Sehun kini sendirian berjalan menuju mobilnya yang terparkir 25 meter dari sekolahnya. Menunggu mangsanya datang lagi. Kini bibirnya tergambar sempurna dengan smrink-nya. Berjalan dengan angkuh dan tatapan mengintimidasi. Tiba-tiba suara gadis memanggilnya seperti nada ketakutan. Kemudian ia membalikkan tubuhnya melihat mangsanya lari kearahnya dengan ekspresi ketakutan. Kurang dari satu meter kaki gadis itu tersandung dengan kakinya sendiri dan menubruk Sehun yang beberapa detik lalu setelah menaruh tasnya dimobil.
Sehun terhuyung kebelakang punggung menabrak pintu mobil Lamborghini Aventador LP700 White Matte miliknya. Sedikit terkejut dengan aksi Nana. Lalu seringaian menggantung dibibirnya. Kemudian kelima kawannya mengenakan jaket serba hitam dan juga mengenakan masker hitam untuk menutupi wajahnya. Lalu mereka bubar dan masuk kedalam mobil mereka masing-masing.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebelum kawan-kawannya pergi meninggalkannya sendirian bersama mangsanya. Tiba-tiba ia menghentikan langkah kawan-kawannya yang hendak melangkah pergi.
Minho menoleh kearah Sehun. "Wae?" tanya Minho penasaran. Mereka kembali menoleh kearah Sehun. "Nampaknya sedang kau memikirkan sesuatu, Buddy." Tambah Jackson.
Sehun mengedikan bahunya. "Kau benar, Buddy!" lalu Sehun tersenyum seringai. "Nampaknya aku perlu bantuan kalian saat ini..."
"Bantuan apa?" tanya Luhan bingung.
"Ya... hanya sederhana saja. Kalian hanya perlu menakut-nakuti gadis itu saja. Oh ya perlengkapannya sudah kusiap dimobil. Lakukan setelah aku meninggalkan gadis itu sendirian. Ara!" pungkas Sehun mengedarkan pandangan pada kelima kawannya yang menatap bingung padanya.
"M-mwo? Menakut-nakutinya? Jangan bilang kau mau jadi superheronya?" tebak Aron tepat sasaran.
"Kau maknae yang merepotkan, ara!" semprot Luhan. "Okay kalau begitu. Aku juga ingin melihat wajah mangsamu ketakutan."
Mereka pergi meninggalkan Sehun dan Nana. Setelah 6 menit kemudian, kelima kawan Sehun melihat Nana sendiri sekarang. Mereka mempercepat langkahnya mendekati Nana. dan saat itu juga, Aron salah satu kawan Sehun mulai menggoda Nana. Gadis itu tidak mengetahui kalau kelima orang itu adalah kawan Sehun yang menyamar sempurna. Kelima orang itu mengenakan masker, topi dan jaket hitam. Tak pelak membuat Nana menjengit ketakut. Jalanan nampak sepi. Luhan menodongkan pisau mainan pada gadis itu. Nana berjalan mundur. Mereka berlima melangkah maju.
