Part 6

5.3K 110 8
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam tapi wanita cantik itu masih enggan untuk membuka matanya,mungkin krna hari ini adalah hari yang sangat memelahkan untuknya, ketukan dibalik pintu kamar membuat tidurnya terganggu.
"Tok...tok....tok..., rachel buka pintunya" ucap sang ibu.
"Tok....tokk...tokkkk chel sebentar lagi calon suamimu akan datang" ucap sang ibu lagi.
"Iyaaaa" balas wanita canti itu dengan perasaan kesal lur biasa.
.
Mikail pov.
.
setelah pergi dari restoran tadi pagi,aku langsung menuju ke kediaman orng tua ku dan memberitahukan bahwa aku ingin mempercepat perjodohan ini. Entah kenapa aku merasa tidak suka dengan kedekatan rachel dan pria tersebut,orang tua kupun merasa gembira dengan kabar tersebut dan segera menghubungi keluarga rachel tentang berita itu. Entah lah aku bingung dengan prasaanku sendiri,aku bingung apa kah wanita itu telah benar2 mencuri hatiku,apakah aku sudah benar-benar melupakan jessy,mantan kekasihku yang mungkin sampai sekarang masih jadi pemilik hatiku.
Sekarang sudah pukal 19.30 aku dan juga kedua orang tua ku sudah siap untuk berangkat kerumah uncel darwin. Tepat pukul 20.00 kami sampai di mansion yang takalah mewah dari milikku tersebut. Kami pun turun dan disambut ramah oleh keluarga besar tersebut.
"Selamat datang benjamin,dan kau pasti mikail" ucap uncel darwin sambil memeluk tubuhku (pelukan khas pria).
"Anda tepat sekali" ucap ku sambil tersenyum simpul.
"Ah ayo mari silahkan masuk" ucap uncel darwin sambil mengarahkan kami kearah ruang tamu,tak lama keluarlah seorang wanita yang kira2 usianya seumur mommyku yang masih tetap keliatan cantik.
"Oh rupanya kalian sudah datang,mari silahkan duduk" ucap wanita itu yang kuyakini ibunya rachel..
"Terima kasih" ucap dad dan setelah itu kamipun duduk disofa ruang tamu yang cukup luas dan nyaman.
"Dimna calon menantuku darwin?" Tanya momy pada uncle darwin.
"Sebentar lagi arcel akan turun" ucap uncel darwin,dan tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang sedang menuruni tangga,ya suara langkah kaki rachel yg sedang menuruni tangga dengan sweter putih polos over size,dan juga juga rok sedikit diatas lutut berwarna hitam.
. Aku terus menujukan pandanganku pada wanita itu begitu juga org tuaku. "Pakaiannya begitu sederhana dan santai tapi terlihat begitu cocok di tubuhnya yg ideal.  Wanita cantik itu pun berjlan kearah ayahnya. Aku pun mengalihkan padanganku kearah momi yang sampai sekarang masih tersenyum simpul memandangi rachel.
"Ehem perkenalkan ini putriku rachel,dan rachel ini uncel ben,ini aunty sarra dan ini putra mereka mikail.
" em perkenalkan nama saya zivana arachel dawson, kalian bisa memanggil saya rachel" ucapnya dengan nada formal sambik membungkukkan badannya dan lalu bersalaman dengan orang tua ku,ya hanya orang tuaku,aku tidak ia salami.
"Rachel sini kamu duduk disampingku" ucap momi dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.
"Iya aunty" ucap rachel setelah itu mendekat kearah momi.
" oh sweetheart stop call me aunty, you can call me momy now" ucap momy
"Emm oke aun,.. momy" ucap rachel dengan suara yg terdengar gugup.
"Ayo semuanya makanan sudah siap" ucap istri uncel darwin.
"Ayo mari semuanya kita makan bersama" ucap uncel darwin setelah itu pun kami semua berjalan kearah ruang makan, momy menggandeng rachel berjlan kearah ruang makan,sebenarnya aku melihat rachel yang terlihat agak canggung karna mamah begitu bersemangat akn perjodohanku. Dan aku hanya diam saja.
.
Rachel pov.
.
Aku menuruni tangga menuju kearah ruang tamu dengan keadaan tidak bersemangat,aku turun hanya dengan menggunanakan pakaian senyamanku saja. Aku tidak mau memakai dress yg dibelikan dady, itu terlalu berlebihan menurutku.
Langkah demi langkahan anak tangga kupijaki dengan perasaan jengkel,karna menurutku mereka menggangu waktu istirahatku. Aku mengarahkan pandanganku kerah ruang tamu dan taaaraaa semua memandangku dengan intens. Tapi aku tetap memasang wajah biasa saja dan meneruskan langkahku kearah dady.dady memperkenalkan aku pada uncel ben, aunty sarra dan juga putra mereka mikail. Penilaianku tentang mikail,dia biasa saja,dan nampak angkuh.
Aunty sarra menyuruhku duduk disampingnya dan kami banyak mengobrol berdua. Hingga momy memanggil kami untuk makan malam.
. Makan malam sudah selesai,setelah para asisten rumah tangga membereskan semuanya para org tua pun kembali keruang tamu, dan diruang tamu semuannya pun dimulai.
"Aku dan darwin sudah menyetujui bahwa pertunangan kalian akan dilaksanakan 1 minggu lagi,dan pernikahan kalian akan dilaksanakan dua minggu setelah pertunangan" ucapan uncel ben seperti tamparan buatku,aku kaget bukan main,apakah harus secepat ini.
Dengan wajah syok dan perasaan yang bercampur aduk aku oun memberanikan diri untuk bertanya.
"Em. Apakah tidak terlalu cepat, am menurutku bagaimana kalau tiga bulan lagi saja,biarkan aku mengenal CALON SUAMIKU dulu" ucapku menekankan kata calon suami agar dia mau membantuku.karna mulai tadi dia hanya diam.
"Tidak bisa nak, sesuatu yang baik harus disegerakan,untuk masalah saling mengenal, aku pikir kalian bisa berpacaran mulai sekarang" ucap uncel ben.
"Heh yang benar saja,aku bahkan tidak tertarik pada anakmu itu" ucapku dalam hati.
"Bolehkah aku bicara berdua dengan rachel?" Suara dingin itu mengejutkanku,huftt bisa bicara juga ternyata dia" ucapku dalam hati.
"Sure,kalian bisa bicara di taman belakang,atau di kebun bunga dihalaman depan" ucap momyku.
"baiklah,ikuti aku" ucapku langsung berdiri dan melangkah menuju taman blakang.
Aku duduk bersila di tempai santai yg terdapat di taman belakang,dan dia pin mengikutiku dan duduk disampingku.
"Aku ingin bicara tentang pernikahan kita" ucapnya dengan nada dingin.
"Bicaralah"...
"Aku tidak ingin kau dekat dengan pria lain setelah kau menjadi nyonya McGil"..
"Apa hakmu mengatur hidupku?" Tanyaku dengan nada ketus.
"Aku adalah calon suamimu,dan ketika kau sudah menyandang status  sebagai nyonya McGil jgn coreng nama baikku"...
"Bahkan kalau kau ingin tau,aku tidak pernah ingin menyandang status sebagai nyonya McGil,aku sama sekali tidak tertarik akan hal itu,bagaimna kalau kita batalkan saja perjodohan konyol ini" ..
"Tidak bisa,kita akan tetap melakukan perjodohan ini" ucapnya tegas.
"Huft baiklah kalau begitu" ucapku pasrah
"Kita mulai semuanya dari nol,aku akn belajar mncintai dan menyayangimu,menghargaimu sebagai istriku dan menjadikanmu satu2nya,dan kuharap kau juga melakukan hal yng sama" ucapnya dengan serius.
"Baiklah aku akn mencobanya"..
"Bagaimna kalau hari ini saja kita bertunangan,dan dua minggu setelah ini kita menikah".
"Oh my god,apa kau gila,yang benar saja"
"Aku serius" setelah itu dia masuk kedalam rumah,dan aku pun menyusulnya.
"Baiklah pertunangan kita lakukan malam ini saja" ucap dadyku dengan raut wajah berbinar.
"Apa apaan ini,kumohon kalian mengertilah,beri aku waktu,tapi tidak secepat ini" ucapku dengan wajah kesal bukan main.
"Bukankah sesuatu yang baik harus disegerakan,lagi pula umur mikail sudah hampir kepala 3,sudah saatnya memiliki pendamping hidup"ucap uncel ben membela anaknya.
"Huftt baiklah" ucapku pasrah dan hatiku sungguh sangat kesal dan marah pada saat ini tapi aku tak bisa melakukan apa2.
.
Jam sudah menunjukan pukul 23.00 ketika keluarga uncel ben pamit pulang pada keluargaku,huftt semua terasa mimpi bagiku,bagaimna tidak,malam ini aku sudah menyandang status sebagai tunangan dari mikail nicholas McGil, aku tidak bisa berbuat apa apa selain meratapi nasipku dan cincin berlian berwarna putih yang sudah terpasang indah di jari manisku.

Penulis abal-abal. Harap bimbingannya 😊😊
Maaf masih banyak typo dalam tulisan saya 😀😅

My Doctor 🌼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang