Setelah berhasil berkutat dengan masalah perutnya selama hampir 10 menit, Hyebin melangkahkan kakinya menuju tempat yang sangat ramai dengan bau-bau khasnya yang membuat cacing diperut meronta kelaparan. Yups, kantin.
Jika bukan karena 'sampah' sialan tadi, mungkin sekarang Hyebin sudah duduk sambil sesekali menyuapkan kimchi atau bulgogi ke dalam mulutnya.
Lupakan. Yang terpenting sekarang adalah mencari Jina dan Haechan lalu makan dengan damai.
"Kau sudah merasa lega sekarang, Nyonya Oh?" goda Haechan ketika melihat Hyebin berjalan gontai ke arahnya dan Jina.
"Eum.. Sudah lebih baik. Bagaimana bisa kalian makan tanpaku huh?" Menyebalkan. Pikir Hyebin.
"Mianhae Hyebin-ah, kau tau kan jika teman dekilmu itu tidak bisa menahan lapar?" Merasa terpanggil, Haechan langsung memberikan tatapan membunuhnya kepada Jina yang dengan santainya memanggilnya 'teman dekil'.
"Aniyo.. Uri Haechan adalah orang paliiingggg tampan disekolahan kita" salahkan mulut Hyebin yang seenaknya bicara tanpa mengetahui bahwa seseorang yang dipanggilnya 'tampan' justru menjitak kepala indahnya.
"Yang benar saja. Tapi Hyebin-ah apa jam tanganmu baru? Aku baru melihatnya hari ini" tanya Haechan yang baru menyadari bahwa temannya itu menggengam jam tangan hitam yang asing menurutnya.
"Ahh tidak, tadi tidak sengaja aku menabrak seseorang dan membuat jam tangannya jatuh. Jadi aku harus menggantinya"
"Tapi kalau dipikir-pikir, tidak sepenuhnya salahku" Lanjutnya.
"Siapa orang yang kau tabrak?" Sekarang giliran Jina yang mengeluarkan suaranya.
"Seseorang yang ku yakini bernama Kino" jawab Hyebin yang malah dihadiahi keterkejutan dan tatapan seolah berkata "wow daebak!" dari kedua temannya.
"Kau bertabrakan dengan Kino? Kang Kino???" Pekik Jina antusias.
🐦🐦🐦🐦
"Ada apa?" Tanya Jinho, teman satu grup boybandnya.
"Tidak apa-apa" selesai. Hanya itu. Jawaban dari Kang Kino.
Mengetahui raut wajah Kino yang menyeramkan, tidak mungkin tidak terjadi apa-apa padanya. Tapi yasudahlah! Masa bodoh. Toh Kino juga tidak akan menceritakannya. Pikir Jinho.
"Menyebalkan. Bagaimana bisa dia pergi begitu saja tanpa merasa bersalah? Bahkan tidak meminta maaf kepadaku. Aishh benar-benar.."
Wow! Apa itu kalimat terpanjang yang pernah dilontarkan seorang Kang Kino? Jawabannya IYA.
Sekalipun Kino merasa kesal atau marah, ia tidak akan pernah berbicara sepanjang itu. Diam adalah yang terbaik menurutnya.
"Apa sesuatu terjadi hyung?" sekarang giliran Wooseok yang bertanya. Barangkali Kino mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Jam tangan pemberian Soyeon rusak" singkat, padat, dan jelas.
"Bagaimana bisa? Bukankah tadi pagi jam tangan itu masih baik-baik saja?" ahh sekarang Jinho tau, kenapa raut wajah Kino menjadi tidak mengenakan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet [Kang Kino]
FanfictionViolet, sebuah warna yang memberikan kesan magis sekaligus dingin bagi siapapun yang hanya meliriknya. Namun, Violet juga akan memberikan kesan kehangatan dan kebahagiaan jika melihatnya dan memperhatikannya dengan seksama. Seperti dia, pria Violet...