Setelah kejadian yang menimpa difa tadi, mereka semuapun pulang dan tentu saja difa sekarang berada dirumah ify karena bocah itu merengek ingin ikut bersama ify dan tentu saja ify mau menerima dengan senang hati.
Saat ini difa sedang tertidur dalam gendongan ify, pelukan bocah itu tak mau lepas dari tubuh ify mugkin karena masih takut akan kejadian tadi. Ifypun kelihatan tak keberatan walaupun sifatnya cuek tapi kecuali untuk sahabatnya, rio dan untuk difa sendiri, ify sudah menganggap difa sebagai adik kandungnya sendiri.
NING NONG....
Saat masih asik memperhatikan wajah polos difa yang sedang tidur tiba-tiba terdengar suara bel rumah yang berbunyi. Ify tak ambil pusing karena bik sumi –Pembantu ify- akan membukakan pintu itu sendiri. Saat sedang asik membelai wajah difa tiba-tiba ada yang mengagetkannya dari belakang
"hooiiii" teriak orang itu, ify terlonjak kaget kalau saja ify tak siap difa pasti jatuh dari gendongannya, ify berbalik dan menatap tajam orang yang mengageti dirinya, yang ditatap Cuma cengengesan sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.
"cakka!!" geram ify, lagi-lagi cakka Cuma cengengesan
"maaf hehehehe" kata cakka, ify melihat arah belakang cakka ternyata bukan cakka saja yang datang rio, alvin dan gabrielpun datang. Ify megerutkan keningnya pertanda bingung
"ngapain kalian semua datang kerumah gue??" tanya ify kembali fokus pada wajah difa yang polos. Rio terus memperhatikan ify dan anak yang digendongnya.
"Cuma mau minta sedekah aja" jawab gabriel asal, mendengar itu alvin segera menjitak kepala gabriel
"bego!!" umpat alvin ke gabriel, gabriel Cuma manyun
"itu siapa fy??" tanya rio yang sedaritadi hanya diam, rio sangat penasaran dengan anak yang digendong ify sampai-sampai terlihat jelas dalam mata ify bahwa ify sangat menyayangi anak itu.
"anak gue" kata ify ngasal, rio membulatkan matanya kaget begitu juga dengan cakka, alvin, dan gabriel.
"serius??" teriak cakka lebay, ify memutar bola matanya mendengar teriakan lebay cakka. Setelah itu difa terlihat menggeliat di gendongan ify dan tak lama kemudian difa membuka matanya
"lo sih teriak, anak gue kan jadi bangun" kata ify kesal, cakka lagi-lagi cengengesan
"bunda" panggil difa, ify sedikit kaget karena difa memanggilnya dengan sebutan bunda tapi sedetik kemudian ify tersenyum dan menatap difa
"apa sayang??" tanya ify lembut ke difa, difa kemudian turun dari gendongan ify dan menatap cakka, alvin, gabriel, dan rio bergantian
"lo beneran punya anak??" tanya rio setelah sadar dari kekagetannya, ify Cuma mengangguk kecil dan menahan tawa melihat ekspresi rio
"sekali-kali ngerjain rio kayaknya ngk papa" kata ify dalam hati sambil terus menahan tawanya
"ha??" kaget rio sambil masang tampag melongonya
"bunda" paggil difa lagi sambil terus menarik-narik baju ify, ify berjongkok didepan difa agar sejajar dengan tinggi anak itu
"apa sayang??" tanya ify lagi, difa kemudian menunjuk seseorang
"itu daddy" kata difa sambil menunjuk seseorang, ify mendongakkan kepalanya sambil melihat arah telunjuk difa
"cakka??" taya ify tak mengerti, difa mengangguk semangat. Rio, alvin dan gabriel tambah melongo mendegar penuturan difa terlebih lagi dengan cakka.
"niatnya mau ngerjain rio tapi ini membawa petaka" kata ify dalam hati, takut rio akan marah kepadanya. Setelah itu difa berlari dan memeluk kaki cakka, cakka Cuma diam menatap kepala difa
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa-Masa SMA
Teen FictionMasa-Masa SMA Karya : Faradhiba Syamsuddin NOTE : Tulisan ini murni milik Amelia Faradhiba Syamsuddin. Tidak ada penambahan, perubahan atau pengurangan huruf sama sekali. Jika ada kesalahan dalam penulisan dan sebagainya maka itu murni dari sang pen...