1 Minggu Kemudian, 9:00 PM.
Jihoon menatap dirinya dikaca dengan nafas yang tak beraturan, pundaknya naik turun seiring dengan peluhnya yang jatuh menuruni lekuk wajahnya, sedetik kemudian ia tersungkur jatuh keatas lantai kayu yang sedari tadi ia pijak. Tak berapa lama, terdengar sebuah langkahan kaki yang terasa familiar, Sementara Jihoon masih terdiam dalam posisinya.
"Lelah?"
Jihoon mengangkat wajahnya dan mendapati Taehyung tengah menyodorkan sebuah air mineral kepadanya. Ia pun mendudukkan dirinya dan menerima botol air mineral tersebut.
"Gomawo hyung," Ucap Jihoon yang setelah itu langsung membuka tutup botol air mineral tadi dan langsung meneguknya.
"Jihoon-ah, Kau terlalu keras dengan dirimu sendiri." Sedari tadi Taehyung menemani Jihoon yang tengah berlatih dance. Taehyung melihat bagaimana semangat Jihoon dalam menghafal koreo dance yang ia berikan hari ini. Jihoon terus menerus melakukan kesalahan tetapi ia tidak pernah berhenti untuk terus mencoba dan Taehyung yang melihat itu pun merasa senang juga merasa sedih. Senang karena semangat Jihoon yang begitu besar untuk terus memperbaiki gerakan dancenya, Sedih karena Jihoon tak banyak memberi tubuhnya waktu untuk istirahat.
"Aku tidak ingin kalah dalam lomba nantinya, Hyung." Jawab Jihoon sembari memutar tutup botolnya dan hendak akan berdiri untuk berkemas,
Taehyung terdiam cukup lama, sebelumnya ia sama sekali tidak pernah berpikir bahwa Jihoon adalah orang yang sangat berambisi besar. Beberapa hari yang lalu, Taehyung mengajak Jihoon untuk berpartisipasi ke dalam sebuah lomba dance yang diselenggarakan oleh sebuah komunitas dance terbesar di Busan, Taehyung yakin Jihoon akan mengikuti lomba itu karena Jihoon terlihat sangat antusias dengan koreo dance yang selalu ia ajarkan setiap harinya. Dan dengan seiring berjalannya waktu kemampuan Jihoon dalam dance pun semakin meningkat membuat Taehyung yakin bahwa Jihoon akan bersemangat dengan lomba ini. Namun bukan ini yang Taehyung harapkan.
"Jihoon-ah," Jihoon yang tengah membereskan barang-barangnya pun menoleh kearah Taehyung,
"Aku mengajakmu ke dalam sebuah lomba untuk yang pertama kalinya bukan untuk membuatmu memenangkannya," Jihoon terbingung dan hendak bertanya, Namun Taehyung melanjutkan kalimatnya,
"Tentu saja aku berharap kau akan memenangkannya, tetapi untuk yang pertama kali ini, Aku hanya ingin kau mendapatkan pengalamannya terlebih dahulu." Taehyung berdiri dan mendekat ke tempat dimana Jihoon tengah berada sekarang, Seraya tersenyum ia pun berkata, "Tapi aku suka dengan rasa percaya dirimu yang cukup besar," Taehyung mengacak-acak rambut Jihoon dan tersenyum lebih lebar dari sebelumnya.
Jihoon pun ikut tersenyum membalasnya. Entah bagaimana ia merasa senang dengan perlakuan Taehyung barusan.
"Kau sudah selesai? Mau kuantar pulang?"
"Iya sudah, Bolehkah?" Jihoon sedikit tidak enak kepada Taehyung mengingat beberapa hari kebelakang Taehyung selalu mengantar ia pulang namun bagaimanapun juga, mau tidak mau ia pun memang harus menerima tawaran yang Taehyung berikan mengingat jarak rumahnya yang cukup jauh dari sekolah ditambah hari yang sudah malam, Dari pada sesuatu terjadi padanya tentu saja ia lebih memilih menyetujui ajakan Taehyung, bukan?
"Kalau tidak boleh, bagaimana?" Taehyung menggoda Jihoon, Jihoon pun membalas dengan cepat
"Ya, bagaimana bisa begitu? Kan hyung dulu yang menawarkannya padaku!" Taehyung terkikik geli melihat wajah Jihoon yang terlihat kesal. Tetapi Taehyung memang begini sih, Menggoda Jihoon sudah menjadi bagian dari hidupnya saat ini.
Malam ini Taehyung membawa mobilnya seperti biasa. Jihoon duduk disebelah Taehyung yang menyetir dengan santai. Jalanan malam ini cukup lenggang karena memang sudah pukul 10 malam sehingga banyak orang yang sudah berada di dalam rumah masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Love | 2Park
أدب الهواةPark Woojin adalah seorang anggota geng motor dan si berandal sekolah yang suka bolos. sementara Park Jihoon adalah seorang murid baru yang datang dari Seoul.