SMA negeri dengan 3 jurusan dan masing-masing 4 kelas. Setiap kelas berisi 24 pelajar dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 1:2. Apa mereka para cowok beruntung yang mendapati kehidupan penuh romantisme? Mmm, tidak juga!
Kelas 10A1 adalah cont...
Pagi menjelang bel masuk di kelas 10A1, ramai seperti biasa. Bukan, bukan karena PR meski biasanya begitu. Justru karena tidak ada PR, mereka 2 kali lebih ramai.
Ela dan Tya duduk-duduk syantik di depan kelas udah kayak ibu kos mau nagih duit sewa ke mahasiswa. Karena bingung mau bahas apa mereka cuma duduk diem hingga sosok Ani muncul.
"Tya, piket gih sekali-kali."
Tya malah nyolot. "Ih, gue udah piket ih tadi pagi. Ya kan La?"
"Gatau." Ela masih aja gegalauan sambil ngeliat jam tangannya.
"Eh yaudah sih. Nida mana?" sekalian di luar, Ani ikutan nongkrong di luar.
"Palingan telat."
Baru aja si Tya jawab, Nida langsung dateng sambil ngos-ngosan. Dia taruh tasnya di lantai dan nenangin diri. "La, Tya, parah!"
"Parah kenapa?"
"Parah parah!"
"Iya parah kenapa somplak?!" Tya ngegas.
Nida megangin bahunya Ela. "Mas itu jalan sama cewek!!!"
"TIDAAAAAAAAAAAK!"
Ela dan Tya teriak histeris. Ani cuma mingkem nggak tahu harus respon gimana. Nida lanjut lagi, "Jangan-jangan...mereka udah jadi pasutri yaa..."
"Sa ae istrinya Suho. Orang mas itu juga baru kelas tiga," ujar Ela berusaha menampik kenyataan doinya jalan sama cewek lain.
"Iya, sa ae lu," lanjut Tya. Nida cuma garuk-garuk kepala.
Ani ngehela napas terus tanya, "Kok tumben kamu telat, Da?"
"Oh iya, tadi mas itu juga jalan sama cowok sih," kata Nida ngelanjutin ceritanya. "Dan tau nggak, temen cowoknya itu kayak Sehun!"
"Uhwaaaa!!! Tidak tidak tidak! Aku harus kuat iman. Chanyeol menunggu di rumah!!!" ujar Tya kelabakan.
Ela cuma melotot gaje sambil celingak-celinguk kali aja doinya itu jalan lewat depan kelas.
"Ppfft...kalo bicara Sehun kok aku pengen ngakak ya," kata Ani tiba-tiba. Alhamdulillah dia bisa nimbrung.
"Kenapa, An?" tanya Nida.
"Yakali aku sampe apal tugasnya di grup. Kalo nggak bilang I-Eks-O, pasti nyempil-nyempilin 'yeah'nya gitu."
"BWAAAHAHAHAHAHA! Bener juga!!!" ngakak Nida dan Tya barengan.
Ani masih lanjut bercanda, "Coba deh kalian pasti pernah ngerasain. Pas dengerin lagu mereka, terus tiba di bagiannya doi, kalian pasti bisa nebak muka siapa yang bakal muncul."
"WAAAAKSS! Iya iya!!!"
Terus Ani nampilin fotonya Sehun ke mereka bertiga. "Kalian pasti bisa denger suaranya meski ini cuma gambar."
"PWAHAHAHAHA! Sa ae lu, An!!" masih tawa Nida dan Tya.
"Suami siapa coba," gumam Ani asal. Cuma sebagai bumbu tambahan.
"Bukan suami gue," ujar Kim Jun Nida.
"Bukan suami gue juga," Ujar Park Tya.
"Aku nggak ngebias. Netral. Fujo for life. Always chanbaek," kata Ani ikut komentar.
Tiba-tiba ada hawa membunuh datang dari Ela. "ITU SUAMI GUE KAMPAAAANG!!!"
"UHWAAAA SEREM COEG!"
Sebelum terjadi tindak lanjut yang melukai Ani, dia mengambil senjata yaitu...
MEME!!! Dia sodorin ke muka Ela
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hu...hu...huwaaaa....," Ela jadi nangis sendiri di tempat. Ani selamat.
"Ah. Aku punya buat kalian juga," kata Ani.
Dia nyodorin ke Nida...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Eh asw Tya suami lo selingkuh tuh!" protes Nida.
"Suaminya ya?" tanya Ani sambil nyodori meme lain ke muka Tya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Alhasil Tya ngamuk, "IYA IYA YANG TINGGI GAUSAH MANCING EMOSI JUGA KAMPREEET!!!"
Pagi itu, entah bagaimana caranya Ani bisa selamat dari maut. . . . Bacot corner: eh ngopi dulu yang memanas😂cuma becanda kok aing😄always love them😘
