Chapter 18

13.6K 585 14
                                    

AUTHOR POV

Seharian ini bryna tidak keluar sama sekali dari kamarnya membuat semuanya kalang kabut.Mereka sudah mencoba mengetuk kamar bryna bahkan meneriakinya tapi tidak ada sautan sama sekali membuat mereka semakin khawatir,para ortu tidak ada yang tau karna mereka sedang sibuk mempersiapkan pesta untuk besok

"haduhh ini gimana nana gue?"ucap vian risau dia mondar mandir gak jelas membuat semuanya tambah pusing

"anjirr diem lu kampret"ucap varo sambil mendorong vian supaya duduk disofa

"nana kenapa gak keluar2 dari kamar sih?gak tau apa kita khawatir"ucap axel sambil mengusap wajahnya kasar

"apa karna tadi pagi,dia ngambek & gak mau keluar kamar?"ucap barra membuat semuanya bungkam

"masa iya sih"gumam mereka kompak sambil menghela nafas kasar

"biasanya juga dia gak gini kalo kita godain"ucap varo yang diangguki semuanya dengan lesuh

"terus sekarang gimana?"tanya barnes frustasi & yang lainnya cuma bisa menggelengkan kepala lemah

"kita gak tau"ucap ramon sambil menyandarkan tubuhnya kesofa dengan kasar

"pala gue pening,astaga"ucap candra sambil mengacak acak rambutnya kasar

"coba lo telpon nana juv"ucap jhon membuat semuanya menepuk jidat masing2,kenapa mereka tidak berpikiran untuk menelpon bryna dari tadi?

"nomornya gak aktif"ucap juve setelah mencoba menelpon bryna membuat semuanya menghela nafas pasrah

"gak ada pilihan lain,kita harus dobrak pintunya"ucap barra sambil mengusap wajahnya kasar,mereka semua menghela nafas kasar lalu segera berjalan kearah kamar bryna dengan lesuh

"siapa yang dobrak?"tanya vian membuat semuanya menunjuk barra & barnes,barra & barnes yang ditunjuk cuma bisa pasrah

Barra & barnes sudah mengambil ancang2 untuk mendobrak pintu kamar bryna,saat mereka akan mendobrak tiba2 pintu kamar bryna terbuka lebar membuat barra & barnes nyungsep dengan tidak elit,sedangkan orang yang masih berdiri didalam kamar hanya mampu melongo begitupun yang lain,sampai pekikan kesakitan dari barra & barnes menyadarkan mereka dari keterkejutan

"AWWW!!ANJIR!!"pekik barra & barnes kompak,membuat semua yang berada disana menahan tawa dengan susah payah karna melihat bagaimana keadaan barra & barnes yang mengenaskan

"njirr awas lo,badan lo berat bet dah kek karung beras"ucap barnes kepada barra yang menindihi badannya

"anjirr somplak lo!dasar adik durhaka!"ucap barra sambil menggeplak kepala barnes membuat barnes mengaduh kesakitan,sedangkan barra sudah berdiri tegak diikuti oleh barnes,mereka menahan tawa melihat bagaimana merahnya jidat barnes serta bibirnya yang sedikit membengkak & mengeluarkan darah

"anjirr bar muke lu,ahahaha kek badut ancol hahaha"ucap vian sambil tertawa ngakak diikuti tawa yang lainnya,barnes cuma bisa cemberut & menyumpah serapahi teman2nya yang tega menertawakan keadaannya,bryna hanya terkekeh kecil menanggapi ucapan vian,lalu menatap iba kearah barnes,bryna maju selangkah hingga kini dia berdiri dihadapan barnes,barnes yang melihat bryna berdiri dihadapannya pun cuma mengangkat alis sebelah

Triplets BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang