After Violet, Hello Violet.
"Bunda..."
Seorang anak kecil berusia 8 tahun membuka pintu kamar orang tuanya. Sambil mengusap matanya yang mengantuk, ia berjalan ke arah sang Bunda yang tengah bersiap untuk tidur bersama Ayahnya.
"Kenapa sayang? Kok belum tidur?" Tanya si Bunda yang mendapat gelengan kepala dari salah satu anak lelakinya itu.
"Hanse ingin tidur bersama Bunda."
Hanse langsung menjatuhkan dirinya di samping sang Bunda, memeluk Bundanya sangat erat sembari memejamkan matanya.
"Tidak boleh! Kemarin kamu sudah tidur sama Bunda, sekarang mau tidur sama Bunda lagi?" Protes Ayahnya.
Kino selaku Ayah dari Hanse memprotes permintaan anaknya itu. Ia berusaha melepaskan pelukan Hanse dari Bundanya, Hanse yang juga tak mau kalah terus saja melawan perlakuan Ayahnya. Dan terjadilah pertengkaran kecil disana.
"Sana kembali ke kamarmu! Bunda malam ini tidur bersama Ayah!"
"Tidak mau! Aku yang tidur bersama Bunda! Sana Ayah saja yang pergi!"
Hyebin yang berada ditengah-tengah Ayah dan anak yang sedang bertengkar itu, hanya bisa menggelengkan kepalanya heran. Selalu seperti ini, jika bukan bersama Hanse maka Kino akan bertengkar dengan Sehan. Anak kembar dan suaminya itu selalu saja memperebutkan hal-hal kecil dan berakhir dengan bertengkar. Ya walaupun bukan bertengkar yang sungguhan, tapi tetap saja hal itu bisa membuat kepala Hyebin sangat pusing.
"Sudah, sudah! Ayah mengalah sama anaknya, jangan seperti anak kecil juga." ucap Hyebin yang membuat Kino mengerucutkan bibirnya.
"Dengar kan Ayah? Ayah harus mengalah sama anaknya!" Hanse menjulurkan lidahnya, mengejek sang Ayah yang tidak mendapat belaan dari Bundanya.
"Hanse juga salah. Sehan tidur di kamar sendirian, sedangkan kamu disini bersama Bunda dan Ayah. Apa tidak kasihan sama Sehan?"
Sekarang giliran Kino yang menjulurkan lidahnya, ia tersenyum puas saat anak laki-lakinya itu hanya bisa menatapnya kesal setelah mendapat omelan dari sang Bunda. "Hanse dengar kan? Memang sudah seharusnya kamu tidur bersama Sehan dan Ayah tidur bersama Bunda. Bukan kamu yang terus-terusan tidur bersama Bunda!"
Melihat raut wajah dari Hanse yang ingin menangis, Hyebin langsung kembali memeluknya erat. Selain suka bertengkar dengan anaknya, hobi baru Kino juga selalu membuat Hanse dan Sehan menangis.
"Bunda.. Aku tidak suka Ayah!"
"Ayah juga tidak menyukaimu."
"Ayah! Jangan seperti itu!" Hyebin mencubit lengan Kino yang juga sedang melingkar di pinggangnya. Kino hanya bisa tertawa puas setelah berhasil menggoda salah satu dari dua anak kembarnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Violet [Kang Kino]
FanfictionViolet, sebuah warna yang memberikan kesan magis sekaligus dingin bagi siapapun yang hanya meliriknya. Namun, Violet juga akan memberikan kesan kehangatan dan kebahagiaan jika melihatnya dan memperhatikannya dengan seksama. Seperti dia, pria Violet...