WARNING!!
TYPO BERTEBARAN dan jangan Lupa Vote ya...
-
-
-
Kini pukul 10.30 KTS. Waktu jam istirahat di sekolah SIHS. Ada segerombol siswa laki-laki kelas 2 yang ketampanannya diatas rata-rata, terkeren, terkaya, terpintar, dan playboy. Gelar itu mahkota yang mereka sematkan sekarang di SIHS. Salah satu mendrible bola basket ketengah lapangan basket. Xi Luhan yang membawa bola itu adalah pria tampan perawakan China. Mereka membentuk formasi mengelilingi bola basket yang berada di lantai itu. Lalu Song Minho membagi menjadi dua kelompok yang terdiri tiga orang. Lalu Sehun mengajukan pilihan kelompoknya dengan santai.
"Minho ah, biarkan aku memilih kelompok. Ara!"
"Terserah kau Sehun."
"Baiklah. Aku memilih Luhan, dan Jackson. Lalu sisanya milikmu..." ujar Sehun santai sambil tersenyum miring.
"Baiklah. Sekarang ambil formasi!" perintah Minho. "Hana... Dul... Set..."
Minho melemparkan bola ke atas ke udara Dongwoon melompat menyambar bola basket itu lalu memantulkan ke tanah. Namun Luhan menghadangnya kemudian Dongwoon dengan lincah meliukkan tubuhnya menghindar Luhan yang menghadang saat ini. Dongwoon melemparkan kearah Aron yang tidak jauh darinya. Namun dengan santai Jackson menangkap bola itu dan mendriblenya sedikit mendekat kearah Sehun yang masih kosong tak ada lawan.
Para siswi ditrimbun bersorak histeris melihat permainan mereka. Lalu Jackson melemperkan bola itu kearah Sehun. Dan Sehun menangkap bola itu dan melemparkan lagi kearah Luhan karena posisinya sangat begitu dekat dengan ring. Saat itu pula Minho menghadangnya untuk melemparkan bola pada Luhan. Saat Sehun melemparkan kearah Luhan tapi bola itu melambung terlalu tinggi hingga mengenai kepala seseorang.
Saat itu pula seorang gadis melewati pinggiran lapangan basket tiba-tiba kepalanya terkena bola basket. "Akh!" pekik seorang gadis. Berpenampilan sedikit modis sedikit seksi. Gadis itu langsung memegang kepalanya lalu tersungkur pingsang.
Sehun dan kawan kawan langsung menghentikan permainan mereka saat bola itu mengenai kepala seorang gadis. Mereka langsung berlari kearah gadis itu terutama Sehun sedikit panik.
"Apa gadis itu pingsang?" tanya Sehun sedikit panik.
"Mana aku tahu, dude! Sebaiknya kau bawa dia ke uks." Perintah Minho. Kelima pria itu berdiri mengelilingi gadis yang pingsan itu.
Sehun langsung berjongkok dan menggendong gadis itu. "Menyusahkan sekali..." umpat Sehun kesal.
"Kau yang salah kenapa kau melemparkan terlalu tinggi!" Aron menyalahkan Sehun.
"Berhenti menyalahkanku! Kita selesaikan nanti pulang sekolah, Buddy!" ujar Sehun berlalu sambil menggendong gadis itu ke uks.
Sehun masih menggendong gadis itu. Ia menoleh kesisi tubuhnya melihat wajah gadis yang pingsang itu. "Boleh juga... Lalu siapa nama gadis ini?" mata Sehun menurun mencari nametag gadis itu. Tapi saat mata mencari nametag tiba-tiba angin berhembus sedikit kencang membuat kemeja gadis itu sedikit tersingkap sedikit memperlihatkan belahan dada gadis itu yang ternyata gadis itu tak mengancingkan tiga kancing seragamnya. Dan Sehun melihat itu. Glup. Ia menelan ludahnya. Lalu seringaian tergambar jelas dibibirnya. Lalu matanya menghadap kedepan mempercepat langkahnya menuju UKS.
Sedangkan kelima teman Sehun masih berdiri menatap punggung Sehun semakin jauh hingga tak terlihat dari pandangan. Luhan menyanggul bola basket di pinggangnya, Minho dengan santai melipat tangan didada, Aron mendengus berkacak pinggang. Dongwoon dengan salah satu tangannya berkacak pinggang dan tangannya merangkul leher Minho. Jackson menautkan jemarinya lalu memeluk tengkuknya. Mereka tampak liar dengan rambut sedikit basah karena keringat. Layaknya seperti model pemotretan.