Chapter 26

12.2K 495 19
                                    

AUTHOR POV

Setelah bersanda gurau para sepupu bryna memutuskan untuk pulang kerumah masing2 karna hari senin mereka akan masuk sekolah kembali

Sedangkan bryna cs mereka memutuskan untuk berjalan2 santai disekitar kompleks perumahan,ah mungkin tujuan mereka akan mengarah ketaman depan komplek

Disana suasananya sangat ramai,banyak anak kecil berkeliaran kesana kemari,bryna cs pun memutuskan untuk duduk ditempat yang agak sedikit jauh dari anak2 kecil yang sedang bermain

"Ah kalo liat mereka semua rasanya inget waktu kita dulu"celetuk bryna saat melihat beberapa anak kecil yang berlari sambil tertawa bahagia seperti tidak ada beban sama sekali

"Iya,kita sering main sampai2 dimarahin para mommy gara2 lupa waktu hahaha"ucap varo sambil tertawa kecil

"Huh iya itu dulu sebelum nana pindah ke London & baru balik kesini saat kita sudah remaja kayak gini,rasa2nya masa kecil kita direnggut dengan seenaknya & gue benci itu"ucap barra datar yang diangguki barnes yang juga memasang wajah datar,bryna yang melihat itupun menghela nafas

"Oh come on boys,bukankah kita dulu juga masih sering bermain?kalian lupa setiap liburan kalian pergi ke London untuk menemuiku?kita menghabiskan waktu banyak disana,hingga liburan mau berakhir bukan?apa itu masih kurang?oh boys kita harus bersikap dewasa ok?kita bukan anak kecil lagi"jelas bryna memberi pengertian dengan pelan & lembut berharap bisa meluluhkan hati ke-10 laki2 itu

"Tetap saja,gue bisa ngerasain kalo mereka memang sengaja membuat jarak untuk kita"ucap barnes datar membuat bryna menghela nafas lelah

"Boys pliss..jangan gitu ok?itu sudah takdir,bukankah kita masih beruntung bisa dipertemukan kembali ah bahkan meski kita berjauhan kita masih berhubungan dengan baik,komunikasi kita juga selalu lancar bukan?kita masih jauh beruntung dari pada orang2 yang berada diluar sana,hidup bersama kedua orang tuanya tapi berasa hidup seorang diri,kalian pilih yang mana?bukankah kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan?boys come on berpikirlah dewasa"jelas bryna kembali yang tidak dihiraukan oleh ke-10 laki2 itu membuat bryna menghela nafas pasrah

"Ok itu terserah kalian,tapi ingat jangan pernah membenci takdir,karna takdir itu sudah menjadi jalan hidup kita di dunia ini,& jangan pernah menyalahkan orang tua kita karna urusan ini,mereka hanya ingin yang terbaik untuk kita semua,lagi pula memang bener kok grandpa & grandma disana sendiri kasihan mereka sudah tua,jika terjadi sesuatu pada mereka kita juga yang akan menyesal,ingat penyesalan selalu datang diakhir"jelas bryna membuat ke-10 laki2 itu menghela nafas pasrah secara bersamaan membuat bryna terkekeh kecil

"Ah incessnya ian kok jadi kayak mario teguh sih?ini bryna cleopatra nicil ayang bebebnya ian kan?bukan bryna teguh kan yak?"ucap vian dengan tampang polosnya membuat semuanya menghela nafas kasar,'punya temen lah kok gini banget toh yo'batin mereka kompak kecuali vian

"Au dah seterah elu,eh? terserah elu"ucap bryna malas karna menghadapi sosok gaib seperti vian yang begonya kagak ketulungan

vian yang mendengar jawaban bryna itupun memonyong monyongkan bibirnya ngambek membuat varo yang sudah jengah dengan sikap abnormalnya vian langsung saja menabok bibir vian dengan keras membuat sang empunya meringis kesakitan

"Anjir bego sakit nih anjirr shit!"umpat vian sambil mengelus elus bibirnya yang terasa berdenyut nyeri

"Mampus lo"ucap juve & sakti kompak membuat vian gondok setengah mampus waktu liat para sahabat kamvretnya tertawa keras diatas penderitaan bibirnya yang seksehh se seksehh pantat ayam¿

"Tai gue sumpahin lo pada keselek laler,mampus dah lu"ucap vian kesal,tetapi tidak dihiraukan oleh varo yang masih saja tertawa keras sedangkan yang lainnya hanya terkekeh kecil,tak berapa lama tiba2 varo terbatuk2

Uhuk uhuk

"Lah mampus dah lu,kena karma"ucap vian senang setengah mampus waktu ngeliat wajah kakaknya yang sudah merah padam,dengan keringat dingin yang membanjiri wajahnya,serta hidung yang sedikit mengeluarkan ingus membuat semuanya menatap jijik kearah varo

"Njirr muka lo jyjyk in banget"ucap barnes membuat varo kesal,sedangkan vian sudah tertawa ngakak melihat kakaknya yang dihina oleh barnes

Varo yang kesal karna tawa vian yang tidak berhenti2pun langsung memasukkan tisu bekas ingusnya kedalam mulut vian yang terbuka lebar,membuat tawa vian terhenti seketika,vian mengambil tisu yang berada dimulutnya dengan jijik

"Anjirr tisu sapa nehh"ucap vian kesal

"Gue,kenapa?gimana rasanya tisu bekas ingus gue,enak?hahaha"ucap varo diakhiri dengan tawanya yang diikuti oleh para sahabatnya yang juga tertawa sedangkan vian,laki2 itu menggeram kesal lalu membalas varo dengan cara memasukkan rumput kedalm mulut varo membuat sang empunya langsung menghentikan tawanya & memuntahkan rumput itu

"Iuuwww jijik"ucap bryna sambil menatap jijik kearah varo membuat varo menggeram marah,dia langsung menatap vian tajam,vian yang ditatap seperti itupun juga ikut menatap tajam mata varo yang notebenya adalah kakak kandungnya

"Lo!!minta maaf gak sekarang sama gue"ucap varo marah

"Ogah,seharusnya elo yang minta maaf sama gue"ucap vian tak mau kalah

"Okeh kalo disini gak ada yang mau ngalah,kita selesaikan masalah ini dengan jantan"ucap varo tegas yang disetujui oleh vian,mereka sudah mengambil kuda2 siap menyerang lawan masing2,sedangkan para sahabatnya yang lain hanya melihat adegan itu dalam diam

"Satu.."ucap varo

"Dua.."ucap vian

"Ti...ga.."ucap keduanya kompak

"Gunting batu kertas"ucap keduanya kompak

"Lah gue kertas lo batu,gue menang lo kalah,jadi lo harus minta maaf sama gue"ucap vian dengan dagu yang dia angkat membuat varo ingin sekali memutilasi vian saat ini juga,dengan gondok dia meminta maaf kepada vian

"Maaf"ucap varo tidak ikhlas

"Yang ikhlas dong ngomongnya"protes vian membuat varo menggeram kesal lalu menghela nafas mencoba bersabar menghadapi makhluk astral dihadapannya itu

"Maaf"ucap varo dengan nada yang sedikit melunak membuat vian tersenyum

"Gue maafin lo asalkan lo mau pijitin gue"ucap vian santai membuat mata varo melotot tidak menyangka

"Kagak ada pijit2tan,lo kira gue tukang pijit?gue abang lo,jadi lo harus hormat sama gue,sa bodo amat sama permainan gak mutu kayak tadi,gk peduli gue"ucap varo kesal membuat vian menatapnya dengan raut wajah protes,saat vian ingin membuka mulutnya tiba2 ucapannya sudah diselat oleh barnes

"Oy kalo mau romantis2san jan didepan kita,hargai jomblo dong,dasar lo berdua gak berperi ke jombloan"ucap barnes membuat semuanya melongo

"Lo sehat bar?"tanya bryna & barra kompak,mereka takut jika saudara kembar mereka itu kerasukan jin yang berada ditaman ini,barnes dengan polosnya mengangguk meng'iya'kan ucapan kedua saudaranya

"Gue sehat kok,sehat banget malah,emang kenapa sih?"ucap barnes bingung

"Gapapa,kita kira lo kerasukan jin penghuni taman ini"ucap bryna santai bahkan kelewat santai,sedangkan barnes laki2 itu memberenggut kesal karna teman2nya menyangka dirinya kerasukan,'sabar bar sabar,ini bukan ujian'batin barnes

☆~♡~☆

Triplets BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang