Prolog.

5.1K 420 17
                                    

Pagi itu disebuah sekolah SMA yang terletak di pusat kota Busan, seorang laki-laki terlihat tengah memasang earphone dikedua telinganya sembari meletakkan kepalanya diatas meja. Di ruang kelas yang sudah cukup ramai itu dia terlihat seorang diri seperti tidak memiliki teman. Bahkan anak-anak yang ada di dalam kelas tidak menoleh kearahnya sama sekali. Sebenarnya hal itu terjadi bukan karena ia anti sosial atau apa, tetapi laki-laki tersebut memang dingin dan hanya mau berkawan dengan komunitasnya saja. Sehingga banyak anak-anak kelas yang takut bahkan hanya sekedar untuk menyapanya.

Park WoojinㅡLaki-laki tadi terlihat sedikit berbeda dari anak-anak yang lain. Dengan seragam sekolah yang dipakai seadanya (tidak rapi) juga rambut yang dia biarkan berantakan, dan beberapa piercing yang menempel di kedua telinganya membuat ia terlihat seperti seorang berandalan.

Memang betul jika Woojin adalah si Berandal. Bahkan ia memiliki julukan 'Si Berandal Kelas XII A' yang suka bolos dan kabur dari Sekolah. Ia tidak pernah menaati peraturan sekolah, Karena ia tidak suka diatur dan baginya, rules are made to be broken.

Dan pagi ini ketika Lee Songsaenim masuk ke dalam kelasnya, dengan seorang laki-laki berwajah manis dan bertubuh pendek, Woojin masih tetap pada posisi terbaiknya. Ia bahkan tertidur dengan earphone yang masih tertancap di kedua telinganya. Lee songsaepun bergerak, ia memanggil nama Woojin dengan kencang. sementara Woojinpun terbangun dengan wajah datar andalannya. Tanpa berekspresi ia menatap Lee Songsaenim yang menggeleng-gelengkan kepala karena perbuatan Woojin yang menjengkelkan. Bagaimana Lee songsae tidak gedek melihat Woojin yang tertidur padahal kelasnya saja belum di mulai dan matahari baru saja memposisikan diri diatas langit. Seperti semalam tidak tidur saja. Atau memang benar tidak tidur?

"Ja. Anak-anak, Ini adalah teman baru kalian yang baru saja pindah dari Seoul, silahkan perkenalkan dirimu nak," Lee songsae bergerak sedikit mundur ke belakang memberikan ruang untuk laki-laki manis tadi memperkenalkan dirinya di depan kelas. Terlihat banyak anak yang bergumam tentang Seoul yang menjadi kota asal Jihoon sebelumnya.

"Ne, Annyeonghaseyo. Nama saya Park Jihoon saya datang dari Seoul. Mohon bantuannya~" Jihoon membungkuk lalu tersenyum dengan lebar memberikan kesan ceria kepada teman-teman barunya. Teman-temannya yang lain terlihat begitu antusias menatap Jihoon tetapi tidak dengan Woojin yang kembali meletakkan kepalanya diatas mejaㅡkembali tertidur.

"Oke, Jihoon. Duduklah disana, disebelah Daehwi. Yang lain, mari buka buku kalian."

Dan hari itu kelas pertama Jihoonpun dimulai.

Bad Love | 2ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang