Seperti biasa, saat jam kosong Ani, Eka, Jeni, Tonya, dan Wati menonton film bersama. Mereka duduk mengelilingi laptop Jeni yang ada di atas meja. Sebuah flashdisk tampak telah ditancapkan dan volume suara dimaksimalkan. Mereka siap menonton film hari!
Sayangnya, ada yang tidak tahan dengan genre romantis. Dialog panas pun terus bersusulan.
Eka: "Kyaaaah! Awas!"
Ani: "Tak bisakah dia menyingkir saat melihat mobil berjalan ke arahnya?"Eka: "Jangan katakan...jangan..."
Ani: "Untuk apa dia bimbang kalau orangnya sudah di depan mata?!"Eka: "Uwaa! So sweeet."
Ani: "Buang-buang duit saja buat beli kado."Eka: "Hiks...menyakitkan..."
Ani: "Ya hak asasi cowoknya dong mau dekat sama siapa juga bukan elu emaknya!"Eka: "Kereeeeen!"
Ani: "Kok cowoknya sempurna banget sih padahal kerjanya cuma nggombal, buaya, cowok kardusan."Eka: "Uh! Antagonis sialan!"
Ani: "Emang nih ya, sepenting apa sih tuh antagonis? Tuh tuh, bodo banget tau ngurusin hidup orang lain."Tonya dan Wati menahan diri untuk tidak menengahi pertarungan dialog itu...
Andai ku bisa tidur nyenyak seperti Jeni saat ini, batin keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fedom!
Teen FictionSMA negeri dengan 3 jurusan dan masing-masing 4 kelas. Setiap kelas berisi 24 pelajar dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 1:2. Apa mereka para cowok beruntung yang mendapati kehidupan penuh romantisme? Mmm, tidak juga! Kelas 10A1 adalah cont...