"An, kenapa cewek selalu tetep sih temen semejanya?" tanya Yudha di tengah pelajaran Matematika. Ani berpikir sebentar. Kemudian menoleh ke belakang. "Mungkin...karena nyaman?"
Yudha mengangguk. Ani berbalik dan kembali memperhatikan pelajaran. Namun spekulasi lain malah mengusik pikirannya. Sebagai rotten girl, dia merasa kata 'nyaman' itu merujuk pada hal lain. Memikirkan itu, Ani berbalik lagi pada Yudha. "Terus kalian para cowok, kenapa ganti-ganti pasangan terus?"
Yudha agak terkejut. "Eaah...kami bukannya ganti pasangan sih..."
"Eh?! Aku...bukan...begitu..." Ani menciut nyalinya karena nyaris menggali lobang kuburnya sendiri.
"Yang jelas sih, kami sedapatnya saja. Habisnya, berangkat mepet bel masuk sih."
Ani mengangguk. Pikirannya membisiki spekulasi lain, kalau sama cowok saja begitu, apa dia juga mau cewek sedapatnya saja? Heh?! Nggak mungkin...
Jeni melirik pada Ani yang perhatiannnya sepenuhnya teralih pada hal lain, bukan papan tulis.
Hmm, ganbatte...,batin Jeni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fedom!
Teen FictionSMA negeri dengan 3 jurusan dan masing-masing 4 kelas. Setiap kelas berisi 24 pelajar dengan perbandingan laki-laki dan perempuan 1:2. Apa mereka para cowok beruntung yang mendapati kehidupan penuh romantisme? Mmm, tidak juga! Kelas 10A1 adalah cont...