Bagian Lima.

2.5K 322 83
                                        

"Tetapi Jihoon-ah, Percayalah, kami berjanji akan menjagamu. Jadi tidak perlu merasa takut dengan kami."

.
.
.

"Aku minta maaf atas kekacauan ini," Minhyun bersuara ditengah forum.

Yang lain terdiam.

Malam ini Minhyun mengajak semua orangㅡkecuali Jihoonㅡuntuk berkumpul di ruangan mereka yang biasa digunakan untuk berkumpul. Sebenarnya ini sudah menjadi rutinitas mereka setiap satu bulan sekali untuk berkumpul dan membahas segala sesuatu yang perlu dibahas seperti keuangan mereka atau informasi terbaru tentang pertandingan dan segala macam yang sekiranya bersangkutan dengan hal yang tengah mereka geluti saat ini.

Tetapi bulan ini mereka bahkan sudah melakukan pertemuan lebih dari dua kali.

"Ini semua bukan salahmu, hyung." Woojin kali ini bersuara,

"Ini semua murni karena kebetulan kan? Woojin bilang saat itu Jihoon memang sedang berada disekolah dan semuanya menjadi seperti ini." Seungwoo ikut menambahi.

"Tetap saja. Sebelum orang-orang itu datang ke sekolah Woojin, aku bertemu dengan Kim Namgyu."

"Aku berusaha membuat sebuah kesepakatan dengannya. Tapi dia merasa dirinya tidak di untungkan." Jelas Minhyun.

"Sekarang ini, Misi mereka adalah untuk membunuh Daniel."

"Kesepakatan apapun itu, mereka tidak akan merasa diuntungkan selagi Daniel masih hidup, benarkan?" Jisung berbicara sementara Minhyun mengangguk.

"Dan kita tidak akan pernah membiarkan Daniel terbunuh."

●●●

Park Jihoon terbangun pada pukul 6 pagi. Ia bergegas mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah. Setelah segala sesuatunya siap ia keluar dari kamar Jisung dan bergegas menuju ruang makan.

Yang lain sudah berada disana,

"Jihoon-ah, Makanlah ini dulu lalu segera berangkat." Jisung berbicara sembari menyendoki bubur abalone ke sebuah mangkuk kemudian memberikannya kepada Jihoon.

Mata Jihoon berbinar.

"Woah...... Gomawo Hyung!" Jihoon terlihat sangat senang bahkan hanya ketika diberi sebuah mangkuk bubur. Yang lain tersenyum melihat tingkah Jihoon yang lucu.

"Aigoo, sepertinya Jihoonie sangat suka dengan bubur abalone ya?" Jisung bersuara,

"Jihoonie?" Tanya Jihoon.

Jisung hyung baru saja memanggilnya dengan sebutan sayang. Bukankah hal itu sedikit aneh untuk orang yang baru kenal? Tetapi Jihoon justru senang dengan sebutan itu.

Jisung terkikik,

"Uri Jihoonie, makan yang banyak ne~" Seungwoo ikut bersuara.

Jihoon mengangguk dengan lucu sembari tetap terfokus dengan makanan yang berada di depannya.

Sesaat kemudian Minhyun baru saja bergabung dengan mereka. Terlihat begitu rapi dengan setelan jas, Jihoon yang melihat itu sedikit bingung.

Bad Love | 2ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang