Part 1

13.3K 166 3
                                    

Rachel pov.

Aku baru pulang ke kerumah jam 8:30 pagi,huhh.. malam tadi adalah malam yang sangat panjang dan melelah kan untuk para dokter dan para juru rawar lain yg bertugas tadi malam, sepanjang malam pasien-pasien terus berdatangan. Ada yang dibawa dengan mobil ambulans,ada yang menggunakan mobil patroli polisi,dan ada pula yang diantar dengan mobil pribadi maupun angkutan umum, orang-orang yang tekulai lemah dan berlumuran darah tersebut adalah korban dari kecelakaan 2 bus pariwisata.
.
"Selamat pagi mom" sapaku sambil mencium pipi mommy dan mengarahkan pandanganku kesekitar ruang makan dan dapar.
"Kamu sendang mencari sesuatu cel?" Tanya momi ketika melihatku seperti sedang mencri sesuatu.
"Where dady ?"
"Do you miss me,princess?"
Suara berat nan tegas itu terdengar dari arah tangga, ya benar saja dady sedang menuruni tangga dan berjalan kearah ku.
"morning dady,have a nice day" sapa ku sambil mencium pipi dady dan dady pun mengusap rambutku dengan sayang.
"Morning too princess, emm apakah princessnya dady baru pulang?"
"Yes dad"
"Pantas saja,dady mencium bau etanol di tubuh mu"
.
"Sudah..sudah,ayo kita sarapan bersama" panggil momi sambil menata hidangan di meja makan,lalu aku dan dady pun berjalan beriringan kemeja makan.
.
Setelah acara sarapan selesai dady langsung berangkat kekantor.
"Mom,acel kekamar dulu ya,mau bersihin badan dan tidur sepuasnya"
.
"Iya princess,dan ingat jangan bangun terlalu sore seperti 3 hari yang lalu"
.
"Hahaha baik lah mom" kata ku sambil mencium pipi momi dan naik ke kamarku yang berada dilantai 2.
.
.
.

Waktu sudah menunjukan jam 4 sore, gadis cantik tersebut masih betah mimpi indahnya,dan tidak menghiraukan ketukan dari balik pintu..
"Acell cepat bangun dan buka pintunya" teriak sang mommy dari balik pintu..
"Zivana arachel dawson bila kamu tidak bangun juga,mommy tidak akn membelamu bila dady datang" kata sang momi sambil terus mengetuk pintu kamar anak tunggalnya tersebut.
"Eenggeh.. eeemmm" rachel yang merasa tidurnya terganggu pun langsung bangun dan berjalan untuk membuka pintu.
"Mommy kenapa sih,ganggu tidur acel saja" kata rachel dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya dan kesadaran yang mungkin masih belum sadar sepenuhnya.
"Cepat bersihkan badanmu sekarang sudah sore nanti kalau dady tau kamu baru bangun kamu akan dimarahi"
.
"Iya momi" jawabnya sambil menutup pintu kamar dan masuk kekamar mandi.
.

At ruang makan.
.
"Dad,dady kenapa,mengapa dady seperti memikirkan sesuatu? Ucap ku sambil menatap dady.
"Iya dad,dady kenapa? Tanya mommy juga penasaran.
"Ah..oh tidak,dady tidak sedang memikirkan apa-apa" jawab dady.
"Benarkah, tapi dady terlihat sedang memilirkan sesuatu" ucapku lagi
"Tidak,itu mungkin hanya perasaan kamu saja".
Setelah perbincangan itu tidak ada lagi perbincangan berikutnya. Merekapun meneruskan makan masing-masing. Setelah makan aku langsung naik kekamarku,dady ke ruang kerja dan mommy memilih kekamar utama untuk merebahkan diri sambil menonton tv.
.
Darwin wilson "rachel's dady pov"
.
Aku sedang memikirkan bagaimana caranya mengatakan pada acel tentang apa yang kubicarakan dengan sahabatku Benjamin McGil .

Flashback on
.
Tok.tok.tok.....
"Masuk"
"Maaf tuan diluar ada mr.Benjamin dari McGil ingin bertemu dengan anda" ucap maria sekertarisku
"persilahkan dia masuk" ..
tak lama kemudian sahabatku itu pun masuk..
"Selamat datang mr.McGil " ucapku dengan nada formal.
"Wow santai saja sobat,jangan terlalu formal begitu" jawabnya sambil menjabat tanganku.
"Ada apa ini,kenapa tiba-tiba begini datang kekantorku" tanyaku bingung,karna aku yakin pasti ada sesuatu yg penting yang akn dia bicarakan denganku.
"Apakah kau sibuk,atau ada meeting ?"
"Tidak,aku tidak sibuk,dan tidak ada meeting" ..
"Bagaimana kalau kita makan siang bersama,ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu darwin,dan sebentar lagi jam makan siangkan"
. "Oke, aku jadi penasaran hal penting apa yang akan kau bicarakan denganku ben" kata ku sambil berjalan menuju kursi kebesaranku untuk mengambil jas ku.
"Wow santai saja win,ayo kita berangkat" jawabnya santai..
.
.
At restoran..
.
Setelah kami menyantap hidangan makan siang dan mengobrol ringan tentang bisnis aku pun langsung bertanya to the poin pada ben.
"Ben apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan dengan ku" tanyaku langsung.
Ia pun menegakkan duduknya dan menatapku serius.
"Win apa kau ingat janji kita semasa muda dulu kalau kita akn menjodohkan anak kita,dan sekarang aku ingin memenuhi janji kita tersebut,kau tau kan mikail anak ku,aku ingin menjodohkan rachel dengan mikail,kau tidak perlu khawatir,mikail adalah pria yang baik, aku jamin itu" ucapnya serius.
Aku pun tersenyum lalu berkata.
"Aku setuju tentang itu,tapi apakah anak-anak kita setuju dengan perjodohan ini,rachel anak ku baru saja berusia 21 tahun,dan aku dengar dari mommynya kalau dia dekat dengan seorang pengusaha muda bernama Ernest Horward, kau pasti taukan siapa ernest ini dari nama keluarganya" jawabku jujur.
"Ya aku tau,dia adalah pemimpin Horward Grup. Tapi aku ingin bagaimana pun caranya anak-anak kita harus di jodohkan" kata Banjamim kekeh dengan pendiriannya.
"Baik lah kalau begitu akan aku usahakan" jawabku pasrah.
"Oke,aku tunggu kabar baiknya" kata Benjamin sambil menepuk pundakku dan berlalu keluar dari restoran tersebut.
.
Flashback off.
.
.



Penulis baru harap bimbingan dan masukannya

My Doctor 🌼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang